56. Memaafkan

765 31 1
                                    

VOTE SEBELUM MEMBACA!!
hy gaes sebelumnya aku minta tolong ke kalian yg belum follow hhe follow ya, sama minta tolong bantu share/promotin cerita ini ketemen temen kalian, bantu ramein ya gays. tq kalian masih mau nunggu cerita aku up, maaf banget aku upnya lama2 hhe. pokoknya i love yu gaes ♥️

*****

Kini diruangan Anis terdapat 6 orang yang menjaga Anis . Mereka sedih dan prihatin melihat kondisi Anis

"Roy,gua ma Radit pulang dulu ya,kita ada kelas"pamit pandu

Roy pun mengangguk, Pandu dan Radit pergi dari sana. Kini tinggal Fano,Nisa, Roy dan Wulan yang berada disana.

"Roy, gua minta maaf ya soal tadi gua dah marah-marahin lo. Soal Anis juga gua minta maaf, gua ga belain siapapun gua semalem kaget dan gua gatau gua harus apa. Gua dah kasih tau Nisa gua dah marahin dia dan sekarang dia Dateng buat temuin kalian bertiga buat minta maaf"ucap Fano

"Gua juga minta maaf fan gua tadi emosi sampai ngata-ngatain lo"jawab Roy

"Roy gua minta maaf ya"ucap Nisa dan hanya diangguki oleh Roy "Tante Wulan, Nisa minta maaf ya Nisa nggak bermaksud buat ngatain Tante dan bikin semuanya jadi kaya gini hiks"Nisa berlutut didepan Wulan

Wulan yang masih sakit hati tetapi tidak tega juga melihat Nisa berlutut seperti itu pun mengangkat badan Nisa berdiri

"Iya, Tante maafin kamu tapi jangan diulangi lagi ya. Lagian kamu juga kaya gini karna kesalahan anak saya"ucap Wulan mengusap-usap punggung Nisa menenangkan Nisa

"Makasih Tante"Nisa pun memeluk Wulan, kaget ternyata Wulan sangat baik dan pemaaf

"Roy, lu bisa ceritain kenapa Anis bisa kaya gini?"tanya Fano

"Jadi semalem...

Flashback on

Roy membawa Anis masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan rumah Fano. Roy membawa Anis kerumahnya, kebetulan rumahnya sepi karena mama Roy baru pulang kampung menjenguk nenek Roy.

Sampai dirumah Roy dan masuk kedalam rumah Roy,Anis menangis sejadi-jadinya disana. Roy yang bingung dan tidak tega melihat Anis menangis seperti itupun tak tau harus bagaimana. Roy membiarkan Anis menangis sepuasnya,meluapkan semua kesedihan nya sembari Roy yang berulang kali mencium keningnya,memeluknya,dan mengusap-usap kepala Anis guna menenangkannya. Beberapa jam kemudian Anis mulai tenang.

"Ssssttt udah ya jangan nangis terus,kasian matanya bengkak tuh"ucap Roy mengusap lembut pipi Anis menghapus air mata dipipinya

Anis hanya diam dan masih sesenggukan

"Hey,jangan dengerin kata-kata dia. Kamu pantes lahir didunia ini, kamu ngga beban, kamu itu anugerah. Jangan dimasukin ke hati omongan dia. Mama kamu juga ngga kaya apa yang dia omongin. Mama kamu juga korban,sama halnya kaya dia. Dia juga korban, mungkin dia masih emosi masih marah sama kakak kamu dan karena kamu adik dari pelaku jadi dia ikutan marah sama kamu. Tapi aku yakin setelah ini dia pasti sadar dan menyesali perbuatannya"

"Tapi dia kelewatan Roy"Anis sudah bersiap untuk menangis lagi

"Aku tau,pasti sakit banget hati kamu kan denger omongan dia?dari tangisan kamu aku paham kamu sesakit itu. Hey cantik dengerin aku,aku ga tega liat kamu nangis kaya gitu. Aku gabisa liat kamu sakit kaya gitu. Kalau kamu sakit aku juga sakit. Lihat mata aku, penuh air mata juga"Roy menatap dalam mata Anis. Ya, selama Anis menangis Roy juga meneteskan air matanya

"Kamu tuh berharga, nggak ada anak haram nggak pantes hidup ngga ada. Kamu juga ngga mau terlahir dengan cara kaya gitu kan?itu bukan salah kamu itu takdir sayang. Kamu berhak lahir didunia ini, kamu bakal jadi anak yang sukses dan kamu buktiin ke dia yang ngatain kamu,kamu buktiin kesiapapun yang ngerendahin kamu kalau kamu itu hebat kamu bisa. Paham kan?"

Cold Ketua Basket (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang