Soulmate
By : Yoora KinJaehyun menggenggam erat tangan adiknya berharap hari ini akan baik-baik saja. Sedangkan Kun tampak lebih khawatir menatap adiknya yang menelan banyak pill penenang yang mereka yakin sudah dinaikan dosisnya.
"Kalau kamu nggak tahan. Biar oppa yang gantikan", ucap Kun dan diangguki Karina.
Ketiganya kemudian turun dari mobil dan memasuki restoran yang sudah disewa seluruhnya selama 2 jam kedepan. Mereka mengantisipasi karena Karina tidak menyukai keramaian.
"Tenanglah !", Jaehyun kembali mencoba menenangkan Karina yang tampak mulai kesal padahal baru beberapa menit menunggu. Dia tidak suka harus menunggu.
"Selamat siang !", sapa seorang pria membuat ketiganya menoleh ke arah orang yang menyapa.
Jaehyun merasakan Karina meremas kuat tangannya meski ekspresinya tetap datar. Dia bahkan mengabaikan sapaan kliennya itu.
"Saya CEO DH Corp. Lee Jeno !"
Kun dan Jaehyun sama-sama terkejut mendengar nama yang tidak asing. Jaehyun memicingkan matanya menatap pria di depannya dan kemudian mengingat bocah SMA yang dulu dikatainya anak bebek karena terus mengekori adiknya. Lee Jeno. Dia sudah tumbuh menjadi pria dewasa.
Keduanya menatap adik mereka yang duduk di tengah-tengah mereka. Dia tampak tidak peduli meski sempat meremas tangan Jaehyun tadi. Adakah yang bisa melihat isi pikiran wanita itu dan memberitahu kedua Kakaknya yang khawatir. Tidak ada yang bisa menebak bagaimana Karina akan beraksi entah sedetik atau semenit kemudian.
Di luar dugaan. Rapat itu berjalan dengan lancar. Meski Karina sangat irit bicara tapi dia merespon Jeno dengan baik. Bahkan ketika Jeno meragukan kinerja U Company. Karina tidak tersinggung sampai mengamuk meski jelas menatap pria itu tajam. Dia bahkan tidak sedikitpun menunjukan ketertarikannya untuk menyerang pria yang jelas mantan kekasihnya. Mantan ? mereka bahkan tidak pernah putus.
Bahkan setelah Jeno sudah pergi. Karina tampak tenang-tenang saja. Seperti badai setelah ketenangan.
Dan benar ! setelah mereka kembali ke kantor. Karina menghampiri meja Sekretarisnya dan mengamuk. Untung Jaehyun dan Kun sigap menahannya.
"Kenapa tidak memberitahuku kalau itu Lee Jeno ?! apa kalian mempermainkan aku ?! huh !", teriak Karina lepas kendali.
"Hei, tenanglah !", Jaehyun membawa Karina ke ruangannya sebelum ada kekacauan.
"Mereka mencoba mengejekku, oppa ! bagaimana jika aku melukai Lee Jeno tadi ? bagaimana... hiks!"
"Ssts... kamu tidak melukai Lee Jeno. Kamu melakukannya tadi dengan baik ! Karina, tenanglah !", Kun memeluk adiknya erat.
Isakan Karina mulai terdengar dalam pelukan Kun. "Aku melukai Lee Jeno", lirihnya.
"Tidak. Kamu lihat sendiri, dia baik-baik saja !", ucap Jaehyun ikut menenangkan adiknya.
Sejujurnya. Saat melihat Jeno tadi. Bayangan mimpi buruknya langsung memenuhi pikirannya. Takut, kesal, kecewa, sakit, bahkan rindu dan bahagia. Dia merasakan banyak emosi itu tapi tidak tahu cara mengekspresikannya. Rasa takut mendominasi dirinya. Takut melukai Lee Jeno. Itu alasannya mengabaikan tangan Jeno yang mencoba menjabat tangannya tadi. Dia bahkan tidak berani menyentuh Lee Jeno.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Seorang pria berjas turun dari mobilnya dan memasuki sebuah privat bar. Seorang pelayang langsung menyambutnya dan mengantarkannya ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate
Fanfiction(Complete) Adakah yang percaya tentang Soulmate ? Percaya manusia berpasangan memiliki satu jiwa yang terbagi dalam dua fisik berbeda. Ditakdirkan saling melengkapi. Yoora Kin 2021