Saya Rafa
Udah tau.
Bisa bertemu besok hari jam 8? Nanti tempatnya saya kirim.
Mina langsung menutup ponselnya setelah ia membalasnya. Mina sudah bangun sejak pagi hari karena terus mengenang kejadian sore itu. Mina mengerang terlebih dahulu sebelum turun dari kasurnya.
Seluruh keluarganya sudah menghilang. Sekarang sudah menunjukkan pukul 10. Artinya seluruh keluarganya sudah beraktifitas. Mamah juga sepertinya sudah mengantar Fuji ke Tk. Ia melihat bapaknya yang sedang manatap aquarium.
"Makan, Pak." ajak Mina. Tapi yang ia dengar adalah sahutan kecil seperti berdehem. Ketika mengangkat tudung saji yang berada di meja makan. Mina melihat seluruh lauk pauknya tinggal bumbunya saja. Ini sarapan paling enak untuknya. Mina mengambil mangkuk dan menaruh nasi secukupnya. Ia langsung menuang seluruh bumbu sisa ke dalam nasi itu. Yang ia rasa adalah perpaduan paling sempurna.
Sembari menikmati makanannya. Mina menatap TV yang sedang menayangkan sebuah sinetron. Entah kenapa ia tak begitu minat. Seharusnya TV menayangkan sebuah lowongan kerja begitu. Agar pengangguran di indonesia bisa teratasi.
Tok..tok...tok..!!! Suara ketukan ngegas adalah yang Mina dengar. Dengan berjalan sedikit kesal Mina membuka pintunya. Pagi pagi sudah bikin mood-nya buruk.
"Ezar."
"Kak Ezar berangkat kerja."
Emil langsung masuk ke dalam rumah tanpa meminta. Ia adalah istri Ezar saat ini tapi tidak tau nanti.
Mina memegang tangan kakak iparnya yang akan melangkah masuk lebih jauh.
"Siapa tau kalian menyembunyikannya?" .
"Kak Emil jangan kurang ajar ya." Mina masih menahan emosinya.
"Siapa yang kurang ajar? Justru kamu Minah! Kamu lupa? Saya itu istri dari kakak kamu. Nanti saya kasih tau Ezar, baru tau rasa kamu." ancam Emil pada Mina.
Emil bergerak masuk dan naik ke tangga. Ia mencari kamar Ezar dan berusaha masuk tapi Mina langsung mencegahnya.
"Mungkin kita harus buktiin dulu. Kak Ezar setuju denganku atau istrinya?" Mina merogoh handphone-nya dari dalam saku. Tapi Emil langsung melemparnya.
"Kamu itu hanya seorang Minah, yang engga dianggap kehadirannya oleh Ezar. Kamu itu, beban tau? Jangan sok paling berkuasa dan punya hak dirumah ini. Kamu lupa? Setengah tanah dari rumah ini sudah milik Ezar!"
"Itu milik kakak saya, bukan Anda. Jangan sok ngerasa punya hak juga——"
Plakkk!!!!
Mina memegang pipinya yang berdenyut langsung.
"Kamu pengganggu!" Emil langsung kembali turun tak lupa menubruk bahu Mina lebih dulu. Ia seperti direndahkan sekali saat ini. Mina berbalik untuk mengejar Emil. Saat turun dari tangga sebuah nasi melayang padanya.
Mina membuka matanya dan menemukan Emil yang sedang menyimpan mangkok yang berisikan sarapannya tadi. Kini nasi itu sudah terlempar pada seluruh tubuhnya.
"Maaf, saya kira itu makanan ayam." Emil langsung berbalik dan melenggang pergi tanpa menutup pintu lebih dulu.
Mina membersihkan sisa nasi yang jatuh ke lantai. Dan mengambil nasi yang ada diwajahnya dan memakannya lagi. Itu adalah makanan enak untuknya. Tega sekali manusia itu berbuat jahat pada nasi yang tak berdosa ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Idih Pak Bos
RomanceMinah Suparti adalah orang pertama yang membenci namanya sendiri. Karena nama ibaratkan keberuntungan seseorang. Namanya cantik, alhamdulillah wajahnya jadi ikutan cantik. Minah hanya pengangguran dan beban dikeluarganya. Suatu ketika ia bertemu keb...