VOTE SEBELUM MEMBACA!!
hy gaes sebelumnya aku minta tolong ke kalian yg belum follow hhe follow ya, sama minta tolong bantu share/promotin cerita ini ketemen temen kalian, bantu ramein ya gays. tq kalian masih mau nunggu cerita aku up, maaf banget aku upnya lama2 hhe. pokoknya i love yu gaes ♥️******
Kemarin Nisa sudah berjanji untuk meminta maaf kepada Anis dan mamanya jadi hari ini Fano rela tidak bekerja untuk menemani istrinya itu. Sejak kemarin malam Anis maupun Roy tidak ada yang bisa dihubungi. Tiyas,Yeni, Pandu dan Radit pun juga tidak tau dimana rumah baru Anis dan mamanya. Jadi pagi ini Fano dan Nisa pergi kerumah Roy terlebih dahulu untuk bertemu dengan Roy dan mengajak berdamai dengan nya,karna hanya Roy yang tau dimana Anis dan mama nya pindah.
Fano memberhentikan mobilnya didepan rumah bercat biru dan berpagar pelangi, rumah Roy. Fano mengetuk pintu rumah Roy,tapi tidak ada sahutan sama sekali,rumah itu sepi mungkin Roy sudah berangkat ke kampus.
"Gimana dong?"tanya Nisa bingung
Fano duduk dibangku depan rumah Roy, memejamkan matanya dan mencoba fokus. Tentu saja kalian tidak lupa kalau Fano itu Indihome,indigo maksudnya. Fano mencoba mencari keberadaan Roy dengan keahliannya. Dan ya,Fano melihat Roy disebuah kafe bernuansa KPop bersama dua temannya yang lain. Tentu saja Fano langsung tau itu dimana, Korean cafe. Fano dan Nisa langsung pergi kesana sebelum Roy pergi lagi.
Sampai di kafe benar saja 3 motor yang tak asing di mata Fano terparkir rapi didepan kafe. Fano dan Nisa langsung masuk dan mencari orang yang mereka cari. Saat masuk kedalam kafe pandangan Fano langsung tertuju pada 3 orang pemuda yang duduk di kursi pojok dengan 3 cangkir kopi didepan mereka. Tanpa waktu lama Fano langsung menghampiri mereka.
"Roy"panggil Fano
Orang yang mempunyai nama tersebut pun menoleh kearah Fano. Tetapi karna Roy masih kesal dengan Fano ditambah ada Nisa dibelakang Fano Roy enggan untuk menyapa bahkan menjawab Fano.
"Roy gua mau nanya rumah Anis dimana?"tanya Fano
Roy tak berkutik dan fokus dengan handphonenya
"Roy gua nanya,rumah Anis dimana?"tanya Fano lagi
Radit dan Pandu yang tidak tau apa-apa pun hanya diam dan bingung sebenarnya apa yang terjadi antara mereka
"Ini ada apa dah?Roy, si Fano nanya rumah Anis dimana? Kok ga lu jawab?"ucap Pandu tetapi Roy masih saja diam
"Lu kan kakaknya kok bisa gatau rumah adek lu sendiri?"tanya Radit
"Emang ga becus jadi kakak"sahut Roy mulai mengeluarkan suara
"Maksud lu apa?!"Fano yang tak terima dengan ucapan Roy pun emosi dan menarik kerah Roy
"Apa?emang bener kan lu ga becus jadi kakak?mana ada kakak yang adeknya dihina direndahin diem aja?"jawab Roy
Pandu dan Radit pun tambah bingung dengan mereka. Kini semua pasang mata tertuju pada mereka.
"Gua aja yang cuman pacarnya sakit hati dengernya. Lu tau? Anis nangis-nangis dirumah gua semaleman ngga berhenti-berhenti fan,karna apa?karna bini lu"Roy melirik tajam Nisa yang sudah menangis ketakutan dibelakang Fano dengan menggendong bayinya
"Terlebih lagi dia sakit hati karna kakaknya"Roy menunjuk Fano "diem aja liat adeknya di rendahin di hina bahkan mamanya yang gatau apa-apa juga ikut dihina. Sebagai seorang anak siapa yg ga sakit hati denger mamanya dikatain kaya gitu? Gua aja sakit hati fan dengernya gimana Anis?"Roy meluapkan semua emosinya
"Gua gabisa liat dia sedih sampe nangis kaya gitu gua gabisa fan"Roy meneteskan air matanya mengingat bagaimana tersakiti nya Anis kemarin malam menangis didepannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Ketua Basket (END)
Novela JuvenilFOLLOW DULU BARU BACA NDE?? ENJOY;-) Mungkin cerita tentang seorang cowok dingin sudah biasa tapi cerita ini tidak biasa dan berbeda dengan cerita lain. Kisah seorang ketua tim basket yang sangat dikagumi para manusia di SMA Citra Bangsa ini REFANO...