50. Sah

1K 65 6
                                        

VOTE SEBELUM MEMBACA!!
hy gaes sebelumnya aku minta tolong ke kalian yg belum follow hhe follow ya, sama minta tolong bantu share/promotin cerita ini ketemen temen kalian, bantu ramein ya gays. tq kalian masih mau nunggu cerita aku up, maaf banget aku upnya lama2 hhe. pokoknya i love yu gaes ♥️

*****

Malam ini malam yang sangat menegangkan bagi Fano, karna malam ini dia akan menikah dengan Nisa perempuan yang ia cintai. Entah dia harus bahagia atau tidak. Harusnya dia merasa bahagia tapi dihatinya ada sedikit rasa yang susah dijelaskan.

Kini Fano masih berada di kamarnya, sudah rapi dengan jas dan sangat tampan. Ia masih gugup dan belum berani keluar kamar.

"Dek, kamu udah siap? Udah ditunggu dibawah"ucap Fany memasuki kamar Fano

"Huh"Fano menghembuskan nafasnya panjang

"Semangat,kamu pasti bisa"Fany menggenggam tangan Fano erat

Fano mengangguk dan berjalan turun ketempat ijab dengan bergandengan dengan Fany. Fany sedikit mengurangi rasa gugupnya.

"Lama sekali kamu, kamu mau kabur?"tanya Rahmat saat Fano tiba disana

Fano hanya diam tak menjawab karna itu akan membuat masalah panjang lagi jadi dia lebih baik diam dan duduk depan meja samping Nisa. Fano menengok kesampingnya. Nisa, wanita cantik yang berada disampingnya,hanya dengan kebaya sederhana yang ia kenakan dan riasan tipis yang terpapar diwajahnya. Sesederhana itu tapi bisa membuat Nisa sangat cantik bak bidadari surga bagi Fano. Semburat senyum kecil melengkung dibibir Fano. Tidak cukup kata-kata untuk menggambarkan kecantikan kekasihnya yang akan menjadi istrinya saat ini.

"Mari, bisa kita mulai sekarang?"tanya penghulu

Fano mengangguk menanggapi penghulu. Ia dan rahmat pun berjabatan tangan.

"Saya nikahkan Refano Putra Aditama bin Aditama dengan anak saya Anisa Rahma binti Rahmat Maulana dengan maskawin seperangkat alat sholat dan uang tunai sebesar 500 juta rupiah dibayar tunai"ucap Rahmat dengan mantab

"Saya terima nikah dan kawinnya Refano Putra Aditama bin Aditama dengan Anisa Rahma binti Rahmat Maulana dengan maskawin tersebut dibayar tunai"jawab Fano

"Gimana para saksi sah?"tanya penghulu kepada para saksi

"Sah" jawab para saksi

"Alhamdulillah..."ucap semua orang

Fano dan Nisa mencium tangan orang tua mereka, lalu Nisa mencium tangan Fano dan Fano mengecup kening Nisa dengan tersenyum manis

*****
Sekarang sudah jam 10 malam sang pengantin baru dan teman-temannya masih asik mengumpul ditaman rumah Fano yang biasa mereka pakai pesta

"Uhuy malam pertama nih live dong"goda Roy

"Kan dah isi"jawab Nisa

Seketika mereka terdiam

"Aduh gelap ini lampunya mana dah"sahut Roy

Merekapun hanya tertawa, sekarang Nisa dan Fano sudah mulai menerima kenyataan jadi mereka tidak sama sekali tidak tersinggung toh sama teman-teman dekat mereka sendiri.

Cold Ketua Basket (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang