20. Sebuah Rasa

274 36 8
                                    

Happy reading ❤

Aku pernah
Tak percaya ... cinta
Cinta membuat, buat hati ku
Luka

Hingga aku
Temukan dirimu
Kamu membuat, buat hatiku
Percaya

Ternyata cinta
Dengan mu lebih indah
Lupakan semua
Kenangan terindah dengan nya

Ternyata cinta
Dengan mu bahagia
Cinta lama takan
Bersemi lagi ...

Denganmu lebih indah - Adeline 🎶

_______________________________________

Sudah siap menyelami kisah mereka?

Siapa nih yang kangen Ken bucin?

Atau

Kangen Kaila ?

Ayoo, kita absen dulu siapa aja yang lagi baca cerita ini?? Maemunah? Jubaedah? Nengsih? Yuu di absen dulu!!

20. Sebuah Rasa

Semua baju yang ada dalam lemari sudah Kaila coba semuanya namun, kenapa tidak ada yang cocok satu pun!! Kaila menghela nafas lelah lalu membantingkan tubuh nya ke atas ranjang.

Tidak biasanya Kaila bingung seperti ini jika memilih baju. Apa karena ... dia akan berkencan? Kaila mengusap wajahnya kasar, dia menatap langit-langit kamarnya, untuk menemukan solusi.

"Mam, bantu Kaila dong. Mamih dateng ke mimpi Kaila, bantu Kaila cari baju, Mam," gumam nya sambil memejamkan matanya.

Pintu kamar Kaila terbuka membuat Kaila membuka matanya kembali dan menatap kearah pintu. Dia bangkit dari tidurnya lalu duduk bersila di atas ranjangnya.

"Yaampun Non, ini kenapa kamarnya berantakan kaya gini?" tanya Mbok Nani melihat kamar Kaila yang sudah persis seperti kapal pecah.

"Gempa kali Mbok," celetuk Kaila asal.

"Ngaco ah! Orang ga ada gempa Juga." Kaila memutar bola matanya malas, dia membantingkan lagi tubuhnya agar terlentang di ranjang.

Kaila menghela napas pelan. "Aku mau pergi tapi, bingung mau pake baju apa. Minta saran dong Mbok," pinta Kaila.

"Non mau keliatan norak kaya Mbok? Mbok ga ngerti fashion." Mbok Nani merasa bersalah karena tidak bisa membantu Kaila untuk memilih baju.

"Emang Non mau pergi sama siapa? Cowok yah?" selidik mbok Nani.

"B-bukan, aku mau pergi sama Syafa ko," elaknya dengan cepat.

"Masa? Biasanya kalau sama non Syafa, cuman pake kaos terus celana jeans juga jadi ko. Jujur aja Non sama Mbok."

Kaila mendengus kesal dia tidak bisa mengelak lagi jika sudah begini. "Aku jujur nih, aku mau jalan sama Kennan."

"Wah! Den Kennan?! Terus gimana Non, Mbok kan ga bisa bantu." Kaila mengangkat bahunya acuh lalu mengambil bantal untuk menutupi wajahnya.

Saat Mbok Nani mengalihkan pandangan nya ke pintu, tepat saat itu juga. Tania sedang berjalan melewati kamar Kaila, dengan cepat mbok Nani memanggil nya.

"Nyonya!" teriak mbok Nani membuat Kaila bangkit dari tidurnya dan Tania menghentikan langkahnya, lalu menatap mbok Nani.

"Eh, ada apa Mbok?" tanya Tania bingung.

MAGNETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang