#4 Malming

797 128 6
                                    

Soulmate
By : Yoora Kin







Karina sedang rebahan di kasurnya sambil maskeran. Ini sabtu jadi tidak ke sekolah. Sebenarnya dia sedang kesal karena Hyunjin tidak bisa dihubungi. Dan Karina tahu kalau nomor Hyunjin tidak aktif artinya dia akan menghilang seharian. Oh ayolah ! ini kan malam minggu. Masa Karina harus tinggal di rumah kayak jomblo. Karina kan punya pacar paling ganteng satu sekolah.

Karina turun ke bawa karena haus. Masih pakai masker.

Tap...
Tap...
Tap...

"Eh, setan !", Haechan kaget lihat Karina dengan masker putih di wajahnya.

Bukan hanya Haechan semua yang ada di ruang tengah terkejut.

"Bikin kaget aja lu Kar !", Renjun ngegas.

"Bomat !",-Karina.

Mereka sedang menonton film horor karena itu jadi sensitif. Karina tidak ambil pusing dan jalan ke dapur.

"Jaemin kemana ?", tanya Karina yang sudah duduk di sofa samping Jeno.

"Biasa ngapel... Kan malming", kata Lucas.

"Lah kalian kenapa nggak malmingan ? Ups... sorry ! lupa kaum jomblo", ledek Karina dan langsung mendapat tatap garang kesembilan cowok di ruangan itu.

Jeno yang juga kesal memegangi kepala Karina lalu memutarnya menghadap layar TV. Yah, sejak tadi Karina tidak mau melihat ke layar TV yang memutar film horor. Dia penakut.

"Apaan sih Jen ? leher gue sakit !", Karina menutup matanya takut sambil memukul-mukul tangan Jeno.

"Makanya mulut tuh dikondisikan", Jeno melepaskan tangannya.

"Lah pacar lo mana ?", tanya Mark dan Karina langsung cemberut. Masih kelihatan karena maskernya tipis.

"Udah mati kali", jawab Karina kesal.

Mendengar jawaban Karina mereka tahu pasti Hyunjin tidak bisa dihubungi. Cerita lama.

"Fix selingkuh itu mah !", kata Jeno membuat Karina semakin cemberut.

"Eh, lo nethink mulu ke Hyunjin. Gitu-gitu dia setia tahu"

"Setia dari Hongkong. Yang ada setiap tikungan ada", sinis Jeno.

"Ngapain lu bawa-bawa Hongkong ?", protes Lucas yang berdarah Hongkong.

"Nah ini contoh buaya Hongkong", sindir Chenle.

"Eh, lu berdua berisik ! filmnya nggak kedengaran. Berantem mulu lama-lama gue nikahin lu berdua !", omel Renjun.

"Siapa yang mau sama cowok modelan Jeno ?", sinis Karina dan mendapat tatapan garang Jeno.

"Daripada lu berdua berisik gangguin kita nonton. Mending beliin kita cemilan. Noh udah abis !", usul Xiaojun sambil nunjuk tumpukan sampah kemasan cemilan.

Xiaojun dan yang lainnya menatap Jeno memberi kode. Dan Jeno mengangguk paham.

"Eh tamu mines akhlak !  stok cemilan gue sama Jaemin seminggu disikat abis. Bener-bener yah !", Karina mulai mengomel.

Jeno yang didorong-dorong oleh Jisung akhirnya berdiri dan menarik Karina keluar rumah. Tidak lupa melepaskan masker di wajah Karina. Mereka berjalan berdampingan menuju minimarket yang memang jaraknya dekat dari rumah. Karina masih mengoceh soal kelakuan akhlakless teman-teman mereka.

"Percuma lu emosi. Kalo bobrok yah bobrok nggak akan berubah. Biarin aja !", balas Jeno.

Karina menghentakan kaki dan wajahnya cemberut. Jeno gemas lalu mencubit pipi Karina gemas.

Sekitar 5 menit mereka akhirnya sampai di minimarket yang memang tidak terlalu jauh dari rumah.

"Silahkan ambil sesuka lo ! biar oppa yang traktir", kata Jeno tersenyum sombong menaik-turunkan kedua alisnya.

"Cih sombong !"

"Ta-da !"

Mata Karina membulat sempurna saat Jeno mengeluarkan dompet kulit branded yang langsung ketahuan milik siapa. Si sultan Chenle.

"Tadi gue ambil dekat kunci motornya. Dompet ditaruh sembarang"

"Pinter juga lu"

Tidak tanggung-tanggung mereka berdua hampir mengosongkan rak cemilan. Kasir minimarket sampai bingung.

Dengan bangga Jeno mengeluarkan kartu dari dompet Chenle dan membayar semuanya.

Mereka berdua keluar dari minimarket menenteng masing-masing 2 kantong besar yang isinya cemilan. Ngalah-ngalahin Mami Yoona belanja bulanan.

Sebelum pulang mereka duduk sebentar di depan minimarket menikmati mie instan.

"Makan kek bocah lo !", Karina mengambil tissue dari kantong belanjaan dan membersihkan sudut bibir Jeno.

Jeno menatap wajah Karina. Yang ditatap malah tersenyum. Senang sekali membuat Jeno terpesona. Dasar tidak peka !

"Jangan senyum gitu lagi !"

"Kenapa ?"

"Muka lo ngeselin", bohong Jeno.

"Dih ! cowok normal kalo gue senyumin bakal baper tahu !", protes Karina.

"Nah itu tahu ! ngapain senyum ke gue ? kan jadi baper, lo kan nggak bisa tanggungjawab kalo gue baper", batin Jeno.

"Cih narsis !"

"Muka lo yang ngeselin datar kek tembok. Mana sok ganteng lagi !"

"Emang gue ganteng dari lahir kali ! mata lu aja yang buram"

"Sorry ye ! mata gue sehat pake banget"

"Iya tapi ketutupan muka si dower !"

"Cih, nyebelin !"

Setelah puas makan dan berdebat mereka berdua akhirnya berjalan pulang.

"Cemilannya datang !", heboh Karina dan mereka berdua meletakan kantong berisi cemilan yang membuat mereka melongo.

"Kalian mau bunuh kita pake cemilan ?", Renjun ngegas.

"WHAT ?", Jisung yang baru saja membaca notifikasi di HP nya terkejut.

"Kenapa lo ?"

"Ini kok bisa ?", Jisung masih menatap layar HP nya terkejut.

"Le, nih gue balikin. Thanks !", Karina senyum-senyum menyerahkan dompet kembali ke Chenle.

"Hah ? bukan punya gue", jawab Chenle.

"Lah punya siapa ?", Jeno melongo.

"Dompet gue anjim ! jadi kalian ? ini semua ? Aish !", Jisung memegang belakang lehernya frustasi.

"Hahaha... makanya jangan asal ngambil wkwkwk", ejek Haechan.

"Dompetnya branded gue pikir punya Lele. Sorry Jie ! minta ganti Sultan gih !", Jeno meminta maaf ke Jisung yang hampir pingsan. Gimana nggak pingsan ? jajan sebulan habis dalam hitungan menit.

"Lah kenapa gue ?", protes Chenle.

Karina juga kasihan melihat Jisung. Dia mengambil HPnya dan menghubungi seseorang.

"Sini norek lo !", kata Karina enteng dan ditatap Jisung bingung. "Buruan sebelum gue berubah pikiran"

Jisung segera memberikan nomor rekeningnya.
Tring...
Mata Jisung menatap layar HPnya dan membulatkan matanya melihat laporan uang masuk yang dua kali lipat lebih banyak.

"Noona ? lo serius ?", Jisung terkejut memperlihatkan pesan itu ke Karina. Karina juga terkejut kenapa bisa dua kali lipat.

Dia langsung menghubungi orang yang dimintainya uang tadi.

"Kata Daddy sedekah !", jawab Karina cuek. Yah dia baru saja minta dikirimi uang oleh Daddy nya.

"Wah... ternyata ada sultan tersembunyi disini", Haechan.

"Bukan gue tapi Daddy. Ada untungnya punya banyak Bapak", jawab Karina sombong.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.tbc

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang