11. Rasa Yang Berbeda

310 38 7
                                    

Happy reading ❤

Kau
Diam-diam aku jatuh cinta
Kepada mu ...

Ku
Bosan sudah ku menyimpan rasa
Kepadamu
Tapi tak mampu
Ku berkata didepan mu ...

Aku tak mudah mencintai
Tak mudah bilang cinta
Tapi mengapa kini dengan mu
Aku jatuh cinta ...

Tuhan tolong dengan kan ku
Beri aku dia
Tapi jika ... belum jodoh ...
Aku bisa apa ...

Menyimpan rasa - Devano Danendra🎶

11. Rasa Yang Berbeda

Jam sudah menunjukan pukul lima sore, dan Kaila masih enggan untuk beranjak dari tempatnya duduk, di lantai rooftop perusahaan Kenzo. Air matanya masih terus mengalir, mengingat kejadian yang sangat membuat hati Kaila sedikit sakit.

Kaila menundukkan kepalanya dan menenggelamkan nya di kedua lutut nya. Dia lelah dengan semua ini, ingin rasa nya menyerah, namun apa gunanya? Kaila tersentak kaget saat merasakan sebuah tangan yang memegang bahunya.

Kaila mendongkakan kepalanya lalu menatap orang itu cukup terkejut. Kaila menatap Kennan bingung, kenapa bisa pria ini ada disini. Kennan duduk disamping Kaila dengan santai nya.

"Ko ... lo ada disini?" tanya Kaila bingung.

"Kenapa lo kaya anak kecil banget sih? Emang lo pikir, pergi gitu aja ga bikin orang panik? Lo ga tau kan tante Tania nangis, karena lo ga ada kabar seharian," ucap Kennan panjang lebar tanpa memperdulikan pertanyaan Kaila.

"Kalau lo kesini cuman mau ngomong itu, lebih baik sekarang lo pergi," ucap Kaila dengan suara seraknya karena menangis.

"Gue ga akan pergi tanpa lo. Karena gue udah janji sama tante Tania, buat bawa lo pulang," ucap Kennan penuh penekanan.

"Gue ga mau," tolaknya.

"Kenapa lo egois banget sih Kai! Lo ga mikirin keadaan tante Tania gimana? Semua orang nyariin lo dengan panik, dan lo dengan santai nya duduk disini?! Gue ngerelain buat batalin janji gue sama Sasha, karena Sasha minta gue buat cari lo. Liat Kai, mereka semua peduli sama lo!"

"Kenapa sih, dipikiran lo semua cuman ada Sasha dan tante Tania?! Apa lo semua tau keadaan gue sekarang?! Engga kan! Gue ga butuh lo buat cari gue!" bentak Kaila tepat di hadapan Kennan.

"Kurang baik apa sih mereka sama lo Kai? Liat, papih lo juga panik nyari lo. Tolong untuk saat ini jangan keras kepala!" Kennan menarik tangan Kaila, tetapi belum juga melangkah, Kaila sudah menyentak tangan Kennan.

"Lo jangan seolah-olah lo tau semua nya Ken! Lo ga tau apa yang sebenernya terjadi! Gue capek Ken, capek! Apa harus gue terus-terusan buat pura-pura kuat?! Selama ini gue nyalah sama Sasha, dan gue ga pernah mempermasalahkan ini! Gue selalu tutup mata, dan seolah orang ga pernah liat ini semua!" Kaila menyisir rambut nya kebelakang dan sedikit menggeram melampiaskan kekesalannya.

"Gue capek jadi orang bego Ken. Semenjak mamih meninggal papih ga pernah lagi sayang sama gue. Bahkan lo tau, seminggu setelah mamih meninggal, papih dateng ke rumah tante Tania. Apa yang lo rasain, ketika nyokap lo meninggal, dan bokap lo bahagia dengan orang lain? Itu rasanya sakit banget Ken. Bahkan selama ini gue seolah olah tuli dan buta. Ada saat nya gue harus melampiaskan ini semua Ken," lirih Kaila sambil terduduk lemas di lantai dan menyembunyikan wajahnya di kedua tangan nya.

MAGNETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang