Karena kebutuhan hidup semakin berkurang. Mina memutuskan untuk berbelanja ke supermarket terdekat.
Setelah ke bagian lorong persabunan. Troli Mina melaju dan bergerak menuju lorong selanjutnya.Bug..
Mina langsung menoleh ke belakang begitu merasakan sesuatu yang menubruk punggungnya itu.
"Mina?" tanya kaget Tati.
"Eeh Mbak Tati sama Mbak Cia."
"Kamu kemana aja sih, aku kira bakal terus ke kantor belajar jadi editor gitu." gurau Tati dan dibalas senyuman oleh Mina. Sebenarnya ia tidak bisa pergi karena tidak ada yang mengajaknya. Sudah tiga hari Pak Rafa menghilang. Dan Albar seolah sudah terbiasa.
"Aku lagi sibuk akhir akhir ini." sibuk mikirin suami seperti bang toyib tak pulang pulang...
"Ohh, tapi waktu kamu engga ke kantor Rafa juga engga ke kantor. Kalian gajian ya?"
"Janjian?" timpal Cia menatap tajam kearah Mina.
"Lo lupa, bos kita kan lagi mau kerja sama negara sebelah. Malaysieu dong bosquh." ujar Tati semangat kepada sahabatnya.
"Ohh, aku mau lanjut belanja lagi ya mbak sampai jumpa."
"Selamat tinggal." balas Cia dan langsung berbalik.
"Iya hati hati ya sayang." Tati langsung berlari mengejar Cia yang meninggalkannya.
Pak Rafa pergi ke negara upin ipin? Kok dia engga bilang? Sebegitu memalukannya ya bawa aku yang bekas kerja rabutan?
Mina menarik nafas dalam dalam lalu melanjutkan lagi mendorong trolinya. Dengan malas Mina mengambil setiap barang lalu memasukkannya ke dalam keranjangnya. Sampai moodnya benar benar habis. Mina langsung mengantri di kasir.
Kedua matanya menatap kearah sekeliling dengan malas. Ke kanan dan ke kiri. Lalu kedepan menatap antrian yang begitu panjang seperti beban hidupnya.
Sebuah objek membuat kedua mata Mina menyipit. Orang itu? Pak Rafa?
"Pak Rafa..." gunam Mina.
Mana bisa didengar bege. Bisa engga gue pake teko ajaib supaya menghilang dari antrian panjang seperti beban hidup gue ini?
Setelah menerima struk belanjaannya. Rafa langsung berjalan menjauhi pandangan Mina.
Andweee!!!!
Yawloh pengen lari gercep rasanya. Tapi maju engga bisa, mundur juga engga bisa.
Mina semakin menundukkan kepalanya. Antrian dibelakangnya semakin bertambah seperti umurnya.
**
Mina berlari sekuat tenaga kearah tempat parkiran. Dengan mendorong troli di jalan turunan.
"Minggir! Tolong
Awas!
Awasssss!!!! Maaf." teriak Mina kepada orang orang yang menghalanginya. Mina terus berlari sampai akhirnya ia sampai ditempat parkiran. Begitu melihat seorang Rafa yang sedang berbincang berduaan menuju mobil mereka menurut pandangan Mina. Mina langsung memanggil Rafa sekuat tenaga.
"Rafa!"
Diam. Kedua orang itu diam. Rafa berbalik dan menatap Mina dibelakangnya. Tak sampai 5 detik langsung diputar kembali.
Rafa mengacuhkannya 3 kali! Apa kesalahannya?
Kedua orang itu berjalan seolah tak terjadi apa apa menuju mobil mereka. Sedangkan Mina? Membeku dengan semua persetanan miliknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/273306243-288-k475291.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Idih Pak Bos
RomanceMinah Suparti adalah orang pertama yang membenci namanya sendiri. Karena nama ibaratkan keberuntungan seseorang. Namanya cantik, alhamdulillah wajahnya jadi ikutan cantik. Minah hanya pengangguran dan beban dikeluarganya. Suatu ketika ia bertemu keb...