Soulmate
By : Yoora Kin"Kenapa nggak dimakan ?", tanya Jeno melihat Karina yang hanya memainkan makanan di depannya. Padahal dia yang paling bersemangat tadi.
"Gue beneran mau pindah sekolah aja. Nggak apa-apa deh ngulang satu tahun !"
"Lo kenapa lagi ? digangguin Hyunjin ?"
"Iya, dia ngotot minta balikan"
"Terus lo mau ?"
"Heh gue nggak se-bego itu ! Yah jelas gue tolak lah... gue marahin dia. Seharusnya gue maki-maki juga"
"Nah itu bisa, ditahan aja Kar ! lagian tinggal berapa bulan kan udah lulus. Masa lo mau seangkatan Sungchan sama Chenle ? ntar lo diledekin mulu"
Jeno mengacak pelan rambut Karina. Berharap mood gadis itu membaik.
"Sialan si dower ! masih aja belum nyerah", batin Jeno.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Karina dan Jeno sedang nongkrong bersama teman-teman mereka di salah satu cafe tempat biasa mereka berkumpul.
"TOD kuy !",-Lucas
Mereka semua mengangguk setuju kecuali Jeno dan Chenle yang sibuk bermain game di HP masing-masing. Lucas dengan semangat memutar botol cola yang sudah kosong. Dan ujung botolnya mengarah ke Haechan.
"Truth or dare ?",-Lucas
"Truth !",-Haechan
"Cih cupu !",-Jaemin
"Cuma boleh satu yang nanya yah ! biar cepet",-Lucas
"Gue ! gue !", Karina tampak bersemangat. "Chan, lo kan yang pecahin guci kesayangan Mami Yoona minggu lalu ?"
Haechan melirik Jaemin sekilas lalu mengangguk sambil tersenyum kikuk. Jaemin ? matanya melotot seram dan menarik kerah Haechan.
"Oh jadi lo yang pecahin. Uang jajan gue 3 bulan disita buat beli yang baru Chan ! setan yah lo ! gue diomelin udah kayak anak tiri"
"Maafkan setan ini !",-Haechan.
"Gebukin Echan ditunda dulu. Kita lanjut !",-Lucas.
Kali ini ujung botolnya mengarah ke Jeno yang masih fokus ke layar HPnya.
"Jen, truth or dare ?",-Lucas
"Lah gue kan nggak ikutan !", protes Jeno masih belum mengalihkan pandangannya dari layar HP.
"Selama lo duduk bareng kita-kita artinya lo ikut",-Lucas.
"Dare !",-Jeno.
Serigai licik muncul di wajah teman-temennya kecuali Karina yang tidak paham situasi.
"Cium cewek yang lo suka !",-Xiaojun
Tanpa pikir panjang. Jeno yang memang duduk di samping Karina langsung mencium pipi Karina dan mengundang sorakan seisi meja itu.
"Ah... bibir lo berminyak !", Karina mengambil tissue dan membersihkan pipinya. Jeno memang mengunyah gorengan sambil bermain game.
Dan terjadilah aksi Jeno digebukin Karina.
"Kar, gebukin Jeno ditunda dulu !",-Lucas.
Lucas kembali memutar botol dan kali ini ujungnya mengarah ke Karina.
"Dare !", jawab Karina langsung tanpa ditanya.
"Ajak kenalan cowok yang di meja paling pojok pake kaos item",-Ningning.
Jeno yang dari tadi asik bermain game hampir terjungkal dari kursinya. Mereka semua reflek ikut melihat ke arah yang ditunjuk Ningning.
"Itu mah gampang !"
Karina memasang ekspresi sombongnya. Dan dengan PD-nya berjalan ke arah meja pojokan. Sementara itu di meja mereka, Jeno sibuk mengomeli Ningning.
"Ngapain sih lu kasi dare begitu ? nambah-nambah urusan",-Jeno
"Biar seru kali Jen !",-Ningning
"Semangat Jen ! kayaknya saingan lo nambah satu !", kata Renjun sambil melirik ke arah Karina yang berpelukan dengan cowok itu.
Wajah Jeno memerah karena marah. Jaemin ? dia ingin tertawa tapi takut dosa.
"Sumpah Jen ! nggak tahu gue kalo sampe pelukan", Ningning ketakutan hingga bersembunyi di belakang Kakaknya, Xiaojun.
Jeno berdiri dan berjalan cepat menghampiri Karina. Saat sampai disana Jeno menarik kasar Karina dari pelukan pemuda itu.
"Parah si Jeno ! bakal susah dapat restu kalo gitu", seru Jaemin.
Mereka masih menonton adegan menarik layaknya drama. Tidak lama ketiganya berjalan ke arah meja mereka. Terlihat Jeno yang menunduk menahan malu.
Plak...
Jeno sengaja memukul belakang kepala Jaemin yang sibuk menertawakan dirinya.
"Bngst lo !", cicit Jeno ke Jaemin.
"Guys kenalin ini Jaehyun Oppa !",-Karina.
"Oppa ? eh Kar, kita kenal udah lama tapi lu nggak ada manggil gue oppa padahal gue lebih tua", protes Mark.
"Setuju Mark ! ini orang baru kenal udah dipanggil oppa",-Lucas.
"Lah kalian kan bukan oppa gue ! Ngapain gue manggil kalian oppa ? najis !"
"Temen-temen kamu bar-bar yah ! tadi aja ada yang mau nonjok oppa", kata Jaehyun melirik Jeno yang semakin menunduk seakan ingin menghilang dari sana.
"Kenalin gue saudara tiri nya Karina, Jung Jaehyun !"
Mereka semua melotot mendengar faktanya. Ah mereka mengerti sekarang maksud Jaemin dan kenapa Jeno sudah menciut di kursinya.
"Yah sudah gue duluan yah !"
Mereka semua reflek mengangguk kecuali Karina. "Yah, udah mau pergi ?"
"Iya, kamu pulangnya jangan malam-malam", Jaehyun tersenyum sambil mengacak lembut rambut adiknya. "Jaem titip salam ke bonyok lo !"
"Siap hyung !"
Jeno akhirnya mengangkat kepalanya setelah Jaehyun pergi.
"Kampret yah lo Jaem ! untung nggak ketonjok beneran", kesal Jeno.
"Lah lu nggak nanya main labrak !"
"Cih, untung ketemunya Jaehyun oppa, dikasi senyum doang bukan Johnny oppa. Bisa-bisa lo yang ditonjok", cibir Karina.
"Emang lu punya berapa saudara tiri ?",-Haechan
"Hmmm... delapan !"
"Hah ? banyak bener ?",-Giselle
"Gimana nggak banyak. Bokap nikah 2 kali. Nah gue dapat 2 saudara tiri dari bokap. Nyokap gue nikah 5 kali nah saudara tiri gue nambah 6"
"Anjim ! nyokap lo nikah niat amat sampe 5 kali",-Sungchan.
"Suka-suka dialah ! gue mah yang penting uang jajan sama hadiah lancar, aman sudah !"
Karina dan Jaemin melakukan tos. Pasalnya kalau Karina dikirimi hadiah oleh kelima Ayah, kedua Ibu, atau kedelapan saudara tirinya. Sudah pasti Jaemin mendapat imbasnya.
"Kar ? oppa lo orangnya suka dendam nggak ?", tanya Jeno lesuh.
"Enggak sih ! paling manas-manasin Bokap", jawab Karina sengaja menggoda Jeno. "Canda ! Jaehyun oppa nggak gitu kok"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate
Fanfic(Complete) Adakah yang percaya tentang Soulmate ? Percaya manusia berpasangan memiliki satu jiwa yang terbagi dalam dua fisik berbeda. Ditakdirkan saling melengkapi. Yoora Kin 2021