Author pov.
Orientasi studi dan pengenalan kampus hari ke-dua. Para mahasiswa baru masih mempertahankan citra bagus mereka karena walaupun waktu masih kurang lima belas menit, namun sebagian besar anak-anak baru itu sudah berkumpul di lapangan."Nyari siapa sih ?" Winter, yang menjadi salah satu dari sekian banyak anak-anak rajin itu bertanya kepada sahabatnya yang sejak tadi terlihat sibuk mengedarkan pendangannya ke seluruh penjuru kampus seperti sedang mencari keberadaan seseorang.
"Lo ada liat chaeryeong ga sih ?"
"Lah, ga bareng lo ? Tumben ? Biasanya nempel terus kayak tai ayam kena sendal."
"Kemarin dia bilang mau dianter kakaknya, tapi udah jam segini kok belum keliatan batang idungnya ya ?"
Winter malah tersenyum ketika melihat raut khawatir di wajah sahabatnya itu.
"Yakin cuma sahabat ?"
Pertanyaan jahil winter itu langsung mengundang tatapan tajam dari sang sahabat.
"Ck ga usah mulai."
"Hmm..
Permisi."Kedua gadis berwajah tampan yang penuh kharisma itu langsung menoleh secara bersamaan saat mendengar suara seseorang menyapa mereka.
"Mm..
Ryujin, i-ini kopi buat lo."Sahabat winter yang memiliki nama asli Shin Ryujin itu hanya menatap cup coffee yang ada di tangan gadis cantik anak angkatan mereka tanpa menerimanya terlebih dahulu.
"Eh ? Buat gue ? Ngap.."
"Shin Ryujin."
Perkataan ryujin langsung terpotong saat dirinya mendengar suara seseorang yang sejak tadi dicari-cari olehnya.
Winter kembali tersenyum ketika melihat gadis cantik yang baru saja datang itu langsung bergelayut manja di lengan ryujin tanpa mempedulikan orang yang sedang menyodorkan sebuah cup coffee kepada ryujin.
"Astaga kenapa baru dateng sih ? Untung masih ada waktu lima menit sebelum kegiatan dimulai."
"Chaeyeon unnie tuh dibangunin susah banget."
"Gitu ga mau bareng gue."
"Bukan ga mau ya, dia yang maksa mau nganterin gue."
"Mm..
Jadi gimana jin ? Mau atau ga kopinya ?"Dan bodohnya ryujin baru teringat oleh keberadaan gadis cantik yang sejak tadi belum menarik tangannya yang sedang mengulurkan secangkir kopi panas kepada ryujin.
"Ah m-makasih ya."
Karena merasa tidak enak hati, akhirnya ryujin menerima pemberian gadis satu angkatannya itu.
"Sejak kapan lo minum kopi ?" Tanya gadis cantik berkulit putih susu yang biasa dipanggil chaeryeong itu sambil melepaskan tangannya dari lengan ryujin.
"Ya gimana, ga enak aja kalau ga diterima, nanti orangnya kecewa, lo mau ?"
"Lah, ngapain dikasih ke gue ? Kan itu pemberian dari fangirls lo, jadi harus dihargai. Udah ah gue mau balik ke regu gue dulu."
"Kenapa sih ? Emang gue salah ya ?" Dengan bingung, ryujin bertanya kepada winter sambil menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak terasa gatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Social Butterflies
FanfictionMenceritakan tentang kisah cinta anak-anak perkuliahan. Warning! GxG Harsh Words 🔞