51. Hadiah

912 81 26
                                        

VOTE SEBELUM MEMBACA!!
hy gaes sebelumnya aku minta tolong ke kalian yg belum follow hhe follow ya, sama minta tolong bantu share/promotin cerita ini ketemen temen kalian, bantu ramein ya gays. tq kalian masih mau nunggu cerita aku up, maaf banget aku upnya lama2 hhe. pokoknya i love yu gaes ♥️

*****

Pagi ini adalah pagi pertama Nisa sarapan dengan keluarga barunya, keluarga Aditama. Sangat gugup dan canggung berada ditengah-tengah mereka seperti ini. Tapi Nisa tidak terlalu memperlihatkannya dia hanya diam memakan makanan didepannya.

"Nisa, tadi mama belanja sekalian beliin kamu susu ibu hamil, abis ini kamu minum susunya ya"ucap Sarah memecah keheningan

"Iya Tante"jawab Nisa canggung

"Hey kok panggilnya Tante, mulai sekarang kamu panggil kita mama sama papa oke? Kamu sekarang anak kita juga"sahut Sarah

"I, iya ma"Nisa tersenyum kedatangannya dikeluarga ini sepertinya disambut dengan baik

"Oh iya Fano, kamu mau kuliah atau mau langsung kerja?"tanya Adi ke Fano

"Kerja"jawab Fano singkat tanpa melihat kearah Adi

"Kamu kerja di kantor papa kalau gitu, kebetulan salah satu manager dikantor papa ada yang resign dan posisi dia cocok buat kamu. Kamu mau kan?"tanya Adi

Fano masih diam memikirkan tawaran Adi. Sekarang ia sudah punya istri, dan punya tanggung jawab yang besar nantinya dan pasti akan butuh biaya yang banyak, tidak mungkin jika ia akan bergantung pada keluarganya terus menerus. Ia masih marah dengan orang tuanya, tapi tidak mungkin juga ia menolak tawaran papanya itu karna itu sangat berharga nantinya.

"Fano?"panggil Nisa menyadarkan Fano

Fano menoleh kearah Nisa, menatap mata Nisa, ia ingin membuat istrinya itu bahagia jadi ia tidak boleh egois.

"Hm"jawab Fano singkat

"Hm apa?"tanya Adi

"Iya mau"jawab Fano lagi-lagi tanpa melihat kearah Adi

"Bagus kalau gitu, kamu bisa masuk besok"ucap Adi senang

Fano hanya diam melanjutkan makannya. Setelah selesai sarapan Fano dan Nisa kembali ke kamar mereka.

"Kamu dah minum susu yang dikasih mama belum?"tanya Fano

"Belum, aku takut hehe"jawab Nisa nyengir kuda

"Takut apa coba dirumahku gada buaya"jawab Fano terkekeh

"Ish maksudnya aku gaenak kedapur sendiri ambilnya"

"Yaudah ayo aku anter"

Fanopun mengantar Nisa kedapur untuk meminum susu hamil yang sudah disiapkan mamanya.

"Enak ngga?"tanya Fano melihat Nisa meminum susu itu

"Enak, kamu mau?"goda Nisa

"Engga nanya aja"jawab Fano

Sembari menunggu Nisa menghabiskan susunya Fano melihat-lihat dapurnya dan mendapati Ningsih dan Dito diatas kulkas tersenyum kearahnya.

"Astaghfirullah kaget setan"kaget Fano

"Ha? Kenapa?"tanya Nisa heran karna tidak ada yang mengagetkan disana

"Engga, itu si setan"

"Gaboleh ngatain gitu, siapa sih? Roy? Mana?"Nisa celingukan

"Ngga ngatain sa, emang setan si Ningsih ma Dito tuh diatas kulkas"

Nisa langsung menengok keatas kulkas terapi tidak ada apa-apa, seketika badannya merinding dan merangkul tangan Fano. Fano terkekeh melihat Nisa takut, sangat lucu.

Cold Ketua Basket (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang