"Bintang boleh nggak aku pinjam hati kamu buat penerang hidup aku?"
_Gianna
•••
Ketiga gadis dengan jus di tangan mereka hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah seorang Gianna Gabriella yang berusaha mendekati Bintang.
"Dia pura-pura blo'on atau emang blo'on beneran sih?!" ucap Jihan.
"Kayaknya blo'on beneran deh Han," jawab Seira.
Silla hanya diam mendengarkan kedua sahabatnya yang bak mengreview sosok Gia.
"Bintang udah nggak mau disuapin tetep aja kekeh nyuapin!" kesal Jihan.
Dia tidak mau sampai sampai Gia dipermalukan lagi oleh Bintang seperti kejadian saat mereka kelas 11.
"Tapi Bintang kali ini beda nggak sih? Lebih nurut anaknya," ucap Seira mengutarakan opininya.
"Terpaksa kali ya? Atau Bintang udah luluh? Tapi kayaknya engga deh! Tapi mungkin juga kan?!"
Seira dan Jihan sejak tadi sudah heboh dengan segala yang mereka pikirkan. Sedangkan Silla hanya diam menyimpan opini yang mungkin tidak akan ja lontarkan.
Ya, sekarang objek yang sedang mereka lihat adalah seorang Gia yang duduk bersama anak LuzNe.
Gadis bernama panjang Gianna Gabriella itu tengah duduk di sebelah Bintang dan juga sedang menyuapi Bintang siomay langganan gadis itu.
Dan yang paling mengejutkan adalah, tidak adanya penolakan Bintang saat Gia menyuapinya siomay. Meskipun diawal ada perdebatan kecil sih.
"Ayo ke sana!" ajak Jihan saat ia melihat keberadaan Gara diantara mereka.
Seira dan Silla mengikuti perintah Jihan, meskipun sebenarnya Silla sedang dalam mode males berpindah tempat.
"Boleh gabung nggak?" tanya Jihan basa-basi.
"Boleh dong, sok atuh!" jawab Bima yang mulai menggila.
Ketiga gadis itu segera mengambil duduk yang masih kosong. Lalu dengan terang-terangan Jihan dan Seira menatap ke arah Gia. Sedangkan yang ditatap tidak peduli sama sekali dan terus menyuapi Bintang.
"Ngapain kalian berdua?" tanya Fery saat melihat kedua gadis di hadapannya menatap ke arah Gia dengan tatapan yang menurutnya aneh.
"Kepo!" balas keduanya kompak.
Bima yang melihat itu segera meledakkan tawanya. Dimana Fery ternistakan disitulah kebahagiaan Bima datang.
"Sukurin, makanya jangan ikut campur urusan orang lain!" ucap Bima masih dengan tawanya.
"Bima berisik!!"
Dengan refleks Bima menutup mulutnya dengan telapak tangan. Kenapa jadi dirinya yang kena imbas sekarang. Dan kini giliran Fery yang ingin tertawa melihat komuk Bima.
Gia terlihat selesai dengan kegiatan menyuapi sang kapten basket. Saat ingin beranjak dari duduknya Gia tidak sengaja melihat sebuah gelang yang dipakai oleh Bintang pada tangan kirinya.
"Bintang itu...,"ucapnya sembari menunjuk gelang yang dipakai Bintang.
Bintang menoleh ke arah Gia, lalu mengikuti arah telunjuk milik gadis itu.
"Kenapa?" tanya Bintang sembari mengelus pelan gelang yang ia pakai.
"Gelang itu..."
"Punya lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CAHAYA BINTANG : Aku Butuh Kamu! [ END ]
Teen FictionMasalah dalam hidup Gianna Gabriella menjadi hambatan untuk dirinya bebas megapai cahaya terang impiannya. "Kamu tau kenapa aku deketin kamu?" ucap Gia menatap sosok cowok tinggi dan tampan yang diam tak berkutik. Alis cowok itu terangkat sebelah me...