Author pov.
Hari kelulusan telah tiba, para mahasiswa angkatan Lia tampak sangat berbahagia karena pada akhirnya status mereka bukan lah seorang mahasiswa lagi.Choi Jisu, lulus sebagai mahasiswa terbaik di fakultasnya. Namun hal seperti itu tidak terasa istimewa bagi Lia, dan sepertinya memang tidak ada hal yang menurut Lia sangat istimewa di kehidupannya.
"Lia."
Lia yang kebetulan sedang duduk sendirian di taman kampus masih dengan mengenakan perlengkapan toganya langsung menoleh saat mendengar namanya dipanggil.
Ternyata, orang yang memanggilnya itu adalah Hwang Hyunjin. Pria yang akhir-akhir ini selalu berada di sisinya.
"Nih."
Tanpa menerimanya terlebih dahulu, Lia hanya menatap bouquet bunga yang Hyunjin sodorkan kepadanya.
"Buat ?"
"Ya buat lo lah masak buat tukang kebon di sini."
"Engga, maksudnya kenapa lo ngasih gue bunga ?"
Bukannya langsung menjawab, Hyunjin malah mendudukkan dirinya di sebelah Lia.
"Beberapa bulan terakhir ini, kita deket banget. Kemana-mana selalu berdua, gue juga selalu nemenin lo ke mana pun lo pengen pergi, gue selalu setia jadi pendengar dari setiap cerita-cerita lo. Dan karena hal itu, apa yang gue rasain bukan lagi perasaan seorang temen, tapi perasaan seseorang yang telah jatuh cinta sama lo.
Gue..
Suka sama lo, ah engga, gue sayang sama lo, Choi Jisu. Lo mau ga jadi bagian dari cerita gue selanjutnya ?"Lia terkejut, sangat amat terkejut dengan pengakuan tiba-tiba temannya sekaligus kakak dari seseorang yang pernah masuk ke hatinya itu.
"J-jin t-tapi lo tau sendiri..."
"Iya gue tau lia, gue tau lo belum siap buat jatuh cinta lagi karena lo takut dibuat hancur untuk yang ke-dua kalinya. Tapi gue bisa pastiin lo ga bakal tersakiti atau pun hancur untuk yang ke-dua kalinya, karena gue beda sama dia li. Kasih gue kesempatan buat buktiin semuanya. Buat buktiin kalau di dunia ini tuh ga semuanya kayak dia."
Lia tidak tau harus berkata apa, Lia tidak tau harus memberikan jawaban seperti apa, Lia tidak tau harus bertingkah bagaimana. Semua itu terjadi terlalu tiba-tiba.
"Lo mau terus-terusan hidup dalam bayang-bayang dia li ? Lo mau terus-terusan nyiksa diri kayak gini ? Ini waktunya beralih ke lembaran baru li."
Benar,
perkataan Hyunjin itu sangat lah benar. Tidak seharusnya Lia menyiksa diri dengan terus menerus hidup dalam bayang-bayang dia. Tidak seharusnya Lia terus menerus menutup hatinya hanya karena seseorang yang telah menyakitinya itu."Kalau lo mau, terima bunga ini, tapi kalau lo ga mau, buang aja bunganya."
Lia berpikir mungkin ini lah saatnya. Saat untuk memulai langkah baru dan dirinya harus membuang jauh-jauh lembaran lama yang penuh dengan hal-hal menyakitkan itu.
"Buktiin kalau lo emang beda sama adek lo."
Senyuman di bibir Hyunjin langsung merekah setelah Lia menerima bunganya. Dan dengan perasaan yang sangat bahagia, Hyunjin gadis yang telah menerimanya menjadi kekasih.
"Gue bakal buktiin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Social Butterflies
Fiksi PenggemarMenceritakan tentang kisah cinta anak-anak perkuliahan. Warning! GxG Harsh Words 🔞