5. Tambah Satu

353 32 4
                                    

Happy reading

Kuharap semua ini bukan sekedar harapan
Dan juga harapan ini bukan sekedar khayalan
Biarkan 'ku menjaganya sampai berkerut
Dan putih rambutnya jadi saksi cintaku padanya

Tak main-main hatiku
Apapun rintangannya kuingin bersama dia

Kumau dia, tak mau yang lain
Hanya dia yang s'lalu ada kala susah dan senangku
Kumau dia, walau banyak perbedaan
Kuingin dia bahagia hanyalah denganku.

Ku mau dia - Andmesh 🎶

5. Tambah Satu.

Rizki memeluk Arina dengan erat, sungguh ini adalah kabar paling membahagiakan dalam hidup nya. Arina menangis bahagia saat mengetahui dirinya hamil. Sedikit tidak menyangka tapi Arina sangat senang.

"A-aku hamil ...," ucap Arina dalam pelukan Rizki.

Rizki mengangguk dalam pelukan nya. "Iya sayang,"

"Kali ini Bunda ga boleh terlalu cape!" perintah Ken.

"Tenang aja papah ga mungkin biarin bunda kamu capek,"

Kaila yang ada disana tersenyum bahagia, tapi ada sesuatu yang aneh. Kaila melihat kebahagian Arina dan Rizki adalah hal yang pertama kalinya mereka rasakan. Bukan nya sebelum nya Arina dan Rizki sudah memiliki Kennan dan Aruna. Tapi kenapa kebahagian ini terasa seperti pertama kali mereka mempunyai anak. Ntah lah Kaila tidak ingin ambil pusing.

"Selamat ya Tante, Kaila ikut seneng." ucap Kaila pada Arina.

"Terima kasih. Ini semua juga berkat kamu. Kalau kamu tidak menyakinkan aku tante, mungkin tante ga akan pernah tau kan." Arina mendekati Kaila lalu memeluknya.

"Sama-sama Tante." Kaila mengelus pundak Arina dan tersenyum senang.

"Anggota keluarga kita tambah satu!" ucap Aruna sangat antusias.

Mereka semua tersenyum bahagia. Kaila sangat senang bisa dipertemukan dengan keluarga seperti ini. Sudah lama Kaila tidak pernah merasakan suasana seperti ini.

"Emm ... Kaila boleh tanya sesuatu?" tanya Kaila takut-takut.

"Kamu mau tanya apa?" tanya Arina dengan senyum yang tidak luput dari wajah nya.

Kaila sudah membuka mulut nya, namun tertutup kembali. Kaila tidak enak menanyakan ini disaat mereka semua sedang bahagia seperti ini. Kaila menggelengkan kepalanya, dia tidak boleh menanyakan ini sekarang. Dia harus menunggu waktu yang tepat.

"Lo mau nanya apa Ka?" Tanya Aruna penasaran.

"Emm ... ga jadi deh, lain kali aja." Kaila tersenyum kikuk sambil menggaruk pipinya yang tidak gatal.

"Kaila, emm ... kamu mau ga malam ini nginep dirumah tante?" Kaila membulatkan matanya terkejut.

"Lain kali aja gimana Tante? Kaila takut papih nyariin Kaila,"

"Padahal tante pengen banget tidur bareng sama kamu," lirih Arina sambil menundukkan kepalanya dan memainkan kuku jarinya.

MAGNETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang