3. Sebelum Janur Kuning Melengkung

380 37 4
                                    

Happy reading ❤

Kata orang
Cinta datang tiba-tiba
Baru kini ku mengalamaninya
Semua tentang dia
Buat ku terpesona
Apakah ini namanya cinta

Ku harap dia
Rasakan yang sama

Tuhan aku sedang jatuh cinta
Ku bingung harus bagaimana
Ingin hati nyatakan cinta
Ku takut dia ada yang punya

Tuhan tolong, tolong bantu aku
Ketuk pintu hatinya
Aku hanya ingin dia
Karena dia sungguh istimewah

Dia istimewah -  Fransiska juanita 🎶

3. Sebelum Janur Kuning Melengkung

Kennan duduk disebuah kursi taman belakang sekolahnya, entah kenapa tempat ini menjadi tempat favorit nya selama ia berada disekolah ini.

Kennan memejamkan matanya erat-erat mencoba meredam semua emosi yang sudah terkumpul di kepalanya. Sungguh cewek gila itu sangat menjengkelkan. Jika tau akan seperti ini, mungkin Kennan akan membiarkan cewek gila itu, kesusahan untuk mengambil bukunya kemarin.

Sebuah tepukan di bahunya, membuat Kennan membuka matanya sebentar lalu menutupnya kembali.

"Lo yakin ga suka sama cewek secantik itu?" tanya Nino duduk disebelah Kennan.

"Ken bukan lo, yang suka sama banyak cewek. Lagian lo tau kan, si Ken udah punya pacar." ucap Alvaro ikut duduk dibawah rerumputan.

"Percuma cantik, tapi otak ga ada! Lo liat tingkah gila nya dia barusan? Itu buat gue tambah muak sama dia." ucap Kennan dengan setia masih menutup matanya.

"Hati-hati Ken, kasus benci jadi cinta itu udah sering terjadi. Contoh nya yang di lapak sebelah tuh, Lintang dan Nadia." ucap Nino sambil menyengir kuda. Autor malah promosi nih ...

"Ck! Ini beda lapak kali. Biarkan semuanya berjalan dengan seiring nya waktu." ucap Alvaro lalu merebahkan tubuh nya diatas rerumputan.

"Lagian, Sasha udah lebih dari cukup." ucap Kennan yang mulai menegakan tubuhnya.

"Anak manja kaya dia? Ck!" Nino berdecak kesal.

"Gue juga kurang setuju, dia manja dan seperti memanfaat kan lo buat jadi supir pribadinya." ucap Alvaro, membenarkan ucapan Nino.

"Justru itu yang bikin gue cinta sama dia. Gue suka sama cewek yang ketergantungan sama gue. Dan membutuhkan gue sebagai pelindungnya." ucap Kennan cukup kesal, namun berusaha menahan sabarnya.

"Sebagai pelindung? Apa sebagai ATM berjalan?" sindir Nino.

"Atau sebagai supir pribadi?" timpal Alvaro.

Kennan menggeram kesal, jika dia tidak ingat mereka adalah sahabatnya, mungkin saat ini mereka sudah habis ditangan Kennan.

"Hidup gue, biarin gue yang ngatur. Lo berdua cukup menjadi penonton." ucap Kennan datar lalu melenggang pergi dari sana.

Seperti nya keputusan nya datang kesini adalah salah. Bukanya meredam emosi, Kennan justru malah ditambah emosi karena mendengar ucapan kedua teman nya.

⭕⭕⭕

Kaila tersenyum senang kala sudah duduk di kursinya didalam kelas. Syafa yang sudah mendengar berita tentang Kaila yang mencoba mendekati Kennan, menatap nya dengan penuh tanda tanya.

MAGNETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang