Hy gays sebelum kalian baca cerita ini, aku minta saran dong.
Mau dikasih gambaran cast atau nggak?
Coment ya...
Trus cocoknya castnya siapa?
Aku bingung soalnya:v
Kasih aku pendapat kalian:)
*****Malam ini semua sudah siap,taman belakang rumah fano sekarang sudah berubah seketika seperti sedang ada pesta camping, 2 tenda sudah berdiri, kompor pemanggang, dan lainnya sudah berada ditempatnya.
Kedelapan orang sedang berbincang, bercanda dan lainnya. Malam ini mereka yakin akan senang
"Eh eh laper nih, buruan panggang ayamnya, bakar"ucap tiyas
"Lu mah makan terus"sindir anis
"Ye kan biar sehat makan tuh"jawab tiyas
"Iya iya"pasrah anis
"Bakar sama gue yuk"ajak pandu
"Yuk"jawab tiyas
Pandu dan tiyas memanggang ayam itu bersama
"Ekhem mana pj nih, kayaknya udah jadian"sindir yeni
Tiyas menengok kebelakang melihat yeni
"Siapa yang jadian?"tanya nisa
"Yang pake gelang couplean lah siapa lagi"jawab yeni melirik gelang tiyas
Tiyas melihat tangannya, ada gelang yang diberi pandu tadi dan tangan pandu juga ada gelang yang sama dengan dia
"Ki... Kita nggak jadian, kata siapa?"ucap tiyas
"Lo bilang nggak jadian hubunganlo nggak langgeng"ucap anis
"Dih emang nggak jadian, cuman ngasih harapan doang nggak ditembak"jawab tiyas melirik pandu
"ciee ngode"teriak nisa, anis, yeni
Pandu hanya diam mendengar dan menatap tiyas
"Eh udah udah malah bahas apasih"ucap tiyas melanjutkan memanggangnya
mereka tertawa melihat tiyas tang salting dan pandu yang mati kutu
"Oh iya, kan gue udah jadian sama roy, tiyas udah dikasih harapan sama pandu, yeni radit? Nisa fano? Apakabar kalian?"ucap anis
"Lah kok jadi gue?"tanya yeni
"Iyalah, dit"panggil anis
Radit hanya melirik
"Yeni mau lo apakan?"tanya anis
"Apakan gimana?"tanya radit balik
"Ya lo udah pdkt sama dia, lo dah deket sama dia, lo nggak mau tembak dia gitu?"tanya anis
"Nis, ngomong apa sih lo"tegur yeni
"Udah lo diem aja, gimana dit?"anis sangat penasaran dengan radit
Radit melirik melihat kearah yeni lalu berdiri
"Lah mau kemana lo? Gitu ae ngambek"ucap anis
Tiyas dan pandu mengalihkan perhatiannya kearah teman temannya yang sedang serius
Radit berjalan mendekati semak bunga disana dan memetik satu bunga. Dia kembali duduk disebelah yeni,mengadap tepat didepan yeni
Tentu saja sikap radit tanpa kata itu membuat heran sekaligus kaget, mana mungkin radit akan menembak yeni secepat ini, apalagi radit bukan orang yang mudah dekat dengan perempuan
"Hufthh"radit menghembuskan nafasnya
"Lo... Lo mau nga... Ngapain?"tanya yeni gugup, nafasnya saling mengejar, detak jantungnya seperti habis lomba lari maraton 10 km, serasa mau copot
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Ketua Basket (END)
Teen FictionFOLLOW DULU BARU BACA NDE?? ENJOY;-) Mungkin cerita tentang seorang cowok dingin sudah biasa tapi cerita ini tidak biasa dan berbeda dengan cerita lain. Kisah seorang ketua tim basket yang sangat dikagumi para manusia di SMA Citra Bangsa ini REFANO...