Author pov.
Akan sangat mustahil jika acara makan malam yang akan diselenggarakan oleh keluarga Lee berlangsung tanpa ryujin. Terbukti gadis berwajah tampan yang penuh dengan kharisma itu saat ini sudah berada di rumah sahabatnya walaupun hari masih terbilang sore."Anjir, masih sore udah muncul aja lo tuyul." Ujar chaeyeon ketika melihat ryujin baru saja menginjakkan kakinya di lantai dua rumah keluarga lee.
"Ehehe kan apel dulu un."
"Dih, petugas keamanan lo pake acara apel segala ?"
"Ah lo mah ga dukung banget kenapa sih ?"
"Oh jadi ceritanya sekarang udah ngakuin perasaan lo dan minta didukung gitu ?"
Ryujin yang baru menyadari bahwa ada yang salah dengan candaannya tadi langsung salah tingkah dan panik.
"L-lo sendiri mau ke mana un kok udah rapi ?"
"Ck udah ga usah sok mengalihkan pembicaraan gitu, mending lo bangunin si tuan putri sana, dari tadi dibangunin semua orang susahnya minta ampun."
"Ah o-okay, lo ati-ati un."
Chaeyeon hanya mengacungkan jempolnya sambil berlalu pergi.
Sedangkan ryujin langsung menghela nafasnya lega karena chaeyeon tidak menggodanya lebih tentang candaan yang dibuatnya tadi.Setelah memastikan chaeyeon menghilang dari hadapannya, ryujin kembali berjalan menuju ke kamar chaeryeong yang tinggal beberapa langkah saja dari tempatnya berada saat ini.
*tok *tok *tok
Walaupun ryujin tau bahwa tidak akan ada jawaban dari sang pemilik kamar, namun ryujin tetap mengerti tata krama sebelum masuk ke ruangan orang lain.
*ceklek
Sebuah senyuman yang sangat menawan langsung tampak di wajah ryujin saat dirinya melihat sang princess sedang terlelap.
Tanpa menghilangkan senyumannya, ryujin berjalan mendekati chaeryeong yang tidurnya tidak terusik sedikitpun walaupun pintu kamarnya menimbulkan suara ketika ryujin membuka sampai menutupnya kembali.
Ryujin duduk di tepian ranjang chaeryeong sambil menatap hangat gadis cantik yang sedang terlelap itu. Melalui tatapannya itu ryujin seakan ingin dunia tau bahwa dirinya adalah orang yang sangat amat menyayangi chaeryeong.
"Hey, bangun dong cantik." Dengan nada lembut, ryujin mencoba untuk membangunkan chaeryeong sambil mengusap pipi gadis cantiknya itu menggunakan punggung jari telunjuknya.
"Eunggg.."
Tidak seperti apa yang dikatakan oleh chaeyeon tadi, ryujin dapat dengan mudahnya membangunkan chaeryeong yang katanya sangat sulit dibangunkan oleh semua orang.
"Jin, dingin." Chaeryeong berucap manja dengan suara purau khas orang yang baru saja bangun tidur.
"Mau dimatiin AC nya ?"
Yang ditanya hanya menggelengkan kepala.
"Nanti panas."
Aneh bukan ? Memang seperti itu lah seorang Lee Chaeryeong, tidak bisa terlalu dingin, namun juga tidak bisa terlalu panas. Ryujin yang sudah bersama dengan chaeryeong selama lima belas tahun lebih hanya bisa memaklumi keanehan sahabatnya itu.
"Terus mau gimana ?"
"Peluk."
"Lah, ga bangun nih ceritanya ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Social Butterflies
FanfictionMenceritakan tentang kisah cinta anak-anak perkuliahan. Warning! GxG Harsh Words 🔞