#34 Bad destiny

796 84 9
                                    

Soulmate
By : Yoora Kin







Yunho akhirnya membuka pintu kamar tempat dia mengurung Karina sejak kemarin. Pandangannya menelusuri seisi kamar mencari sosok Putrinya tapi nihil. Dia tidak menemukan sosok Putrinya. Hanya kamar kosong yang berantakan. Kakinya melangkah masuk dan mengecek kamar mandi.

"Karina !", dia terkejut dan segera menarik Putrinya keluar dari bathup yang terisi penuh air menenggelamkan seluruh tubuh Putrinya.

Wajahnya pucat dan tubuhnya dingin dengan mata terpejam erat.

"Bangun sayang ! maafin Papa !", lirih Yunho memeluk Putrinya erat.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dalam ruang rawat yang terkesan mewah itu. Ada banyak orang di dalamnya tapi semuanya hening. Terfokus pada gadis cantik yang terbaring dengan matanya tertutup rapat.

Johnny yang merasa tercekik dengan suasana itu akhirnya membuka suara.

"Jae ? lo tahu dimana Lee Jeno ?", tanya Johnny tiba-tiba membawa seluruh fokus seisi ruangan tertuju padanya. "Karina butuh anak itu", ucap Johnny kemudian.

"Jangan berlebihan !", ucap Yunho dingin.

"Karina pasti baik-baik saja !", sambung Tiffany tampak tenang padahal jelas tangannya berkeringat dingin.

"Ck, kapan kalian sadar ? saat Karina benar-benar mati ?", Yuta yang sudah tidak tahan langsung emosi. Tidak peduli jika Yunho atau Tiffany akan mengusirnya.

Sudah 3 hari Karina tidak sadarkan diri. Menurut dokter, Karina keracunan obat. Terlalu banyak mengkonsumsi obat penenang. Obat itu merusak saraf otak dan juga ginjalnya.

"Sejak 7 tahun yang lalu. Karina nggak pernah baik-baik saja ! Nggak puas kalian jadikan dia kayak boneka kalian ? dia juga manusia, punya perasaan !", Jaehyun akhirnya meledak.

"Ayo Jae ! kita bawa Jeno kesini !", ajak Jungwoo tapi Jaemin tiba-tiba menahannya.

"Hyung.... Lee Jeno disini. Selalu disini !", ucap Jaemin dengan ekspresi dinginnya.

Sungguh rasanya takdir mempermainkan mereka. Seakan dunia benar-benar jahat pada keduanya. Entah kesalahan apa yang mereka lakukan hingga rasanya mereka sedang dihukum.

Di kamar yang tepat berhadapan dengan kamar Karina. Lee Jeno terbaring dengan mata tertutup persis Karina. Iren tidak berhenti berdoa sambil menggenggam erat tangan Putranya. Donghae bahkan tidak bisa menahan air matanya.

Di hari yang sama saat Yunho membawa Karina. Jeno mengalami kecelakaan saat berusaha mengejar Yunho. Akibat dikeroyok bodyguard dia tidak bisa fokus menyetir dan akhirnya mengalami kecelakaan. Mobilnya tertabrak truk dari arah samping dan terseret lumayan jauh.

"Ck, dasar bucin ! sakit aja barengan", Jaemin berdecak kesal kedua sahabatnya terbaring tidak sadarkan diri.

"Gue jadinya beli bunga sama bingkisan double", ucap Renjun.

"Astaga ! terniat banget mereka. Udah kayak drama", sambung Haechan.

"Awas aja bangunnya nggak kompak ! gue minta lagi uang buat beli bingkisan",-Sungchan.

"Baru juga kita ngumpul lagi. Kok malah begini",-Jisung.

Bukan niat mereka bercanda. Meski mereka berkata begitu tapi dari ekspresi mereka. Mereka sangat khawatir. Mereka hanya berusaha menghibur diri. Yakin bahwa sahabat mereka akan membuka mata lagi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tiffany duduk termenung menatap putrinya yang terbaring dengan mata tertutup rapat. Yunho juga ada di sampingnya. Semua orang masih disana. Tidak ingin meninggalkan Karina sampai dia membuka matanya.

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang