22. Perginya Peri Kecil

276 29 4
                                    

Jangan lupa tinggalkam vote and comen kalian, biar aku lebih semangat lagi update nya!!

Happy reading ❤

Tak pernah terbayang
Akan jadi seperti ini, pada akhirnya
Semua waktu yang perna
Kita lewati bersama nya
T'lah hilang dan sirna

Hitam putih berlalu
Janji kita menunggu
Tapi kita tak mampu ...
Seribu satu cara kita lewati
Tuk dapatkan semua jawaban ini ...

Bila memang harus berpisah
Aku akan tetap setia
Bila memang ini ujungnya
Kau kan tetap ada
Di dalam jiwa ...

Tetap dalam jiwa - Isyana Sarasvati 🎶
_______________________________________
Sudah siap menyelami kisah mereka?

Siapa nih yang kangen Ken bucin?

Atau

Kangen Kaila ?

Ayoo, kita absen dulu siapa aja yang lagi baca cerita ini?? Maemunah? Jubaedah? Nengsih? Yuu di absen dulu!!

22. Perginya Peri Kecil

"Itu ada apa sih ribut-ribut," gumam Arina sambil menutup lemari baju Kennan karena, dia baru saja membereskan nya.

Arina mengerutkan dahinya bingung, pasal nya dia hanya sendiri di rumah dan hanya di temani oleh penjaga dan pembantu rumah tangga nya. Dia berjalan menuju pintu untuk mengecek apa yang sedang terjadi.

Saat pintu terbuka, tubuh Arina tiba-tiba menegang karena melihat kehadiran Sherin yang secara mendadak ada dalam rumahnya.

"K-ka ... Sherin," gumam nya membuat Sherin tersenyum sinis.

Wajah Arina sudah pucat pasih. Sekian lama dia tidak pernah melihat Sherin dan hari ini, Sherin ada tepat di depan matanya. Tubuh Arina mulai gemetar ketakutan karena, mengingat pertemuan terakhir mereka yang teramat sangat buruk.

"Long time no see, Arina," ucap Sherin sambil menyeringai.

Arina mengedarkan pandangan nya mencari penjaga yang di tugaskan oleh Rizki untuk menjaganya, saat dia sedang sendirian dirumah. Tetapi, mendadak rumah begitu sepi membuat Arian semakin ketakutan.

"Kenapa? Lo cari pengawal-pengawal ga becus lo itu?" Arina menatap Sherin terkejut. Pikiran-pikiran negatif nya sudah berkeliaran di otaknya.

"Mereka udah gue singkirin, jadi ...." Sherin memajukan tubuhnya membuat Arina langsung mundur.

"... Kali ini ko ga bakal selamat," lanjutnya membuat Arina mengerjapkan matanya. Arina langsung memeluk perutnya, dia tidak akan membiarkan Sherin menyakiti bayinya. Sherin tersenyum sinis melihat Arina yang langsung memelum perutnya.

Saat Arina ingin menutup pintu nya kembali, dengan cepat Sherin menahan nya membuat Pintu itu setengah terbuka dan Arina bersembunyi di balik pintu.

"Ka Sherin mau apa?!" teriak Arina sambul menahan pintu itu sebisa mungkin.

"MENGAMBIL APA YANG SEHARUS NYA JADI MILIK GUE!" geram nya. Arina menggelengkan kepalanya kuat-kuat, dia tidak akan membiarkan Sherin mengambil apapun dari nya.

"DISINI GA ADA YANG HARUS KA SHERIN AMBIL! SEMUA NYA MILIK AKU!" Sherin tertawa cukup kencang membuat Arina seketika merinding. Dengan kuat Sherin mendorong pintu itu agar terbuka lebar. Arina yang sudah tidak tahan lagi langsung memundurkan lanhkah nya.

MAGNETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang