8. Anak Baru

52 41 112
                                    

Happy Reading!!

•••

"Bintang memang berada di langit yang sangat tinggi. Dan itu seperti kamu, indah namun sulit untuk digapai"
_

Gianna Gabriella

•••


Bintang memijat pelipisnya saat mendengar suara cempreng seseorang yang berlari di belakang.

Siapa lagi sih kalau bukan Gia, gadis yang selalu mengejarnya sejak kelas 10. Kadang Bintang bertanya-tanya, tidakkah gadis itu lelah dan bosan saat terus mendapat penolakan darinya.

"Pagi, Bintang!"

Kalimat itu sudah menjadi kalimat yang ingin Bintang lenyapkan. Semenjak ada gadis itu, Bintang jadi benci pagi hari dan benci masuk sekolah.

"Eh, Bintang kok sendirian? Yang lain mana?"

Bintang hanya diam menatap gadis di depannya itu dengan wajah datar. Dengan rambut dikuncir kuda, dilengkapi poni tipis, dan make up tipis yang membuat gadis itu tampak cantik.

Ya, Bintang akui jika Gia adalah gadis yang cantik. Tapi entah kenapa ia tidak suka jika melihat cewek yang mengejar-ngejar cowok seperti ini. Menurutnya kodrat seorang cewek itu untuk dikejar bukan mengejar.

Cowok itu berlalu begitu saja tanpa ingin meladeni Gia. Gia terus mengikuti Bintang dari belakang, hingga sebuah hama datang diantara keduanya.

Dengan lancang Clara mendekati Bintang bahkan memeluk lengan cowok itu. Tangan Gia terkepal, berjalan cepat dan menubruk tubuh Clara hingga rangkulan pada lengan Bintang terlepas.

"Aduh, lo apa-apaan sih!" pekik Clara, tangannya terasa sakit sekali mendapat terjangan dari gadis itu.

"Lo yang apa-apaan! Maksud lo apa peluk-peluk lengan Bintang, najis tau ga!!" ujarnya sembari mengusap-usap lengan kiri Bintang yang baru saja di peluk oleah Clara.

Usapan itu tak berselang lama karena Bintang menepis kasar tangan putih milik Gia. Meninggalkan kedua gadis yang masih memancarkan tatapan permusuhan.

"Lo nyadar ga sih Gi, Bintang itu ga suka sama lo, tapi lo deketin dia terus. Bikin dia risih tau ga!" ucap Clara.

"Sok tau!!"

"Gue emang tau, bahkan Bintang sendiri yang bilang ke gue."

Gia terdiam, benarkan Bintang risih padanya. Tapi ia tidak boleh percaya, karena yang sedang berbicara ini adalah Clara ratu drama di SMA ARJUNA, Gia tidak boleh termakan oleh drama murahan seorang Clara.

"Gue ga peduli, wlek!" Gia berlari meninggalkan Clara yang sedang kesal.

Bruk

"Aduh!"

Pantat Gia harus mencium lantai koridor dekat tangga. Dirinya baru saja menabrak seseorang saat akan berlari menaiki tangga sekolah.

Gadis itu masih mengaduh, pantat-nya benar-benar sakit.  Gadis itu kesusahan berdiri karena pinggang-nya yang sepertinya sedang encok karena tabrakan barusan.

Sebuah uluran tangan berada di depan wajahnya. Tanpa melihat tangan milik siapa yang sedang membantunya, Gia menerima uluran itu dan mencoba berdiri meski terasa sakit.

"Lo gapapa?" tanyanya.

Gia mengangguk lalu mendongak melihat siapa yang baru saja ia tabrak sekaligus membantunya.

CAHAYA BINTANG : Aku Butuh Kamu! [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang