"Mulut kamu bisa bilang nggak suka sama aku, tapi sikap kamu bikin aku bingung. Kamu itu pura-pura nggak suka atau memang cuma kasian?"
_Gianna
•••
"Pagi Bintang!"
Cowok yang tengah bermain ponsel itu dengan cepat menoleh pada jendela di sampingnya. Terhitung sudah 2 minggu mereka tidak bertemu sejak kejadian di angkringan.
Yang Bintang tau, Gia sedang mempersiapkan diri untuk olimpiade dan ada kabar tim olimpiade membawa pulang juara satu.
"Kebiasaan nggak dijawab!" kesal Gia.
Bintang masih menatap gadis itu tidak percaya. Ada rasa aneh dalam dirinya saag bertemu gadis itu. Semacam rindu, mungkin.
"Bintang ngapain sih! Gitu banget natapnya, wajah Gia ada debunya atau ada coretan spidol atau pensil?" cerocos gadis itu.
"Pergi!"
Gia mengerutkan dahinya, kenapa cowok di depannya ini sering berubah-ubah. Ada kala baik dan mendekatinya duluan, ada kala juga sangat cuek padanya.
"Bintang nanti jadi kan ke kantin bareng?"
Suara itu membuat atensi Gia beralih pada gadis yang berada di dalam kelas Bintang. Dia Clara, yang entah sejak kapan sudah berdiri di sampin meja Bintang.
"Jadi," jawab Bintang dengan suara yang lembut.
Lain jika dengan Gia, nada itu tidak pernah ia terima. Yang ada nada-nada kesal Bintang yang selalu dilontarkan kepadanya. Kenapa dengan Clara berbeda, apa mereka punya hubungan?
"Ganggu banget sih!" ketus Gia pada Clara.
"Lo kali yang ganggu Bintang!" balas Clara.
"Dih! Sok tau lu."
"Emang gue tau, orang Bintang sering cerita kalo lo itu pengganggu!"
"Mana ada," ucap Gia tak percaya.
"Tanya aja sama Bintang, iya kan Bin?"
Gia menatap Bintang penuh harap, semoga kalimat yang diucapkan cowok itu seperti harapannya saat ini.
"Iya."
Lagi dan lagi, gadis itu harus merasakan rasa sakit yang sangat ngilu. Jadi selama ini dia hanya penggangu?
"Bintang keganggu sama Gia?" tanya gadis itu memastikan.
"Iya lo ganggu! Semua yang lo lakuin sangat mengganggu gue! Semua sikap lo itu memperlihatkan kalo lo murahan Gi, dan gue nggak suka cewek murahan kayak lo!"
Nafas Gia tercekat, apa kata cowok itu? Murahan?Gia tidak serendah itu!
"Murahan? Gia murahan di mata Bintang?"
"Gimana lo nggak terlihat murahan, gue udah bilang berkali-kali kalo gue nggak suka sama lo, tapi apa? Lo tetep ngejar-ngejar gue. Dengan sikap lo yang kayak gitu, bikin gur risih tau nggak?!!"
Gadis itu hanya diam mendengarkan sembari berusahan menahan air bening di matanya yang siap mengalir.
"Maaf," ucap gadis itu.
"Maaf kalo Gia bikin Bintang risih, tapi Gia cuma mau nunjukkin kalo Gia suka sama Bintang. Gia mau berjuang buat dapetin Bintang," lanjutnya dengan nada pelan.
"Tapi cara lo itu bikin pacar gue risih tau nggak?!" ucap Clara menekan kata pacar pada kalimatnya.
"Pacar?" beo Gia.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAHAYA BINTANG : Aku Butuh Kamu! [ END ]
Teen FictionMasalah dalam hidup Gianna Gabriella menjadi hambatan untuk dirinya bebas megapai cahaya terang impiannya. "Kamu tau kenapa aku deketin kamu?" ucap Gia menatap sosok cowok tinggi dan tampan yang diam tak berkutik. Alis cowok itu terangkat sebelah me...