14. Getek

3.1K 190 1
                                    

Malam semakin larut dan kini mereka sudah merasa ngatuk dan tidur di tenda mereka masing masing

Saat semua sudah tertidur lelap nisa keluar dari tenda dan duduk ditikar yang tadi mereka pakai ngobrol

Nisa dia memandang langit yang sedang cerah dipenuhi bintang

"Lo belum tidur?"tanya fano tiba tiba datang dan duduk samping nisa

"Belum ngantuk"jawab nisa

"Dimeremin"saran fano

"Ya namanya belum ngantuk, mau dimeremin sampe pagi, mau di plesterpun matanya nggak bisa tidur"jawab nisa

"Gitu ya?"

"Hm, lo sendiri kenapa belum tidur?"

"Belum ngantuk"

"Dimeremin"

"Katalo nggak bisa"

"Bodo ah jadi pusing gue"

"Hehehe, minum kopi mau?"

"Kalau minum kopi ntar malah tambah gabisa tidur"

"Iyakah"

"Iya fano"

"Yaudah"

"Eh fan, cobadeh lo liat langitnya"nisa menunjuk

"Kenapa?"tanya fano

"Gue suka langit"

"Kenapa lo suka langit? Mending suka gue"

"Apaan sih lo"

"Iya iya, trus kenapa lo suka langit?"

"Karna langit seperti menggambarkan hati gue"

"Maksudnya?"

"Langit itu indah sebenernya, dengan awan putih yang menghiasinya. Tapi waktu awan mendung dan langit berubah menjadi gelap, disitulah permasalahannya, langit akan menangis, dan turun hujan dari awan"

"Maksud lo apa sih, bahasalo terlalu tinggi"

"Maksudnya, langit itu kaya hati gue, saat hati gue lagi senang pasti semua akan baik baik saja, dan saat ada masalah seketika semua duniaku gelap dan akhirnya gue hanya bisa menangis. Masalah hidup gue banyak, dari mama gue yang kasian tiap hari harus memeras keringat untuk keluarga, kakak gue yang hanya bisa menghabiskan uang untuk foya foya, dan papa gue yang lagi sakit. Saat yang paling gue suka saat muncul pelangi, saat muncul pelangi langit yang gelap dan hujan yang turun seketika berhenti, dan menjadi cerah kembali. Seperti lo, saat lo datang dihidup gue dan lo kasih bantuan ke gue, seketika hidup gue kembali cerah. Makasih fano"nisa bercerita dengan penuh perasaan sampai dia meneteskan air matanya

Fano tersentuh, pengaruh dia datang dikehidupan nisa sangat besar dan sangat berarti. Fano tersenyum dan memegang pipi nisa, menghapus tetesan air matanya

"Kedatangan gue dihiduplo itu bukan apa apa, gue hanya manusia biasa yang diutus tuhan mungkin buat beri lo pertolongan. Gue seneng kalau gue bisa nolong orang yang sangat butuh pertolongan gue"ucap fano

Fano memalingkan wajahnya, memasukan tangannya kedalam kantong jaketnya dan mengambil sesuatu yang ada disana

"Mungkin lo orang pertama yang gue kasih tau"fano mengeluarkan sebuah obat dari kantongnya

"Itu apa?"tanya nisa

"Ini obat gue, obat ini slalu gue bawa kemana mana"jawab fano

"Obat?lo sakit?"tanya nisa lagi

"Iya, gue ada sakit paru paru tapi nggak ada yang tau soal ini, lo orang pertama yang gue ceritain"jelas fano

"Orang tua lo? Adek kakak lo?"

Cold Ketua Basket (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang