Bab 18

277 25 0
                                    


Rafa sudah menyiapkan sarapan untuk Albar ketika Mina turun. Mina yang seperti orang asing langsung menarik kursi dan duduk di meja makan dengan hening.

"Ahh, nanti siang kita ke kantor."

"Bukannya Mamah anterin aku ke sekolah hari ini?" tanya Albar.

Mina mengusap kepala Albar sambil mengangguk. Ia kembali menatap Rafa yang tampak sibuk membuat sarapan.

"Kita berangkat sekarang mah?" tanya Albar.

Mina yang sedang menatap Rafa langsung mengalihkan pandangannya. Tugasnya adalah mengurus Albar. Tidak untuk mencampuri kehidupan Rafa.

"Hati hati ya, belajar yang bener." ucap Rafa sambil mencium kening Albar. Rafa hanya menatap Mina sebentar lalu berbalik lagi membereskan semuanya.

Ada satu pertanyaan yang kini bersarang di kepala Mina. Kenapa juga ia berbincang dengan kakaknya semalam?

"Alhamdulillah kalo kamu bahagia disana. Tapi teteh mau tanya satu hal. Kenapa, engga ada satupun keluarga dari pihak pria hari itu?"

Mina baru ingat. Bahwa perkenalannya dengan Pak Bos sangat singkat. Ia juga tidak tau Rafa berasal dari keluarga seperti apa.

"Minah? Jangan bilang kalo kamu engga tau. Haha, yaudah ah teteh mau kerja lagi. Fuji titip salam katanya kangen."

"Mah?"

"Mamah dengerin aku engga sih?"

"Hem?" Mina baru tersadar dari lamunannya. "Iya apa Bar?".

Albar langsung mendekap kedua tangannya. Keduanya mengobrol didalam mobil yang bergerak menuju sekolahan Albar yang baru. Tapi hanya beda arah, karena sekolahnya berdampingan

**

Setelah mengantar Albar. Mina kembali ke rumah. Rencananya adalah mereka akan bekerja di kantor sebagai mitra kerja. Mina adalah penulis dan Rafa adalah editor sekaligus pengembang aplikasinya.

Mina tau Rafa orang kaya. Orang kaya yang penuh dengan misteri. Dimana latar belakangnya saja dia tidak tau.

Mina ingin menggali semuanya. Mendapat informasi banyak banyak setelah ia pindah kerja.

Tanpa sadar Mina sudah berada satu mobil dengan Rafa. Apakah ia berteleportasi tadi? Mina tidak begitu ingat.

Ia langsung membuang muka ke arah lain. Rafa langsung berubah dingin. Berbeda saat pertemuan awal mereka dulu. Dan sekarang Mina gelisah soal masalah perkawinannya.

"Maneh teu apal kaluarga Si Rafa? Ck, ck.. Boloho siah. Daek dibobodo ku si eta. Lamun nganggap maneh aya, kudu nateh si Rafa ngabejakeun kabeh. Moal aya rahasia rahasiaan."  (Kamu engga tau keluarga Rafa? Bodoh kamu. Mau aja di bodo bodo sama dia. Kalo dia nganggep kamu ada. Harusnya dia bilang semuanya. Engga ada rahasia rahasia)

Masalahnya pernikahan ini hanya pernikahan kontrak. Dan ini sangat dini sekali untuk Mina menagih penjesalan kepada Rafa.

"Kamu tidak mau turun?"

Lamunan Mina seketika buyar. Ia langsung membuka pintu dan mengikuti Rafa dibelakangnya.

Semua orang tengah sibuk menatap layar digital. Mina meneliti setiap orang. Beberapa diantaranya acuh menatapnya.

"Mina?"

"Eh?" Mina langsung menatap sosok yang menyerunya itu. "Mbak Tati?"

Tati tersenyum senang kearah Mina. "Apa kabar? Saya nungguin kamu. Kapan Mina dikontraknya ya?"

Idih Pak BosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang