"Apa?! Apa?! Kamu kenapa?!" Tanya Yerin bingung dan panik saat tiba-tiba Chaeryeong memeluk sambil menangis dengan keras.
"Hah? kenapa? Coba ngomong pelan-pelan." Tanya Yerin ulang saat Chaeryeong berusaha berbicara ditengah tangis nya.
"S-suami-ku .... hiks. Selingkuh."
Kaki Yerin yang sedang berdiri dan memeluk Chaeryeong pun lemas seketika saat mendengar pernyataan adik iparnya itu.
Dan bertepatan dengan saat itu, suara motor terdengar dari depan rumah mereka. Saat Taehyung berjalan dan mengecek lewat jendela. Taehyun datang lengkap dengan seragam pramugaranya menggunakan ojek online kesini untuk mengejar istrinya.
Begitu Taehyun masuk lewat pintu yang sama dengan Chaeryeong, Taehyung pun langsung menghalau adiknya itu dan menamparnya dengan keras.
"LU PUNYA OTAK GAK SIH ANJING?!" Marah Taehyung.
"Kesana dulu bisa gak? Gue mau bawa istri gue pulang." Lirih Taehyun yang terlihat menahan tangis.
"Lu macem-macem dibelakang bini lu?!" Bentak Taehyung. "Jadi selama lu terbang dan ninggalin rumah ternyata lu main di belakang?!"
"Lu diajarin siapa kayak gini hah?! Kenapa lu tega?! Lu gak inget janji nikah yang lu ucapin beberapa tahun yang lalu?!" Bentak Taehyung yang membuat adiknya itu hanya terdiam.
Taehyung benar-benar muak. Ia kesal, marah, kecewa. Semua menyatu menjadi satu. Tak ada kata yang bisa menggambarkan perasaannya saat ini.
"LO GAK COCOK PAKE BAJU INI! TUGAS LO NGELAYANIN PENUMPANG GAK COCOK KALAU LO MASIH BISA NGELAYANIN CEWEK ORANG DAN BIKIN BINI LO NANGIS!"
"Taehyung! Udah!" Yerin berusaha menarik Taehyung yang emosi dan mencoba mengoyak-ngoyak baju adiknya itu.
"LO BUKAN LAKI! LO MALU-MALUIN KAUM TAU GAK? LO TUH .... lo tuh punya anak! Lo gak kasian sama anak lo hah?!" Ujar Taehyung tersendat-sendat karena ia menangis.
"Udah ih! Taehyung! Bentak-bentak hyun gaada guna nyaaaaa." Potong Yerin yang kini ia pun ikut menangis.
Yerin terbawa suasana, ditambah ia terkejut karena belum pernah melihat Taehyung semarah itu.
Wanita itu pun menepuk-nepuk pundak suaminya yang nafasnya tersengal-sengal karena menangis itu. Yerin berusaha meredakan emosi Taehyung, ternyata suaminya begitu menyeramkan saat marah.
Mengelap air matanya dengan tangan, Taehyung pun menatap adiknya kini bersandar di tembok dan ikut menangis sebari menundukan kepala.
Dia ditampar tadi, Taehyun bakal nangis kalau dia disakiti secara fisik. Taehyung tau itu, dari kecil dia kayak sifat adiknya kayak gitu. Coba aja kalau gak ditampar. Dia bakal gatau diri, dan ngerasa gak punya dosa.
"Bi, ambilin kunci mobil ku." Titah Taehyung dengan pandangan yang tak luput dari adiknya itu.
"I-iya a sebentar." Sahut si bibi langsung bergerak.
Taehyung pun tiba-tiba mengambil satu langkah kedepan mendekati adiknya lalu menarik dasi merah yang dikenakannya dan membuat wajah Taehyun kini berdekatan dengannya.
"Lo ... bukan adek gua." Ujar Taehyung tepat didepan muka adiknya dengan suara pelan dan bisa dibilang berbisik.
"Ini a."
Taehyung pun langsung mengambil kunci mobil yang ada ditangan si bibi itu lalu melepaskan cengkraman dasi yang adiknya pakai.
"Lo balik! Cabut dari rumah gue! Najis gue didatengin orang kek lo kerumah. Udahnya lo tunggu aja ya kerumah, kalo ada surat dateng kerumah tanda tanganin aja," ujar Taehyung pedas. "Yerin, ayo ikut aku. Bawa Chaeryeong sekalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Monodrama [TaeRin]✔
FanfictionCinta beda umur? Masuk akal gak sih? Beda umur 14 tahun? Ada hubungan tante dan keponakan? Waw amazing. Kebayang gak segemoy apa? Inilah Yerin dan Taehyung. Taehyung, seorang koas dokter gigi yang begitu menikmati masa mudanya dengan berganti-ganti...