Alsa menatap sosok laki laki yang jangkung berada disebelah pengantin pria. Siapa laki laki itu?Tanpa sadar laki laki itu sudah berada disebelahnya. Dia duduk dengan wajah acuh tak acuh.
Heh sombong amat! Kaya artis aja lu!
Alsa diam diam melihat lewat ujung matanya. Laki laki itu terlalu tenang. Sedangkan dirinya sudah seperti cacing kepanasan.
Mana makin panas lagi. Kayaknya si doi bawa atmosfir hawa panas deuh.
"Tolong ambilin air."
Alsa pura pura menatap ke samping. Albar disebelahnya menarik sudut bibirnya satu senti. Ia menepuk pundak wanita disebelahnya. Sepertinya tidak bisa dianggap wanita karena disampingnya ini terlihat masih kecil.
"Bisa tolong ambilin air?" tunjuk Albar ke samping sebelah Alsa.
Alsa langsung menepuk jidatnya. Ia memberikan satu buah air cup lalu hendak pergi dari sana. Sampai sang bibi memanggilnya.
Alsa langsung bergegas ke altar pernikahan. Ia duduk disamping Mina dan sampingnya lagi suaminya. Lalu sedetik kemudian seseorang duduk disana. Tanpa sadar kamera sedang membidik mereka. Alhasil tangkapannya adalah ketika Alsa menoleh ke samping menatap Albar.
"Sa udah makan es krim gratis belum?" bisik Mina ditelinga Alsa.
"Udah, nanti Alsa minta sebaskom." Alsa menghentakkan kakinya ke tanah karena sebal. Ia kini tau bahwa pandangan pertamanya itu ialah anak tiri dari bibinya. Sungguh menyebalkan!
***
Mina kini sedang beristirahat. Yang tadinya acara hanya akad ternyata ada embel embel lainnya. Mina sedikit kelelahan sekarang. Sampai ranjangnya sedikit bergerak. Mina langsung menoleh dan mendapati Pak Rafa sedang duduk diujung kasur.
"Dari mana bapak tau nama lengkap saya?"
Rafa sedikir berfikir, "Minah Suparti?"
"Ish!" Mina sedikit berdesis, sampai membuat Rafa hampir tertawa.
"Saya tau dari biodata kamu, masa mau lamar orang engga tau nama asli."
"Nama saya emang Mina." nada jengkel Mina.
"Iya Mina." ucap lembut Rafa membuat Mina malu malu.
"Nama saya engga bagus ya? Nama kan biasanya menggambarkan diri sendiri. Seperti nama yang cantik, wajahnya pun cantik." gumam Mina.
Rafa sedikit bergeser sampai dekat dengan tubuh Mina. "Kamu malah super cantik, dengan akhlak yang mulia." Bisik Rafa.
Mina menepuk lengan atas Rafa sekencang kencangnya. "Idih bapak bisa aja!"
"Permisi, ada tamu undangan Min." ucap seseorang.
"Iya bi," Mina langsung mengangkat gaunnya untuk berjalan.
Setelah Mina pergi. Rafa menjerit dalam diam diatas kepedihannya. Tamparan istrinya itu sangat kuat. Rafa kini harus hati hati dengan istrinya.
***
Sore kini sudah tiba. Semuanya membereskan seluruh alat yang sudah digunakan dalam acara itu. Mina membereskan kursi tapi langsung diambil alih oleh Rafa.
"Bapak ngapain masih disini?" tanya Mina kaget.
"Loh? Bukannya kita udah nikah ya? Masa kamu disini saya pulang sendiri?"
Mina menggaruk tenguknya gatal. Ia lupa bahwa acara ini adalah pernikahannya sendiri.
"Saya engga sadar kalau saya jadi pengantinnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Idih Pak Bos
RomanceMinah Suparti adalah orang pertama yang membenci namanya sendiri. Karena nama ibaratkan keberuntungan seseorang. Namanya cantik, alhamdulillah wajahnya jadi ikutan cantik. Minah hanya pengangguran dan beban dikeluarganya. Suatu ketika ia bertemu keb...