#16 Jeno Side

684 96 3
                                    

Soulmate
By : Yoora Kin









Jeno membiarkan Karina pergi. Tapi dia tidak bisa tenang dan akhirnya mengikuti gadis itu. Dia sempat bingung berpikir rumah siapa yang didatangi Karina. Apa mungkin salah satu Ayahnya ? atau Ibunya ? Saudara tirinya, maybe ?

Hingga matanya menangkap sebuah motor sport yang terparkir di garasi yang terbuka. Dia langsung tahu itu milik siapa. Hwang Hyunjin.

Mengetahui kebenarannya. Dadanya sesak. Kecewa. Untuk apa Karina menemui Hyunjin lagi bahkan sampai mendatangi rumahnya ? Mengingat ekspresi Karina terlihat sangat cemas setelah mendapat panggilan telepon. Sakit. Tentu saja tapi dia bahkan tidak berani masuk ke dalam dan menyeret pacarnya ikut dengannya.

Jeno melajukan motornya kencang, menyalip kendaraan lain bahkan menerobos lampu merah melampiaskan kekesalannya. Di tengah jalan dia tertawa sendiri seperti orang tidak waras. Dia menertawakan dirinya sendiri. Pengecut bodoh !

Saat tiba di rumah dia langsung menuju kamarnya mengabaikan panggilan Bundanya. Mengunci pintu dan menghempaskan kasar tubuhnya di atas kasur.

"Gue bahkan ngerasa nggak pantas cemburu", gumamnya. "Karina ? sebenarnya gue itu apa buat lo ?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jeno duduk makan malam bersama kedua orangtuanya tapi dia tidak bernafsu. Sudah tiga kali dia ditegur Bundanya karena hanya mengaduk-aduk makanannya. Mungkin yang keempat akan ada sendok yang melayang ke arahnya.

"Bund ? besok jadi ke nikahan Om Sehun ?", tanya Jeno.

"Jadi... emang kenapa ?", Wow wajah datar Iren membuat Jeno agak ciut.

"Jeno ikut yah ?", katanya memelas.

"Lah kamu kan sekolah. Ayah sama Bunda mau ikut dari awal jam 10 pagi", Donghae heran dengan tingkah putranya yang biasanya tidak pernah tertarik ikut ke acara seperti itu. Kecuali ada temannya juga disana.

"Jeno kan bisa ijin nggak masuk. Jeno ikut yah ?", Jeno semakin memelas membuat Ayah dan Bundanya luluh.

"Bilang aja kamu mau bolos !", omel Iren tapi masih dengan ekpresi datarnya.

"Hehehe Bunda tahu aja, boleh yah ? kan udah lama Jeno nggak ketemu Om Sehun"

"Sekali ini aja yah ! kan udah kelas 12 nggak boleh sering bolos"

"Siap Bund !"

Yah ! Jeno ingin menghindar dulu dari Karina. Dia tidak ingin tiba-tiba meledak di depan gadis itu. Dia akan menemui Karina saat pikirannya sudah lebih tenang.

Setelah mengirim pesan kepada Jaemin untuk menitip ijin dia menonaktifkan HP miliknya. Dia ingin menghilang untuk sehari saja. Tidak apa-apa kan ?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Donghae menggeleng pelan melihat ekspresi datar putranya. Untuk hal ini dia mirip Bundanya. Ditambah sesekali Jeno menghela nafas bosan. Dia sudah protes sejak Iren dengan ekspresi datar dan nada dinginnya menyuruh putranya memakai setelan jas. Itu perintah mutlak dari Bundanya.

Dia memang tidak cocok ikut acara seperti itu. Dan yang paling dia tidak suka adalah dia mendadak dijadikan babysitter bocah-bocah berisik sementara Ibu mereka sibuk ngerumpi.

Belum lagi teman-teman Bundanya yang mendadak ingin menjodohkannya dengan anak gadis mereka. Hei, Jeno sudah punya pacar !

"Maaf tante ! Jeno udah punya pacar", tolak Jeno sambil senyum terpaksa.

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang