44. Diculik²

869 81 64
                                    

VOTE SEBELUM MEMBACA!!
hy gaes sebelumnya aku minta tolong ke kalian yg belum follow hhe follow ya, sama minta tolong bantu share/promotin cerita ini ketemen temen kalian, bantu ramein ya gays. tq kalian masih mau nunggu cerita aku up, maaf banget aku upnya lama2 hhe. pokoknya i love yu gaes ♥️

*********

"Ehmmmmpp"tiba-tiba Nisa dibekap oleh seseorang dari belakang

Nisa yang kesulitan bernafas karena dibekap oleh kain yang sudah diberi obat itu pun akhirnya pingsan tak sadarkan diri. Orang misterius itu langsung membawa Nisa pergi dari sana lewat gerbang dibelakang sekolah.Nisa dibawa kesuatu tempat yang tidak banyak orang tau

Gelap, sepi dan sunyi itulah yang dilihat Nisa saat ini setelah dia sadar dari pingsannya. Nisa melihat sekitarnya, dia berada disebuah kamar kecil yang sedikit pencahayaan masuk ke kamar tersebut.

Nisa sangat ingin kabur darisana tapi tangan dan talinya ditali sangat erat. Dia tidak bisa apa-apa selain menangis dan berteriak, berteriak pun percuma karena mulutnya juga ditutup dengan kain

"Dah sadar lu"ucap sesorang masuk kedalam kamar itu lalu melepas kain di mulut nisa

"Dino, lu kenapa ga capek-capek sih jahatin orang?"tanya Nisa geram

"Gua gabakal berhenti sebelum sibajingan itu minta maaf ke nyokap gua"mata Dino memerah emosi mengingat apa yang telah terjadi pada mamanya dulu

"Apa hubungannya sama nyokap lu?"

"ADA!!"jawab Dino dengan nada tinggi seolah membentak

Nisa hanya diam takut, apa yang akan terjadi padanya

"Dino, lepasin gua ya gua gatau apa masalah lu gua ga ikut campur lepasin gua no lepasin"tangis Nisa takut

"Karna lu pacarnya Fano, anak Aditama. Gua bakal kasih balasan yang setimpal sama apa yang udah Aditama lakuin ke nyokap gua"

"Gua, anak haram sa. Gua anak haram"tambah Dino lirih

"Maksud lu?"kini Nisa makin takut sekaligus bingung apa maksud Dino

Dino mendekatkan dirinya kearah Nisa

"JANGAN DIKAT-DEKAT SAYA SUDAH MINUM SUDAH MANDI" teriak Nisa histeris

Semakin dekat

"Dino gua mohon"

Dekat, dan...

*****
Kini Fano dan teman-temannya masih mencari dimana orang itu membawa Nisa. Mereka yakin Dino yang menculik Nisa.

Mereka mencari ketempat-tempat yang mungkin Dino datangi seperti markasnya, rumahnya, tempat dulu dia menculik Anis. Tapi dia tidak ada disana.

Papa Fano pasti tau mereka dimana tapi sayangnya Adi sulit untuk dihubungi karena dia sedang pergi keluar kota untuk bisnisnya

Langit yang tadinya terang kini sudah menjadi gelap. Mereka masih saja belum menemukan Nisa.

"Ningsih, Dito" Fano memanggil mereka ingin bertanya apa mereka tau Nisa dimana

"Ningsih... Dito..." Berulang kali Fano memanggil tapi Ningsih dan Dito tidak kunjung datang

"Nisa lu kemana sih sa"Fano sudah hopeless mencari Nisa kemana-mana

Disaat genting seperti ini papa dan kedua temannya tidak tau dimana.

Kini Fano dan 2rp beristirahat di halte bus karena hari sudah malam dan hujan. Jadi mereka berempat memutuskan untuk menunggu hujan sedikit reda dulu untuk melanjutkan pencarian

Cold Ketua Basket (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang