#2 Race

986 130 7
                                    

Soulmate
By : Yoora Kin









Pagi-pagi Hyunjin sudah menjemput Karina berangkat sekolah. Jaemin yang melihat itu langsung curiga dengan pacar sepupunya itu.

Hari itu Hyunjin benar-benar menempel pada Karina. Winter, Giselle dan Ningning sampai merasa jijik dengan sikap Hyunjin yang manja ke Karina. Seperti sekarang Hyunjin yang sedang bermain game sambil disuapi Karina. Sesekali dia memberi gombalan receh ke Karina. Membuat gadis itu tersipu malu.

Soal kemarin ? Hyunjin sudah meminta maaf. Dan kali ini gadis yang diboncengnya adalah sepupunya yang sakit jadi minta diantar pulang. Dan Karina ? dia langsung percaya. Kalau Jeno atau yang lainnya tahu pasti mereka akan mengomeli Karina.

"Hyun... kenapa sih lo nggak bisa serius ke Karina ?", tanya Winter sinis. Karina sedang ke toilet bersama Ningning.

"Siapa bilang gue nggak serius ? gue serius kok sayang Karina"

"Sayang ? bullshit ! kalo sayang, ngapain lo main belakang terus ?", Giselle ikut mengomeli Hyunjin.

"Terus gue harus main di depan, gitu ? Lagian mereka semua cuma mainan gue tanpa status. Pacar gue itu cuma Karina karena cuma dia yang gue sayang", jawab Hyunjin sombong.

"Terserah lo deh Hyun ! tapi kalo sampe lo nyakitin Karina lagi. Jangan harap lo bisa ketemu Karina lagi ! Itu peringatan dari gue", ancam Winter.

"Oh yah, semuanya ada karma Hyun ! termasuk lo yang nggak jujur ke Karina yang jelas-jelas tulus", tambah Giselle.

Pembicaraan itu berakhir saat Karina kembali bersama Ningning. Hyunjin langsung menyambut Karina dengan senyumannya membuat Winter dan Giselle ingin memukul wajahnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sepulang sekolah Hyunjin mengajak Karina berkencan. Mereka mendatangi taman hiburan dan menaiki banyak wahana. Karina selalu bahagia setiap kali Hyunjin memberi waktu untuk dirinya. Pacarnya itu selalu memperlakukannya dengan manis seakan takut melukainya.

"Kamu yakin mau naik itu ?", tanya Karina ragu.

Pasalnya Hyunjin mengajaknya menaiki wahan disco pangpang (habis liat videonya di tiktok wkwkwkw).

Karina takut terlempar seperti terakhir kali dia datang bersama Jeno dan Jaemin. Bahkan dua orang itu masih kewalahan menahan Karina. Bagaimana Hyunjin akan menahannya ? Kalo dia nyungsep di depan Jeno, Jaemin atau yang lainnya dia tidak masalah. Tapi bagaimana kalau nyungsep di depan Hyunjin ? itu sungguh tidak elite.

Hyunjin mengangguk semangat hingga Karina tidak bisa menolak dan pasrah menaiki wahana gila itu. Hyunjin memakaikan jaketnya ke pinggang Karina karena Karina masih menggunakan rok sekolah. Hyunjin tidak rela aset miliknya dilihat pria lain. Tangan kiri Hyunjin memeluk erat pinggang Karina. Dan tangan kanannya berpegangan pada besi.

Saat wahana mulai bergerak, Karina reflek memeluk Hyunjin erat. Yang dipeluk tersenyum senang. Memang itu tujuannya mengajak Karina naik wahana itu. Hyunjin benar-benar menggerakan tenaganya untuk menahan tubuhnya sendiri dan Karina hingga urat-urat di tangannya timbul.

"Nggak apa-apa kan ?", Hyunjin membantu Karina membenarkan rambutnya.

"Iya", jawab Karina malu-malu.

Selanjutnya Hyunjin mengajak Karina makan. Tanpa diberi tahu. Hyunjin sudah hafal makanan yang biasa dipesan pacarnya.

"Sayang ? kamu tahu kan aku cuma cinta sama kamu", tanya Hyunjin tiba-tiba membuat rona merah kembali muncul di pipi Karina. Dia tidak menjawab hanya mengangguk.

"Karena itu. Apapun yang kamu dengar soal aku atau kamu lihat sendiri. Kamu cuma perlu ingat itu dan percaya sama aku. Please jangan ragu !", Hyunjin menatap lembut pacarnya. Yang ditatap tersenyum lalu mengangguk.

Itu benar ! satu-satunya yang bisa memiliki hati seorang Hyunjin hanya Karina seorang. Tapi, playboy tetaplah playboy. Dia senang bermain-main dengan cewek lain. Brengsek ! dia tahu dirinya brengsek selalu menyakiti cewek sebaik Karina. Jangan salah ! Karina itu gadis cantik dan menarik. Banyak cowok lain di sekitarnya. Dan Hyunjin tahu betul. Tidak mungkin tidak ada dari cowok-cowok itu yang tidak jatuh pada pesona Karina. Termasuk Jeno yang paling dekat dengan Karina selain dirinya dan Jaemin. Hyunjin percaya Karina hanya menganggap Jeno teman tapi tidak dengan Jeno yang diyakininya menyimpan perasaan untuk pacarnya. Mana ada teman biasa rela melakukan apapun untuk Karina ?

"Hwang Hyunjin ?", tiba-tiba ada 3 orang cewek menyapa Hyunjin. Penampilan mereka sangat mencolok dengan makeup tebal dan seragam ketat. Jangan lupa rok pendek mereka ! Melihatnya saja Karina sudah merasa jijik. Dia jadi penasaran dengan wajah mereka tanpa makeup.

"Siapa ?", tanya Karina.

"Cuma kenal", jawab Hyunjin cuek. Dan bisa terlihat jelas 3 cewek itu menatap Karina tidak suka.

"Dia siapa ?", kali ini salah satu dari 3 cewek kenalan Hyunjin yang bertanya.

"Pacar gue", jawab Hyunjin sambil tersenyum kepada Karina. Sangat jelas mereka bertiga tertegun sebentar karena terkejut. Tidak biasanya Hyunjin mengakui pacarnya. Mereka tahu kebiasaan Hyunjin yang hanya bermain-main dengan cewek. Se-spesial itu seorang Karina ?

Karina senang Hyunjin menyebutnya pacarnya. Tapi memang begitulah Hyunjin. Dia tidak pernah menutupi hubungannya dengan Karina pada siapa pun. Dia selalu bangga menyebut Karina pacarnya, miliknya.

Mereka bertiga mendengus kesal lalu pergi. Sedangkan pasangan itu melanjutkan kemesraan mereka membuat pengunjung lain iri melihat tingkah bucin Hyunjin.

Dari taman hiburan. Hyunjin mengajak Karina ke arena balap liar tapi pulang sebentar untuk ganti baju. Karina kesulitan naik motor dengan rok sekolahnya. Karina memang sudah sering ke sana bahkan tak jarang Karina ikut dibonceng Hyunjin saat cowok itu ikut balapan.

"What's up !", Chan teman se-geng Hyunjin menyapa mereka.

"Eh, ada Karina ! makin cantik aja", sapa Changbin sekalian menggoda. Dan tentunya langsung mendapat tatapan garang Hyunjin.

"Siapa yang nantang ?", tanya Hyunjin.

"Anak-anak NCT", jawab Seungmin.

Tidak lama setelah disebut. Datanglah Jaemin yang membonceng Winter. Diikuti anggota NCT lainnya.

"Winter !", Karina langsung menghampiri Karina girang. "Jen ? Giselle mana ?", tanya Karina ke Jeno yang memang sepupu Giselle.

"Nggak diijinin Doyoung hyung", jawab Jeno sambil melepas helmnya.

"Ningning ?", Karina menatap Xiaojun.

"Ada bokap di rumah", jawab Xiaojun langsung diangguki Karina.

"Jadi taruhannya apa ?", Jongin langsung to the point. Mereka memang sering berhadapan. Geng NCT dan StrayKids. Tapi bukan tawuran yah ! mereka hanya saling gelut dengan balapan.

"Ekhem !", Lucas berdehem menatap Chenle. Yah, motor milik Chenle sudah menarik perhatian sejak datang. Dia baru membeli motor baru yang tentu harganya bukan candaan. BMW HP4 Race.

Chenle merolling matanya jengah. Selalu saja dia yang jadi tumbal untuk taruhan. Bulan lalu dia harus merelakan Ducati Panigale V4 nya karena Lucas kalah dari Felix. Dan sekarang motor barunya. Sungguh teman-teman tidak berakhlak. Dia bahkan masih kesal saat melihat motornya dinaiki Felix.

"Kalo kita yang menang. Kita dapat apa ?", tanya Chenle. Sudah cukup dia memberi sedekah. Setidaknya dia juga harus mendapat sesuatu bukan ?

"Motor lu gue balikin", Felix menatap remeh Chenle sengaja menggoyang-goyangkan motornya.

"Oke deal !", Chenle membalas tatapan Felix.

"Siapa yang maju ?", tanya Chan.

"Gue", Hyunjin dan Jeno berbicara bersamaan.

Tidak ada yang sadar. Sejak tadi Jeno dan Hyunjin saling menatap tajam. Mereka terlalu fokus pada motor mahal milik Chenle.

Karina menatap Hyunjin dan Jeno bergantian. Dia bingung harus bersorak untuk pacarnya, Hyunjin. Atau sahabatnya Jeno ?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.tbc

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang