15

1.7K 279 175
                                    

Author pov.
Sudah seperti sepasang kekasih, malam ini winter terlihat sedang berjalan menyusuri pertokoan bersama dengan karina. Kedua anak itu berjalan sambil saling menautkan jari jemari mereka.

Awalnya sih si wanto ga mau, tapi ya kalian tau sendiri lah si manel Karina ga pernah kehabisan ide buat bikin wanto ga sanggup nolak.



"Jeong."

"Hm ?"
Winter menjawab panggilan karina itu hanya dengan gumaman dan tanpa menatap lawan bicaranya karena sejak tadi winter tampak sibuk dengan handphonenya.

"Ish sibuk terus sama handphone, ikhlas ga sih nemenin gue ?"

"Engga." Kembali lagi menjadi seorang winter yang acuh, winter berucap tanpa mempedulikan gadis di sebelahnya itu.



Aneh bukan ?
Itu lah yang ada di pikiran karina setiap kali dirinya mengibaratkan seorang Kim Minjeong.
Gadis yang merupakan sepupu dari sahabatnya itu adalah orang teraneh menurut karina. Terkadang gadis itu bisa bersikap sangat manis, penuh perhatian, penuh kasih sayang, namun di waktu bersamaan juga secepat kilat sikapnya mendadak akan berubah menjadi seorang winter yang dingin dan acuh.



"Ihh nyebelin banget sumpah!"



Karina menarik tangannya itu dari genggaman winter, lalu berjalan mendahului winter seperti seorang gadis yang sedang merajuk dengan kekasihnya.

Winter yang melihat kelakuan karina itu sejenak menghentikan langkahnya lalu menghela nafas.
Namun setelah itu winter langsung mempercepat langkahnya untuk menyusul karina.



"Mau apa, karin ?" Seperti dua orang yang berbeda, Winter bertanya dengan nada sangat lembut sambil kembali menggenggam tangan karina, dan sikapnya itu jauh berbeda dari dirinya beberapa detik yang lalu.

"Jeong, seriusan deh, lo tuh bikin orang capek banget tau ga ?"



Winter yang merasa tidak paham dengan perkataan karina itu langsung mengerutkan dahinya.



"Maksudnya ?"

"Ya capek, capek pikiran, capek hati, capek segalanya. Liat deh, sekarang lo bikin gue senyaman dan sebahagia ini padahal beberapa detik yang lalu lo bikin gue kesel banget. Dan hal kayak gitu tuh terus-terusan terjadi. Siapa yang ga capek coba ? Lo tuh kayak punya dua kepribadian tau ga ?"

"Emang iya ? Ya udah maaf deh, tadi gue masih ngurusin ryujin soalnya."

"Ngapain diurusin ? Temen lo udah gede kali."

"Ya sahabat gue galau masak gue diem aja ?"

"Eh ? Dia udah punya pacar ? Gila padahal temen gue banyak banget yang suka sama dia."

"Lo juga ?"

"Dih, engga ya, gue kan cuma buat Kim Minjeong." Karina berucap sambil memeluk lengan winter lalu meletakkan kepalanya di atas bahu gadis berwajah dingin itu.

"Tapi gue ogah ?"

"Tuh kan, nyebelin lagi."

"Hahaha bercanda karin."



Pipi karina langsung menunjukan semburat merah saat winter mencubit gemas hidungnya.



"Emang pacar temen lo itu siapa sih ? Perasaan gue ga pernah liat dia jalan sama cewe deh.
Eh wait! Pernah deng, dia nempel banget ga si sama adeknya chaeyeon ?"

"Tuh tau."



Sedikit terkejut karena dugaannya benar, karina langsung menarik kepalanya dari bahu winter untuk menatap adik tingkatnya itu.



Social ButterfliesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang