29. Amnesia

1.8K 117 9
                                    

Sampai dirumah sakit mereka masuk kedalam ruangan nisa. Disana sudah ada jihan.

"Tante"panggil fano

"Eh kalian kesini"jawab jihan menghampiri mereka

Mereka mencium tangan jihan

"Gimana nisa?"tanya fano lalu duduk disamping nisa dan menggenggam tangan nisa sesekali mencium tangannya

"Masih tidak ada perubahan"jawab jihan samar

"Tante yang sabar ya, kita berdoa yang terbaik buat nisa"ucap anis mendekati jihan

"Iya"jawab jihan tersenyum

Fano mengelus kepala nisa dengan lembut. Mencium tangan nisa dengan penuh harapan nisa akan sadar

"Gue kangen lo, bangun gue mohon"setetes air mata fano jatuh dipipinya

"Lo nggak kangen ma gue kah? Lo dah tidur lama, kemarin lo pernah bilang kalau gue menang lo bakal kasi gue hadiah, nah sekarang gue tagih hadiah gue. Gue nggak mau apa apa, gue cuman pengen hadiah gue itu lo sadar nisa. Gue gabisa liat lo kaya gini"fano mulai menangis

Roy, pandu dan radit mendekati fano dan menenangkannya

"Fan, nisa bakal sadar lo yang sabar ya"ucap pandu

"Gue tau nisa kuat, dia bakal bisa lewatin masa komanya dan dia bakal bisa kumpul lagi sama kita"ucap roy

"Lo gausah sedih, disini ada kita. Kita bakal sama lo buat semangatin nisa"ucap radit

Fano semakin erat menggenggam tangan nisa. Tiba tiba jari nisa bergerak. Fano yang menyadarinyapun langsung berteriak manggil dokter

"Dokter, cepet panggil dokter"suruh fano

Radit dengan cepat keluar panggil dokter

Perlahan lahan nisa membuka matanya membuat semua yang disana lega dan senang

"Nisa"panggil fano dan yang lain

"Sayang kamu udah sadar? Alhamdulillah"ucap jihan

"Aku dimana? Kalian siapa?"tanya nisa

Deg
Seketika semua diam

"Nis.. Nisa gu.. Gue fano, lo nggak inget gw?"tanya fano

Nisa hanya mengedipkan matanya

"Sayang, ini mama nak"ucap jihan

"Aku nggak kenal kalian, aku siapa?"tanya nisa

Semua diam tak tau harus jawab apa

"Permisi"dokter datang langsung memeriksa nisa

"Dok, dia kenapa? Dia nggak kenal kita bahkan dia nggak kenal dia sendiri"ucap fano

"Sepeetinya akibat benturan yang sangat keras, nisa mengalami amnesia"jawab dokter

"Amnesia?"kaget semua

"Sampai kapan dok?"tanya yeni

"Kita lihat saja nanti, kalian coba pelan pelan memulihkan ingatannya"jawab dokter lalu keluar dari sana

Tangis fano meledak

"Lo kenapa si ha? Baru aja lo bangun harusnya gue seneng, tapi lo malah lupa sama gue"ucap fano

"Fan, dia baru sadar fan"ucap yeni

"Kita coba pelan pelan balikin ingatan dia ya"ajak roy

"Nisa, ini mama lo... Ini radit, pandu, yeni, okta, tiyas, anis, gue roy dan ini... Dia refano, pacar lo"ucap roy

Cold Ketua Basket (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang