2. Dia Lagi!

616 50 4
                                    

Happy reading ❤

Awal nya biasa
Saat kau lewat di depan ku
Tak ku sangka, kini ternyata
Aku langsung jadi suka

Detak jantungku berdegup kencang
Saat kau ada
disamping ku
Aku, harus bagaimana

Bisakah ku miliki mu
Bisahkah kau cinta aku
Karna cuma kamu yang bisa
Buat ku hampir gila ...

Bisahkah? - Devano Danendra🎶

2. Dia Lagi!

Derap langkah gadis itu tidak terlepas dari pandangan semua murid disana. Gadis itu berjalan dengan santai, sambil menggunakan earphone nya, dan menghiraukan suasana disana.

Semua orang disana menatap Kaila kagum. Bagaimana tidak? Gadis cantik, tidak terlalu putih, rambut sebahu, mata belo, bibir tipis, dan mempunyai aura tersendiri.

"Sorry ... ruang Kepsek dimana ya?" Tanya Kaila pada salah satu murid yang berdiri tidak jauh dari sana.

Bukan nya menjawab, cowok itu hanya diam sambil menatap Kaila. "Heyy ..." Ucap Kaila sambil menjentikan jarinya, membuat cowok itu tersadar.

"Hah? Ehh ... lo-lo nanya apa ba-barusan?" Tanya cowok itu membuat Kaila memutar bola matanya malas.

"Ga penting," Ucap Kaila lalu meninggalkan cowok itu.

Kaila berjalan menelusuri koridor sekolah dengan perasaan kesal. Pasalnya sampai detik ini Syafa tidak terlibat sama sekali, membuat Kaila mengabsen satu persatu nama hewan di rangunan.

"KAI!" Kaila menghentikan langkahnya, lalu membalikan badanya.Kaila mendengus kesal melihat Syafa yang baru saja datang kesekolah.

"Kemana aja lo?! Lo nyuruh gue dateng kesekolah jam segini, sedangkan lo juga baru dateng! Lo nyuruh gue buat luntang-lantung ga jelas disini huh?!" Syafa yang mendengarnya hanya tersenyum kikuk.

"Sorry, tadi gue harus anterin adik gue dulu kali. Lagian lo juga bisa liat-liat sekolah baru lo." Ucap Syafa sambil merangkul bahu Kaila.

"Tau gitu gue dateng jam delapan aja deh," Ucap Kaila santai membuat Syafa refleks menghentikan langkahnya.

TAK!

Syafa menyentil kening Kaila sampai Kaila mengadu kesakitan. "Ulang coba?" Pinta Syafa sambil berdekacak pinggang.

"En-engga Sya, sensi banget sih lo, sakit tau jidat gue." Ucap Kaila sambil mengelus-elus jidatnya.

"Habis gue kesel sama lo! Bolos, bolos, bolos, itu doang yang lo pikirin. Jangan harap disini lo bisa dapetin itu!" Ancam Syafa membuat Kaila menciut.

"Marah lo melebihi bokap gue tau ga Sya," Syafa menghiraukan ucapan Kaila, lalu melanjutkan langkah mereka.

Mereka berdua sudah sampai di depan kelas mereka yaitu XII IPS 5, Syafa masuk terlebih dahulu membuat Kaila mendengus kesal.

Saat Kaila masuk kedalam kelas Syafa, pandangan mereka semua tertuju ke arah Kaila. Ada yang memandang nya dengan tatapan iri, kagum dan sebagainya.

Kaila hanya tersenyum kecil, lalu menyusul Syafa yang sudah duduk rapih di atas kursinya. Kaila pun ikut duduk di sebelah Syafa.

"Sya, lo masih marah ya?" Tanya Kaila pada Syafa, yang sedang sibuk dengan tasnya.

"Ngaa Kai," Ucap nya tanpa melihat wajah Kaila.

MAGNETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang