35. Cahaya Yang Redup

214 24 10
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote and comen kalian, biar aku lebih semangat lagi update nya!!

Happy reading❤️

Malam ini, bintang mengingatkan ku pada mu
Indah terang, seperti matamu
Yang selalu ku pandang

Lembut tutur kata mu
Merdu tawa mu
Paras mu yang menawan
Buat diri ku tak bisa lupa

Dari banyak nya insan di dunia
Mengapa dirimu yang aku sangka
Bisa temani hari-hari ku
Yang tak selalu indah
Walau kita tak bisa bersama

Lembut tutur kata mu
Merdu tawa mu
Paras mu yang menawan
Buat diriku tak bisa lupa

Dari banyak nya insan di dunia
Mengapa dirimu yang aku sangka
Bisa temani hari-hari ku
Yang tak selalu indah
Walau kita tak bisa bersama

Di pertemukan semesta
Walau berat kita bahagia ...

Akhir tak bahagia - Misellia 🎶

35. Cahaya Yang Redup

Kennan menatap bingung kedua orang tua nya. Arina yang sedang menangis di dalam pelukan Rizki dan juga, Aruna yang sedang berusaha membuat Arina tenang. Kennan mendekati mereka semua dan berjongkok di hadapan Arina.

"Bunda kenapa nangis?" tanya Kennan membuat Arina langsung menatap Kennan namun, tidak menjawab pertanyaan Kennan.

"Pah, ada apa sih?" tanya Kennan bingung. Namun mereka semua tidak ada yang bisa memberitahu Kennan.

Kennan membulatkan matanya sempurna, saat beberapa orang keluar dari kamarnya dan membawa beberapa koper yang Kennan tau itu miliknya. Kennan bangkit berdiri dan menghadap orang-orang itu.

"LO MAU BAWA KEMANA BARANG-BARANG GUE!" sentak Kennan menatap tajam orang-orang itu.

"Pah! Papah ngusir Kennan?!" tanya Kennan menatap Rizki kecewa.

"Papah ga pernah mau usir kamu, Ken. Tap—"

"Rumah kamu bukan disini lagi, Ken," ucap seseorang yang juga baru saja keluar dari kamar Kennan.

Kennan menatap orang itu bingung, lalu menatap Rizki kembali. Kennan bingung dengan semua yang terjadi sekarang. Masalahnya dan Kaila belum selesai lalu, apa lagi ini?

"Siapa anda?" tanya Kennan dengan nada yang tidak bersahabat.

"Kamu bisa tanya siapa saya, sama orang di depan kamu," ucap orang itu menunjuk Rizki.

"Pah," panggil Kennan meminta penjelasan.

"Dia ... dia a-ayah kandung kamu, Ken," jawab Rizki tanpa berani menatap Kennan.

"Sudah jelas kan? Jadi mulai sekarang kamu akan tinggal bersama saya," ucap Ryan mendekati Kennan.

"Saya ga mau," jawab Kennan penuh penekanan.

"Gampang aja sih, kalau kamu ga mau saya bisa aja jeblosin kedua orang tua angkat kamu ini, ke penjara," ucap Ryan sambil tersenyum miring membuat Kennan mengepalkan tangan nya.

"Anda ga akan bisa ngelakuin itu, yang seharus nya di jebloskan ke penjara itu anda! Bukan Bunda dan Papah!" sentak Kennan mulai emosi.

"Kenapa ga bisa? Saya punya hak asuh anak atas nama kamu. Kalau kamu ga mau ikut dengan saya, itu tanda nya orang-orang ini yang menghalangi kamu untuk bersama saya," ucap Ryan sambil menunjuk mereka semua.

MAGNETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang