"Hyung, bangun. Ayo main pedang-pedangan!"
Jay mengerjapkan matanya ketika suara seorang anak lelaki mengganggu tidur siangnya. Ia meregangkan badannya yang terasa kaku. Di tepi ranjangnya, ada Sunoo kecil yang tengah susah payah menaiki kasur Jay. Ranjang itu memang cukup tinggi untuk ukuran anak kecil berusia 7 tahun, apalagi Sunoo tidak setinggi anak seumurannya. Jay menghela napas. Dengan kesadaran yang belum sepenuhnya terkumpul, ia menggendong Sunoo untuk naik ke atas ranjang.
"Kau sendirian? Biasanya bersama Heeseung hyung."
Sunoo menatap Jay dengan sendu.
"Hyung sudah berubah ...." Lirih Sunoo. "Hyung sekarang menyeramkan. Sunoo takut main dengan hyung."
Jay mengernyit heran. Heeseung yang selalu ceria itu? Bagaimana bisa Sunoo menganggapnya menyeramkan?
"Kau bandel ya? Makanya dimarahi oleh Heeseung hyung."
"Hyung tidak memarahi Sunoo!"
Sunoo memeluk Jay dengan erat. Tubuhnya bergetar ketakutan.
"Kemarin ..... Sunoo melihat hyung memakan kakak pelayan. Padahal kakak pelayan itu baik. Kakak itu selalu memberi hyung kue dan permen." Jelas Sunoo. "Hyung jadi jahat. Sunoo takut."
Kedua mata Jay membola lantaran tercengang. Meskipun mereka memang vampir, tapi terlalu dini jika anak seumuran Heeseung sudah memangsa manusia dewasa. Apalagi Heeseung selalu terlihat stabil. Tidak tampak adanya potensi menyerang manusia.
"Kau pasti salah lihat." Elak Jay. "Kau sendiri sudah tahu kan orang seperti apa Heeseung hyung? Dia tidak akan menyakiti manusia."
"Itu benar Heeseung hyung! Ni-ki juga melihatnya."
"Ni-ki?"
"Iya. Sunoo dan Ni-ki mau mengajak hyung main. Tapi kami pulang karena hyung menyeramkan."
Jay mulai penasaran. Ia menggendong Sunoo, lalu berjalan dengan terburu-buru keluar dari kamarnya. Anak itu mengabaikan para pelayan yang bertanya kemana ia akan pergi dengan piyama yang masih dikenakannya. Jay hanya berjalan lurus menuju hutan tempat saudara-saudaranya biasa berkumpul. Ketika sampai di sana, para saudaranya sudah duduk melingkar entah membicarakan apa. Yang pasti, tidak ada Heeseung di antara mereka.
"Hei, kalian!" Seru Jay.
Ketika mereka menoleh ke arah Jay, raut wajah mereka tampak suram. Seolah mereka sedang tidak baik-baik saha. Jay pun ikut bergabung bersama para saudaranya untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi. Namun, belum sempat Jay bertanya, Jungwon sudah bisa menebak apa yang membuatnya penasaran.
"Melihatmu datang bersama Sunoo, sepertinya kau sudah tahu semuanya." Tebak Jungwon.
"Sunoo mengatakannya padaku. Tapi, memangnya kalian sudah memastikan apakah itu cuma rumor atau Sunoo dan Ni-ki yang salah lihat?"
Jake menghela napas melihat Jay yang masih berusaha berpikir positif.
"Makanya jangan hanya belajar di kamar. Lihatlah sekitarmu. Semua orang panik setelah Heeseung hyung membunuh pelayannya sendiri."
Jay kembali tercengang. Ia memang jarang keluar dari kamarnya karena sang ibu menuntutnya untuk terus belajar. Apa keadaan di luar istana sudah sekacau itu saat ia sedang sibuk dengan urusannya sendiri?
"Tidak mungkin." Jay menggeleng pelan. "Heeseung hyung bahkan terlihat seperti manusia biasa. Di saat kita meminum darah, dia malah makan masakan pelayan. Bagaimana bisa?"
"Bukan hanya kau, kami juga masih tidak menyangka Heeseung hyung melakukannya." Imbuh Sunghoon. "Tapi, kembali lagi ke kodrat vampir. Kita semua punya insting pemangsa, dan akan bangkit kapan saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beast Land || Enhypen (END)
VampireDi abad ke-14, muncul penyakit aneh yang menyerang para bangsawan di suatu negara. Penyakit itu membuat tubuh mereka bermutasi menjadi makhluk penghisap darah yang kuat dan tidak bisa menua. Karena kelainan yang membuat mereka menjadi makhluk yang t...