#28 Caught

596 80 0
                                    

Soulmate
By : Yoora Kin








Lee Jeno sedang menonton siaran olahraga bersama Yangyang ketika bel apartemennya berbunyi tanda ada tamu. Jeno mendorong-dorong Yangyang dengan kakinya. Sempat protes Yangyang mengalah dan pergi memeriksa siapa yang menganggu mereka.

Beberapa menit kemudian. Yangyang kembali dengan raut wajah yang membingungkan membuat Jeno menatapnya sambil sebelah alisnya terangkat. Tapi ekspresi berubah terkejut dan mengubah posisinya menjadi duduk tegak mendapati sosok pria dewasa yang muncul di belakang Yangyang.

Yangyang dan Jeno. Keduanya duduk diam berhadapan dengan Yunho yang memasang ekspresi datarnya tapi auranya sangat menakutkan.

"Liu Yangyang ! kamu boleh pergi", ucap Yunho tegas. "Dan jangan membuat masalah dengan membuka mulutmu di depan anak itu", tambah Yunho yang maksudnya jelas Yangyang tidak boleh memberitahu Karina.

Suasana semakin mencengkam begitu Yangyang pergi. Bahkan Jeno yang selama ini sudah bersiap menghadapi Yunho nyatanya langsung menciut di hadapan calon mertuanya. Bolehkan dia menyebut Yunho calon mertuanya ?

"Lee Jeno. Kau sangat hebat rupanya. Menyusul Putri ku kemari bahkan tinggal di sebelahnya ? wah sungguh nyali yang besar. Tapi sayangnya itu tidak cukup untuk membuktikan dirimu", sarkas Yunho.

Jeno sungguh merasa direndahkan. "Maafkan aku jika tidak sesuai keinginan kalian ! tapi pernahkah kalian menanyakan pendapat Karina ? kalian melakukan semuanya sesuka hati kalian tanpa peduli dia setuju atau tidak"

"Kami melakukannya untuk kebaikan Putri kami. Nantinya dia sendiri yang akan berterima kasih pada kami"

Jeno tersenyum miring tidak habis pikir dengan pemikiran Yunho. "Sungguh aku mengerti sekarang alasan Karina kecewa pada kalian !"

Yunho terlihat kesal karena Jeno bertingkah jelas memberitahu Yunho bahwa dia lebih mengenal Karina daripada dirinya.

"Kuberi kesempatan padamu untuk menyingkir dari hidup Putriku. Karina ? anak nakal itu tidak akan bisa apa-apa tanpa kami dan apakah kau seyakin itu ingin mengorbankan keluargamu ? Kau pasti mengerti maksudku ", kalimat terakhir sebelum Yunho pergi.

Jeno mengamuk dan menendang semua yang ada di depannya melampiaskan emosinya. Dia sangat marah hingga matanya memanas dan akhirnya mengalirkan air mata.

"Sial ! sial ! brengsek !", umpatnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Karina berpamitan dengan teman-teman sekelompoknya dan pergi duluan meninggalkan perpustakaan. Dia masih terus menghubungi Jeno karena kekasihnya itu mengabaikan chat nya. Tidak seperti Jeno yang biasanya.

Karina berjalan cepat menuju kelas Jeno. Hari hampir gelap dan pasti kelas Jeno sudah selesai daritadi. Dan yah... benar ruangan itu sudah kosong bahkan koridor sudah sepi.

Karina beralih ke arah lapangan mendapati Yangyang masih disana bersama teman-temannya. Mereka sepertinya baru selesai berlatih baseball.

"Yangyang !", sepupunya itu menoleh tapi sedetik kemudian mengabaikan Karina. Wah sungguh Karina semakin kesal.

Saat Karina semakin mendekat Yangyang tiba-tiba berlari sengaja menghindari Karina membuat Karina berteriak memaki sepupunya itu. Bahkan anggota klub baseball sampai melongo mendengar makian Karina.

Menyerah mengejar Yangyang. Karina memilih pulang. Mungkin Jeno ada di apartemen.

Karina mengerjit mendapati apartemennya gelap dan rapih persis saat dia meninggalkan tempat itu tadi pagi. Artinya Jeno tidak datang kesana. Karina beralih ke unit di sebelahnya. Memasuki kode pintunya dan kali ini dia sampai mengumpat mendapati tempat itu sangat kacau seperti habis diacak-acak pencuri.

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang