Author pov.
Chaeryeong sedang duduk di kursi bagian penumpang mobil kakaknya. Sudah sangat lama sekali gadis cantik itu tidak berangkat ke kampus bersama dengan sang kakak, karena selama ini dirinya selalu berangkat dan pulang bersama ryujin.Ryujin,
Nama itu seakan telah menjadi penghuni tetap di otak chaeryeong. Sudah tiga hari semenjak kejadian itu, kejadian di mana ryujin mengungkapkan perasaan kepadanya. Dan setelah sore itu, chaeryeong tidak pernah lagi melihat sang sahabat berkunjung ke rumahnya. Di kampus pun, ryujin sebisa mungkin menghindari untuk bertemu dengan chaeryeong, dan hal itu benar-benar menyiksa chaeryeong.
Bagaimana tidak ?
Hampir dua puluh tahun mereka hidup bersama. Di setiap cerita hidup chaeryeong, pasti ada nama ryujin di sana. Namun sekarang, jangankan bertegur sapa, ingin bertemu dengan ryujin saja rasanya seperti ingin melihat pinguin di padang gurun, sangat susah."Lah, si monyet kan itu ?"
Mendengar sang kakak menyebut kata 'monyet' chaeryeong langsung menoleh. Dan benar saja, di seberang jalan, tepatnya di depan sebuah restoran cepat saji, chaeryeong melihat ryujin sedang memakaikan helm yang dulu selalu menjadi pelindung kepalanya, ke kepala gadis lain.
Memakaikan helm,
adalah salah satu dari banyaknya hal yang dulu selalu ryujin lakukan untuknya, hanya untuk chaeryeong. Namun sekarang, ternyata semuanya telah berubah. Hal-hal yang dulu ryujin lakukan hanya untuk chaeryeong, sekarang ini juga ryujin lakukan untuk gadis lain.Apakah hal itu menyakitkan bagi chaeryeong ?
Tentu saja, bahkan bukan sekedar sakit, tapi sangat amat sakit sampai-sampai chaeryeong bingung, kenapa hatinya bisa sesakit itu hanya karena melihat sang sahabat kini telah memiliki orang lain untuk diprioritaskan.
"Ryujin..
Udah bilang semuanya ya ?"Chaeryeong menatap sang kakak yang baru saja melontarkan pertanyaan sambil mulai menjalankan kembali mobilnya itu.
Chaeryeong enggan untuk menjawab pertanyaan kakaknya itu. Malahan sekarang gadis itu hanya menundukkan kepala, memainkan jari jemarinya, lalu mengangguk. Untung saja ketika chaeryeong mengangguk, chaeyeon sedang menoleh ke arah sang adik.
"Dia udah lama nyimpen perasaannya itu sendirian chaer. Coba deh bayangin sesusah apa hidup dia selama ini karena harus sembunyi di balik kata 'sahabat' padahal dia punya perasaan lebih. Belum lagi dia selalu jadi satu-satunya pendengar di saat lo curhat tentang orang-orang yang deketin lo. Gue ga bisa bayangin sih sesakit apa hati dia setiap kali denger orang yang dia sayang nyeritain orang lain. Chaer, di sini gue ga mau bela siapa-siapa. Tapi kalau lo emang cuma nganggep dia sahabat dan ga bisa bales perasaan dia, gue mohon mulai sekarang jangan recokin hidup dia. Dia juga berhak dapet kebahagiaan chaer. Dia bukan pengawal pribadi lo yang harus selalu ada dua puluh empat jam buat lo tanpa dapet imbalan apa-apa."
Kelopak mata chaeryeong memanas, sekumpulan air bening sudah memenuhi kedua mata chaeryeong, satu kali kedip saja pasti air itu akan berjatuhan.
"Aku bingung un, aku sendiri ga paham gimana perasaan aku. Yang aku tau cuma satu, setiap kali aku liat dia lagi sama orang lain, setiap kali aku liat dia perlakuin orang lain kayak dia perlakuin aku dulu, rasanya sakit banget. Dan hati aku rasanya lebih sakit lagi karena akhir-akhir ini dia kayak bener-bener pergi dari hidup aku."
Sambil tetap fokus menyetir, chaeyeon menggenggam tangan sang adik yang sedang berada di atas pangkuan.
"Tau ga chaer ? Yang namanya sahabat, ga akan pernah ngerasain hal itu. Dan gue mohon, jangan denial terus karena apa yang lo rasain itu bukan hal wajar yang dimiliki seorang sahabat. Kalau lo ga mau nyesel, lo cuma perlu mengakui semua itu. Apa sih yang lo takutin chaer ? Lo takut ngerusak persahabatan kalian ? Terus apa bedanya sama sekarang ? Liat, ryujin mulai buka hatinya buat orang lain karena lo ga ngasih dia kepastian dan jawaban. Untuk saat ini aja gue mohon jangan bego chaer. Kalau lo tetep kekeh sama perasaan lo yang lo pikir cuma 'sahabat' itu, gue bisa pastiin lo bakal bener-bener kehilangan dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Social Butterflies
FanfictionMenceritakan tentang kisah cinta anak-anak perkuliahan. Warning! GxG Harsh Words 🔞