17. Kembalinya Sherin

307 32 2
                                    

Happy reading ❤

Tak 'ku mengerti
Dan tatap matamu
Sering kubertanya-tanya benarkah ini

Tak lagi kurasa
Hangatnya cintamu
Hampa rasanya saat peluk dirimu

Oh, di manakah
Kau yang dulu mencintaiku
Kini kau telah berubah
Kau acuhkan diriku

Biar waktu yang merelakan
Setiap keping kenangan
'Tuk hapus sedihku

Biar waktu hapus sedihku - Hanin Dhiya 🎶

17. Kembalinya Sherin

Hari demi hari, bulan demi bulan berganti. Hari ini tepat bulan ke lima kehamilan Arina membuat semua orang tidak sabar menanti calon buah hati mereka yang selalu di nanti kan.

Namun lain hal nya dengan Kennan. Sudah terlewat tiga bulan yang lalu kejadian itu terjadi membuat sikap Kennan berubah sangat drastis. Kennann menjadi lebih pendiam dan lebih dingin, dia hanya akan menjawab seadanya saja.

Kennan benar-benar menutup hatinya untuk siapapu. Pernah beberapa kali ada wanita yang mencoba mendekatinya namun, Kennan mengacuhkan nya begitu saja membuat, semua nya mundur begitu saja.

Terkecuali gadis yang satu ini. Kaila, dia tidak pernah mundur walaupun Kennan mengusirnya, membentak nya atau mengabaikan nya. Justru itu membuat Kaila semakin bersemangat untuk mendekati Kennan. Sudah banyak cara yang Kaila lakukan untuk membuat senyum Kennan kembalo terbit, namun hasil nya nihil.

"Ken, bunda boleh minta tolong?" Arina menatap Kennan yang sedang sibuk dengan ponsel di tangan nya.

"Hemm," gumam nya membuat Arina menghela nafas pelan melihat perubahan sikap Kennan.

"Teleponin om Dirga dong," pinta Arina membuat Kennan menurunkan ponsel nya dan menatap Arina.

"Buat apa?" tanya Kennan.

"Bunda kangen cubit perut nya." Arina tersenyum lebar membuat Kennan tidak kuasa menolak nya.

"Nanti papah marah," peringat Kennan membuat pundak Arina sedikit turun karena kecewa.

"Ayolah, ini kan adik kamu yang mau." Arina memasang wajah memelasnya.

"Hemm, bentar." Senyum Arina kembaki terbit saat mendengar perkataan Kennan.

Kennan mencari kontak Dirga lalu segera meneleponya untuk datang kemari. Tidak perlu di bujuk pun, Dirga akan segera datang kesana dengan senang hati.

"Gimana?" tanya Arina penasaran.

"Nanti, selesai meeting," jawab Kennan membuat Arina langsung memeluk tubuh Kennan.

"Makasih Ken!" ucap Arina sangat senang, sudah lama Arina tidak mencubit perut Dirga membuat Arina sedikit rindu masa-masa mereka berdua dulu.

Tujuan hidup gue cuman satu sekarang, ngeliat Bunda bahagia." pikir nya dalam hati yang melihat Arina sangat bahagia.

Arina melepaskan pelukan nya dari Kennan. Saat mendengar suara orang berbicara, mereka kompak mengalihkan perhatian nya. Kennan memutar bola matabya malas sedangkan Arina, dia tersenyum senang menyambut kedatangan mereka berdua.

"Kalian ko bisa barengan?" tanya Arina sedikit aneh karena, arah kantor Rizki dan rumah Kaila sangat lah berbeda.

"Ketemu di depan," jawab Rizki langsung duduk di samping Arina dan mencium kening nya.

MAGNETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang