#18 Need

826 103 3
                                    

Soulmate
By : Yoora Kin










Karina tersenyum senang memasuki sebuah resto mewah. Hari ini Tiffany, Mama nya mengajak makan siang bersama. Dia senang akhirnya bisa bertemu Mama nya yang super sibuk. Dia duduk di kursi yang sudah dipesan menunggu Tiffany.

Dia sangat bersemangat bahkan terus menyuruh Jeno menambah kecepatan motornya saat mengantarnya ke dari sekolah ke resto itu.

Mata cantiknya memandang keluar jendela melihat pemandangan kota Seoul yang sibuk. Resto itu berada di lantai 6 sebuah hotel megah di Seoul.

Menunggu dan menunggu. Perlahan senyumnya luntur. Menatap langit yabg sudah gelap. Dia menghela nafas berat merasa bodoh sudah terlalu bersemangat untuk sesuatu yang tidak pasti.

Beberapa saat kemudian HP nya bergetar menampilkan nomor Tiffany.

"Ha.."

"Sorry sweetheart ! Mama tiba-tiba ada urusan mendadak dan ini penting. Kamu masih di resto ? Mama kesana sekarang"

"Nggak apa-apa Ma ! aku udah di rumah. Udah makan sama Mami, Papi, Jaemin. Aku pulang karena nggak bisa lama-lama nunggu Mama, udah ada janji lain juga !", bohong Karina. Dia meremas ujung rok seragam sekolahnya menahan air matanya. Sungguh dia sangat kecewa.

"Maafin Mama yah ! lain kali kita atur lagi ketemuannya. Nanti Mama yang jemput kamu biar kamu nggak nungguin Mama lagi"

"Terserah Mama. Sudah yah Ma, aku mau lanjut belajar"

"Ya sudah ! jangan tidur terlalu larut. Semangat belajarnya ! I love you, sweetheart !"

"Me too !"

Karina menghela dan membuang nafas berat berusaha menetralkan persaannya. Menatap keluar jendela mencoba mencari ketenangan agar tidak terbawa suasana dan akhirnya menangis.

"Permisi nona ? apa anda ingin makan sekarang ?", tanya si pelayan. Ini kelima kalinya pelayan bertanya padanya.

"Yah, aku akan makan sekarang"

Karina meraih HPnya dan menghubungi seseorang. "Jeno ?, Kamu dimana ?", tanya Karina saat mendengar suara Jeno di seberang sambungan telepon.

"Aku disini !", Karina menoleh ke arah pintu masuk. Disana Jeno melambai padanya sambil tersenyum.

Sejak mengantar Karina, Jeno tidak pergi kemana-mana. Menunggu Karina di lobby hotel sambil bermain game. Tadinya dia ingin mengecek Karina hingga HP nya berdering karena panggilan dari Karina.

"Kamu nggak pulang ?"

"Nungguin di lobby. Aku capek harus pulang terus balik lagi jemput kamu. Mama kamu udah pergi ?"

"Nggak dateng"

Jeno dapat melihat ekspresi kecewa kekasihnya. Sangat jelas Karina nya sedang sedih.
Tak lama seorang pelayan datang dan menghidangkan makanan untuk mereka.

"Makan Kar ! tunjukkin kamu bisa makan banyak meski nggak jadi makan bareng Mama kamu !", Jeno menyemangati Karina.

Seketika Karina tersenyum melihat ekspresi Jeno yang lebih mirip suporter yang menyemangati pemain bola andalannya.

"Muka kamu jelek kayak gitu !"

"Cih, tetap aja kamu senyum kan ! ganteng gini dikatain jelek mulu !", protes Jeno.

"Iya deh ganteng. Pacar aku nggak mungkin jelek"

"Nah gitu dong ! harus jujur dari hati", ucap Jeno tersenyum bangga.

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang