3. Perjuangan Yang Sia-Sia

56 36 76
                                    

"Cuma kamu cahaya terang yang aku punya, tapi kenapa kamu perlahan meredup?"
-
Gianna Gabriella

...

Dua minggu berlalu, hari ini tim olim baru saja menginjakkan kaki mereka di halaman sekolah setelah menyabet juara 2 olimpiade tahun ini.

"Akhirnya gue menghirup oksigen," ujar Andre sembari merentangkan tangan dan mata yang tertutup.

"Emang daritadi lo ngehirup apa tong kalo bukan oksigen? Nuklir?" ketus Jihan.

Andre membuka matanya dan menatap ketiga temannya.

"Ya oksigen. Tapi ini berbeda, tadi oksigen kematian ini oksigen kehidupan," jawabnya.

"Kayaknya lo harus lapor pak Budi deh Ndre," ucap Rian tampak serius.

Andre menatap bingung ke arah Rian. "Lapor apa?"

"Lapor kalo otak lo ketinggalan di tempat olim!" ucap Rian yang langsung mengundang tawa Jihan dan Gia.

"Hina aja terus, nistain gue juga. Gapapa sumpah demi alex gue kagak ngapa-ngapa. Tapi ya mikir lah anjir gue sakit hati!" cerocos Andre dengan mata yang melotot ke arah ketiga siswa yang masih sibuk tertawa.

Setelah acara menistakan seorang Andre, mereka kini tengah menyantap makanan masing-masing. Disertai canda tawa yang hadir karena kelakuan dan ucapan konyol dari Andre.

Jika ketos dan anggota paskib adalah seorang yang berwiba itu memang benar tapi ada nilai unik untuk Rian dan Andre. Mereka memang berwibawa pada waktunya dan akan bobrok juga pada waktunya.

"Masa tadi Pak Budi bilang gini ke gue, Andre besok-besok kamu ga usah ikut olim lagi ya. Gue jawab lah, kenapa pak? Trus lo tau apa jawaban Pak Budi?"

"Kamu ga cocok ikut olim, cocoknya jadi ibu menyusui!" jawab Jihan asal.

"Enak aja, orang gue punya pedang masa dibilang cewek," kesal Andre.

Kenapa teman dan adiknya ini tidak pernah menghargai jerih parahnya dalam mengumpulkan lawakan.

"Ya lo kenapa pake nanya juga! Cerita ya tinggal cerita aja sih! Ribet banget jadi human!" ketus Jihan sembari mengemil snack tak tik.

"Kan biar misterius gitu."

"Udah lanjut, Pak Budi jawab apa?" ujar Rian.

"Masa dia bilang gini. Ya gapapa sih, tapi kalo berangkat bawa mobil sendiri atau dianter aja ya ,soalnya iler sama ingus kamu nempel di jok mobil saya. Kan gue kesel anjir!" jelas Andre.

Gia, Jihan, dan Rian menanggapi dengan tawa keras mereka, beberapa siswa yang berada di kantin menatap ke arah meja mereka sedikit terganggu.

"Eh tapi bener sih kata Pak Budi, maap-maap nih ye, iler lo emang kek danau banyak banget sampe banjir," ujar Rian diselingi tawa kecil.

"Andre, lebih baik lo ikutin nasehat Pak Budi aja ya, gue sih bilang gini karena menghindari pencemaran pada jok mobil aja sih," timpal Gia.

Oke, cukup sampai sini saja Andre ditertawakan. Apalagi tangan Jihan yang terus memukul-mukul sekujur badannya sambil tertawa.

Kebiasaan cewek memang.

Hidup gue emang cuma untuk ditertawakan deh.

Mau cosplay jadi bendera aja gue biar dihormati.

•••

Pagi ini, para siswa disibukkan oleh kegiatan masing masing. Gia dan Seira tengah duduk di bangku mereka dengan layar ponsel mereka yang memperlihatkan wajah Jihan.

CAHAYA BINTANG : Aku Butuh Kamu! [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang