10. Pertengkaran

291 34 6
                                    

Happy reading

Pagi mengetuk mata
Melama kan sang mimpi
Dan satu malaikat
Yang tertinggal disini ...

Apa yang t'lah ku perbuat
Menghancurkan semuanya
Satu khilaf berbisik
Dua hati terpecah

Ada kah jalan pulang
Untuk ku ...

Aku yang bodoh melepasmu ...
Hal terbaik yang pernah ada
Di hidup ku kini aku tak tau
Bagaimana cara
Melangkah tanpa mu ...

Melangkah Tanpa mu - Fiersa Besari 🎶

10. Pertengkaran

Kaila yang baru memasuki rumah dengan cepat berbaring diatas sofa ruang tamu dan meregangkan otot-otot nya yang terasa pegal. Setelah pulang dari rumah Kennan, Kaila harus langsung pergi untuk pemotretan selanjutnya. Walaupun hanya berpose-pose ini juga cukup menguras tenaga nya.

"Dari mana kamu?" tanya Kenzo yang baru saja keluar dari kamar.

"Luar," jawab Kaila tanpa menatap Kenzo.

"Masih suka pemotretan?" tanya nya lagi.

"Hemm," gumamnya malas.

"Apa uang yang papih kasih ga cukup Kai? Kamu bisa bilang, biar papih tambah. Tapi ga dengan cara kamu kerja gitu. Gimana kalau rekan kerja papih mikir, kalau papih ga bisa menuhin kebutuhan anak nya."

"Ini bukan masalah uang Pih, Kaila lakuin ini cuman untuk mengisi waktu luang Kaila doang. Lagian, Kaila ga peduli apa kata orang, toh yang Kaila lakuin juga halal kan,"

"Papih pengen kamu berhenti dari dunia model," ucap Kenzo membuat Kaila langsung bangkit dari tidurnya.

"Ga akan," jawabnya datar lalu pergi meninggalkan Kenzo.

"Kalau kamu ga berhenti, papih bakalan cabut semua fasilitas kamu," ancam Kenzo membuat Kaila tersenyum sinis.

"Silahkan, Kaila emang ga butuh fasilitas Papih." Kaila mengeluarkan ATM yang pernah Kenzo berikan untuknya dan menyimpan nya dimeja. Setelah melakukan itu, Kaila masuk kedalam kamarnya tanpa memberdulikan Kenzo yang terlihat sangat marah.

Kaila menghembuskan nafasnya kasar lalu membantingkan badannya keatas ranjang nya. Kaila menatap langit-langit kamarnya memikirkan semua yang terjadi hari ini. Kaila memang tidak butuh fasilitas mewah yang Kenzo berikan untuk nya, yang Kaila butuhkan hanya satu, perhatian dari Kenzo.

Semenjak kematian mamih nya, entah kenapa seperti ada jarak antara Kaila dan papihnya. Kenzo seperti menghindari Kaila, dan lebih memilih untuk sibuk bekerja dari pada bersama  Kaila.

"Kenapa gue ga ikut mamih aja waktu itu. Mungkin sekarang gue udah sama mamih. Kaila benci sama papih, mih. Dia lebih sayang sama tante Tania dan Sasha," gumamnya sambil menatap sendu langit kamarnya.

"Cuman mamih yang sayang sama Kaila. Kaila disini sendiri mih, Kaila seperti orang asing, yang ga terlalu penting karena kehadiran Kaila." Setetes air mata membasuhi wajah Kaila.

Saat ini Kaila benar-benar merindukan mending mamihnya yang sudah lama meninggalkan nya. Kaila yang mendengar pintu kamarnya terbuka dia segera menghapus air matanya yang sempat keluar.

"Waktu nya makan malem Non," ucap mbok Nani yang hanya diangguki oleh Kaila.

Kaila melangkah kan kakinya menuju kamar mandi dan segera untuk membersihkan tubuhnya yang terasa tidak nyaman.

MAGNETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang