Hari menjelang pagi.
Masyarakat di kota B digemparkan oleh kedatangan para bangsawan dan pasukan yang mereka pimpin. Mereka tiba-tiba berpencar untuk memeriksa setiap distrik di kota B. Di antara bangsawan itu ada Jay dan Sunghoon yang sedang berada di ibukota. Mereka tengah berkeliling ke setiap penginapan untuk mencari Heeseung dan Jihwa. Jay berusaha fokus dan menajamkan indera penciumannya. Banyak manusia yang berlalu lalang, sehingga akan sulit baginya mencium bau Heeseung dan Jihwa.
"Sunghoon, coba kau pergi ke selatan. Di sana banyak penginapan. Siapa tahu kalau mereka berada di sana." Titah Jay.
"Baik, Jay."
Setelah Sunghoon berpisah dengannya, Jay kembali fokus untuk menelusuri jalanan di ibukota. Kepalanya pusing bukan main. Banyak aroma manusia yang bercampur aduk, dan itu benar-benar membuatnya merasa mual ketika harus menghirup napas dalam-dalam. Namun, ia yakin, darah Jihwa akan lebih mudah dideteksi karena baunya cukup kuat dan khas.
"Jay hyung!"
Jay tersentak kaget ketika tiba-tiba terdengar suara yang menyerukan namanya. Dari kejauhan, tampak Jungwon sedang berlari menuju ke arahnya. Sendirian tanpa adanya Jake atau pasukannya.
"Ada apa? Bukannya kau harusnya berada di distrik A?"
Wajah Jungwon tampak panik. Hal itu membuat Jay mulai merasakan firasat buruk.
"Itulah masalahnya. Saat aku datang ke sana bersama Jake hyung, ada banyak pasukan dengan seragam asing di sana."
Kedua mata Jay membola mendengarnya.
"Maksudmu bukan dari kerajaan kita? Apa itu vampir?"
"Bukan, mereka manusia. Mereka juga membawa banyak sekali pasukan dan senjata besar. Banyak masyarakat yang digiring untuk mengikuti mereka."
Jay tercengang. Siapa orang-orang yang Jungwon maksud? Kalau memang datang penyerang dari luar negeri, kenapa sama sekali tidak ada yang sadar? Orang-orang itu sudah sampai di kota B. Berarti mereka telah berhasil melewati daerah kekuasaan duke. Apa bangsawan di daerah itu telah dihabisi?
"Ayo kita segera kesana."
Jungwon langsung menahan tangan Jay ketika pemuda itu hendak pergi dengan terburu-buru.
"Jangan gegabah. Jumlah kita tidak sebanyak pasukan itu. Sebaiknya kita kembali ke istana untuk memberitahu ayah."
Usul dari Jungwon ada benarnya. Jumlah pasukan yang mereka bawa hanya cukup untuk mencari orang yang hilang, bukan untuk bertempur. Mereka pasti akan kalah telak kalau tetap nekat.
"Di mana Jake?" Tanya Jay.
"Dia sedang bersembunyi untuk mengamati keadaan di distrik A."
"Baiklah. Aku akan mengutus salah satu bawahanku untuk pulang ke istana. Kau dan Sunghoon tetap di ibukota, lalu aku akan menyusul Jake."
"Hah? Kenapa kita semua tidak kembali saja? Lagipula kita memang harus segera pulang untuk menyelamatkan diri. Berada di sekitar sini sama saja dengan menanti untuk diserang. Kita masih amatir dalam dunia peperangan. Sebaiknya serahkan masalah ini kepada ayah."
Jay menghela napas jengah. Ia menepuk bahu Jungwon, lalu berjalan melewati pemuda itu.
"Jangan membuang waktu, Jungwon. Kita adalah vampir yang memiliki kekuatan. Sebisa mungkin gunakan seluruh tenagamu untuk melindungi warga sebelum terjadi sesuatu pada mereka. Kalau bukan kita, siapa lagi?"
Jungwon mendengus kesal. Ia menyesal memberitahukan situasinya terlebih dahulu kepada Jay. Pemuda itu sangat keras kepala. Mau tak mau, ia pun pergi untuk menyusul Sunghoon menuju arah yang ditunjukkan Jay. Sedangkan pangeran kedua itu segera keluar dari ibukota tanpa menunggangi kudanya. Vampir dapat berlari secepat kuda, dan stamina mereka tidak cepat terkuras habis. Menggunakan kuda justru akan menarik perhatian orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beast Land || Enhypen (END)
VampirosDi abad ke-14, muncul penyakit aneh yang menyerang para bangsawan di suatu negara. Penyakit itu membuat tubuh mereka bermutasi menjadi makhluk penghisap darah yang kuat dan tidak bisa menua. Karena kelainan yang membuat mereka menjadi makhluk yang t...