#21 Backstreet

606 93 1
                                    

Soulmate
By : Yoora Kin








Karina menghela nafasnya lagi. Sesekali menegak bir di tangannya. Ini kaleng ke 3 nya. Pemuda di sampingnya menggeleng sambil tersenyum melihat betapa frustasinya gadis itu.

"Lee Jeno aja ditolak. Apalagi gue ? nggak kebayang gimana respon bokap lo", ucap Hyunjin bergidik ngeri setelah mendengar cerita Karina.

Yah.... benar ! Karina sedang bersama Hyunjin. Entah bagaimana mereka tiba-tiba akrab lagi. Mereka tidak sengaja selalu bertemu. Hanya beberapa kebetulan bertemu di atap gedung apartemen itu. Karina yang memang butuh teman bicara membiarkan Hyunjin disana. Seperti sekarang. Si mantan pacar beralih profesi menjadi tempat curhat.

Hyunjin ? jangan percaya jika dia sudah benar-benar melupakan Karina ! sejujurnya dia masih sangat menginginkan gadis itu. Tapi dia masih cukup waras jika memaksa Karina tidak ada gunanya. Mendengar setiap cerita Karina cukup untuk membuatnya mundur. Menjadi teman ? agak ironi. Tapi bisa akrab lagi dengan Karina sudah cukup untuk dirinya. Mungkin dia harus mulai belajar merelakan gadis itu.

"Gue benar-benar nggak tahu harus ngapain. Nggak nyangkah bokap gue bertindak sejauh itu. Oh yah dia bahkan punya list mantan gue. Dan lo juga ada dalam list dikasi tanda x kayak namanya Jeno", ucap Karina membuat Hyunjin semakin ngeri membayangkan Ayah mantan pacarnya itu.

"Bokap lo nggak punya death note kan ? ngeri sumpah ! udah kek psikopat"

Plak...

Karina melempar kaleng kosong ke Hyunjin tidak terima juga Ayahnya dikatai psikopat.

"Saran gue aja nih ! lo kasi tahu si sipit semuanya. Jangan asal ninggalin kayak di drama-drama melo ! omongin berdua baiknya gimana", nasehat Hyunjin yang tiba-tiba bijak membuat Karina sampai merinding.

"Eh Hyun ! kok gue merinding denger lo ngomong gitu ?"

"Ciahh malah merusak suasana. Baru juga gue mendalami peran. Mantan pacar tersakiti yang bijak", ucap Hyunjin menanggapi Karina.

"Tersakiti apaan ? kan lo yang selingkuh", protes Karina.

Hyunjin tertawa menanggapi Karina. Mereka berdua sudah tidak canggung membahas sejarah kelam hubungan mereka. Hyunjin bahkan sudah mengakui semua perbuatannya dulu. Mengakui berapa kali dia berselingkuh bahkan pernah mendekati Ningning sahabat Karina. Untung Ningning masih cukup waras untuk tidak tergoda dengan mulut manis playboy gila seperti Hyunjin. Karina sampai melongo menyadari betapa bodoh dirinya dulu. Sukarela dipermainkan playboy itu.

Tadinya Karina berniat pulang dengan taksi tapi Hyunjin memaksa mengantarnya. Pasalnya Karina memang agak mabuk. Bagaimana tidak ? dia menghabiskan 5 kaleng bir dan 1 botol soju. Toleransi alkoholnya memang harus diancungi jempol karena masih bisa berjalan tegak bahkan tidak tampak mabuk. Tapi tetap saja, Hyunjin masih cukup waras untuk tidak membiarkan gadis itu pulang sendiri.

Hyunjin menurut saat Karina minta diturunkan di depan minimarket dekat rumahnya. Dia tidak ingin ada masalah karena ada yang melihatnya bersama Hyunjin. Dan sungguh sial !

Karina dan Hyunjin saling menatap ketika melihat motor yang sangat familiar melewati mereka. Itu jelas Jeno meski pemuda itu memakai helm.

"Turun !", titah Karina membuat Hyunjin bingung. "Buruan ! gue mau ngejar Jeno", sambungnya kembali memakai helm yang baru dilepasnya.

Hyunjin pasrah menyerahkan motornya ke gadis itu. Semoga motornya baik-baik saja. Eh, maksudnya semoga Karina baik-baik saja. Motornya juga.

Karina melajukan motor Hyunjin sangat cepat mencoba mengejar Jeno. Dan sialnya pemuda itu juga sangat cepat. Ingatkan Karina ! pacarnya itu tidak pernah kalah balapan. Karina sampai mengumpat menatap punggung Jeno yang semakin jauh. Tapi sedetik kemudian berterima kasih melihat lampu merah di depan mereka. Lalu mengumpat lagi saat Jeno memilih berbelok menghindari lampu merah.

Karina tersenyum di balik helmnya. Jangan meremehkannya ! biar dia tunjukan kemampuannya.

Dari sisi Jeno. Pemuda itu sangat kesal melihat Karina bersama Hyunjin. Dia bertanya-tanya saat mendatangi rumah Karina tapi malah mendapati Jaemin yang sedang bermesraan dengan Winter. Ternyata kekasihnya sedang bersama mantan pancar.

Dia kembali melirik spion mendapati Karina sudah tidak mengejarnya lagi. Sepertinya gadis itu sudah menyerah. Memang siapa yang bisa mengejarnya ? si nomor satu dalam setiap balapan liar.

Jeno memelankan laju motornya hendak kembali ke jalan utama.

Deg...

Jeno langsung mengerem motornya dan membelokan stir. Sungguh sangat berbahaya. Karina tiba-tiba muncul di depannya dan membentang motor milik Hyunjin. Jeno sampai memaki Karina. Ingatkan Jeno ! gadis gila itu adalah pacarnya.

"Kamu udah bosan hidup ? mau ngajak aku mati bareng ?", omel Jeno turun dari motornya dan melempar helmnya sembarangan. Wajahnya memerah karena kesal.

Karina sendiri melakukan hal yang sama. Turun dari motor bahkan membiarkan motor Hyunjin roboh dan melempar helm sembarangan. Hyunjin akan menangis melihat lecet di motor kesayangannya.

Karina berjalan cepat menghampiri Jeno yang juga berjalan mendekatinya sambil terus mengomel dengan ekspresi garangnya. Dia seperti akan memukul Karina dengan kepalan tangannya.

Deg...

Mata sipit Jeno terbuka lebar saat Karina tiba-tiba berjinjit tepat di hadapannya dan menciumnya duluan. Membungkam omelannya dengan ciuman lembut yang langsung membuyarkan amarahnya. Jeno diam mematung, bingung harus bagaimana. Tapi akhirnya luluh dan malah mengambil alih ciuman itu. Ingatkan mereka ! mereka berciuman di tengah jalan. Dan motor mereka yang tergeletak begitu saja di tengah jalan. Semoga tidak ada yang lewat untuk beberapa saat nanti.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jeno mengusap wajahnya beberapa kali. Dia sudah mendengar keseluruhan cerita Karina. Mulai dari rencana kuliah keluar negeri sampai Yunho yang tidak menyetujui hubungan mereka.

"Makasih udah jujur !", ucap Jeno mengusap pucuk kepala Karina yang sedang menegak obat pegar. Mereka sedang duduk di depan minimarket.

"Dan Hyunjin yang kasi saran ke aku buat kasi tahu kamu semuanya. Padahal tadinya aku mau pergi diam-diam. Jadi jangan cemburu lagi sama Hyunjin !", ucap Karina agak kesal.

Jeno tersenyum. Kali ini mengacak rambut Karina membuat gadis itu membalas memukuli lengannya tidak terima rambutnya di acak-acak.

"Ekhem !", suara deheman seseorang menginterupsi adegan romantis mereka.

Keduanya menoleh ke pemuda berbibir tebal yang berdiri di depan mereka, menatap datar pasangan itu.

"Sini kunci motor gue !"

Yah itu Hyunjin. Karina memang sudah mengirimkan lokasi mereka kepada Hyunjin.

"Hmmm, Hyun. Itu motor lo agak lecet", ucap Karina sambil menyerahkan kunci motor ke pemiliknya.

"Hah ?"

Hyunjin berlari ke motornya dan mengecek. Wajah terlihat kesal. Karina menyikut lengan Jeno tapi Jeno malah pura-pura memainkan HPnya.

"Hyun.... kirim tagihan perbaikan ke gue ! ntar gue yang bayar", ucap Karina.

Hyunjin tidak mengatakan apapun lagi dan langsung pergi. Oh yah ! dia sempat memaki pasangan itu sebelum pergi.

"Kayaknya backstreet lumayan menarik", ucap Jeno membuat Karina menatapnya bingung. "Tengang-tengang gimana gitu !", sambungnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.tbc

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang