14. Jangan Terluka Lagi!

39 28 57
                                    

Setelah pulang sekolah, Gia memutuskan untuk mendatangi markas Dirka menggunakan motornya. Mungkin malam ini ia harus menjadi Gabri sementara waktu untuk membantai anak Agora jika tidak memberitahunya dimana keberadaan Dirka.

Gia telah sampai di depan rumah dengan 2 lantai, bernuansa hitam membuat tempat itu terlihat mengerikan.

Gia membuka pintu markas, keadaan markas cukup ramai. Dengan santai dia membuka helm dan menggantinya dengan topeng malingnya.

Zidan dan Diego yang sadar akam kedatangan Gia mulai mendekati gadis itu.

"Dimana Dirka?" Gia menatap tajam kedua cowok itu

"Lo ngapain ke sini?" tanya Diego.

"Gue Gabri, jadi terserah gue mau kemana aja!" ujarnya tidak suka dengan pertanyaan yang dilontarkan Diego.

"Kita ga tau dimana Dirka," jawab Zidan.

Gabri berdecih mendengar jawaban Zidan soal. keberadaan Dirka.

"Kalo sampe gue tau kalian bohong, kalian semua akan tau akibatnya!!" Gia meninggalkan markas dengan emosinya.

Zidan dan Diego menghela nafas kasar.

Gia mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, membelah jalanan kota. Maniknya yang berkaca-kaca menatap tajam jalanan di depannya.

"Lo dimana Dir?" gumamnya.

Manik Gia tidak sengaja menatap seorang cowok yang tengah berjongkok di sebelah motornya. Sepertinya motor itu tengah mogok.

Gia mendekati cowok itu hingga dia tahu siapa. orang tersebut. Dia Lio, pacar Seira. Lio menoleh ke arahnya saat motor milik Gia sudah terparkir di sebelah motornya.

Gia merogoh sakunya, mengambil ponsel bercasing hitam, lalu mengetik sesuatu di sana.

"Kenapa motor lo?" tulisnya.

"Mogok."

Gia mengangguk, setelahnya dia mengetikkan sesuatu pada layar ponselnya, dan berlalu begitu saja.

Kesini cuma nanya doang?

Tak lama kemudian, datanglah dua montir menggunakan sepeda motor.

"Mas Julio kan?" tanya montir bertopi hitam.

Lio mengangguk sebagai jawaban.

"Kami disuruh Gabri untuk datang ke sini, memperbaiki motor Mas Julio," jelas montir itu.

"Permisi mas, kami perbaiki dulu motornya."

Lio menggeser tubuhnya, memberi ruang agar kedua montir itu bisa memperbaiki motornya. Entahlah kenapa motornya tiba-tiba mogok di saat yang salah.

Lio membuka ponselnya, lalu mencari kontak Gabri untuk berterimakasih atas bantuannya.

Julio : Makasih atas bantuan lo.

Gabri : Hm.

Sangat misterius.

Sambil menunggu montir itu memperbaiki motornya, Julio duduk di pinggiran jalan. Maniknya tidak sengaja melihat sebuah benda di sebelah ban motornya.

Tangan cowok itu mengambil benda yang cukup familiar baginya.

Name tag sekolahnya.

Dengan nama Gianna Gabriella.

•••

Tim olimpiade berkumpul di lab. Fisika atas perintah Pak Budi. Gia tampak tidak semangat karena pagi ini dia belum bertemu dengan Bintang. Masalah perbucinan memang beda.

CAHAYA BINTANG : Aku Butuh Kamu! [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang