Bulan Terindah - Bonus Part

65 29 174
                                    

Happy Reading...

Assalamualaikum wr. wb. Apa kabar kalian semua? Semoga baik-baik aja ya, aamiin.

Udah lama kita nggak ketemu sama Gia dan Bintang serta yang lainnya.

Tapi sekarang kita nggak akan ketemu yang lain dulu. Hari ini kita ketemu sama Bintang dulu ya, dia mau kasih tau kalian tentang perasaannya. Perasaan yang selama ini ia pendam sendirian sampai mengakibatkan luka mendalam karna penyesalan.

Tanpa basa-basi lagi, kita persilahkan Bintang untuk bercerita!!

•••

"Bintang akan terlihat lebih indah jika dilengkapi bulan. Dan lo adalah bulan terindah yang gue nantikan kehadirannya untuk berdampingan dengan bintangmu ini."
_

Bintang

•••

Hai...

Gue Bintang Putra Sekasa yang kalian kenal dengan nama Bintang. Gue kapten basket SMA Arjuna dan anggota LuzNe.

Di sini gue akan angkat bicara soal cerita ini lewat sudut pandang gue sendiri.

Gue nggak tau harus mulai darimana, tapi di sini gue akan mencoba untuk mengingat setiap kejadian. Kejadian yang mungkin akan menjadi kenangan tersendiri dalam memori gue. Dan mungkin dalam memori dia juga.

Hari pertama masuk SMA adalah awal dari semuanya. Hari yang sangat bersejarah bagi murid baru, tapi juga menjadi hari bersejarah bagi kisah cinta gue.

Membahas soal cinta, pasti semua orang pernah merasakan cinta pertama. Cinta pertama ya? Mungkin, dia cinta pertama gue selain bunda.

Gadis dengan keceriaan dan tingkah yang sempat buat gue ilfeel. Namun jujur, tingkah dan wajahnya sempat menyebabkan kerinduan dalam diri gue.

Mungkin kalian semua mengenal gue dengan cowok dingin dengan gengsi yang sangat besar, dan pada akhirnya menyesal di akhir dengan keputusan yang gue buat sendiri.

Kalo kalian tanya apa gue menyesal? Jawabannya adalah iya dan tidak.

Iya, gue menyesal karena udah menyia-nyiakan gadis sebaik dia. Pinter pasti, ceria banget, cantik banget, baik iya, cinta sama gue pastinya iya karena kalian juga bisa liat sendiri sebucin apa dia sama gue.

Tidak, gue juga ada perasaan nggak menyesal. Karena kalo dipikir, gue bukan cowok baik buat dia dan gue melepas dia dengan alasan agar dia bisa cari cowo yang lebih baik dan lebih tulus sama dia. Bukan gue, cowo yang masih labil kayak anak SD.

Jika gue harus menggambarkan sosoknya, maka bulanlah yang amat sangat cocok untuk dirinya. Bulan itu indah sama seperti bintang, keduanya juga tak selalu muncul di langit biru.

Namun tanpa bulan, bintang sangatlah kurang lengkap karena akan sedikit mengecewakan beberapa orang yang menyukai kemunculan keduanya secara bersamaan.

Dia bulan yang ku nanti hadirnya untuk melengkapi bintang yang kini mulai kesepian.

Awal dimana pertemuan kita sempat membuat gue merasa jika dirinya adalah gadis gila dan centil. Namun, semua prasangka buruk gue salah.

Dia gadis yang terjebak dalam kegelapan malam, ia ingin meraih gue. Meraih sosok gue yang ia anggap bak cahaya bintang yang mampu menyinari malam gelapnya.

Sedangkan gue adalah cahaya bodoh yang malah semakin meredup dan meninggalkannya disaat para bintang juga telah pergi.

Senyumannya yang begitu indah perlahan meredup karena ulah gue. Kadang, gue sempat mengkhayal jika senyumannya diciptakan khusus buat gue seorang.

CAHAYA BINTANG : Aku Butuh Kamu! [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang