Trust Me : 22

135 25 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


“Chan, Bunda suruh gue buat wawancara lo,” Ketenangan hidup Sungchan langsung hancur ketika Jaehyun masuk kedalam kamarnya tanpa mengetuk seperti biasa terlebih dahulu, Sungchan pun menaruh buku yang ia baca disembarang tempat lalu menatap Jaehyun jengah.


Niat awalnya ingin menikmati hari liburnya ini dengan damai nan tenteram, namun semuanya buyar hanya karena kehadiran Jaehyun. Bahkan seharian ia tak keluar dari kamar demi menikmati waktu sendirinya, untuk makan pun ia enggan melakukannya. Tubuhnya terlalu lelah hanya sekedar turun ke lantai bawah untuk sarapan.


“Apa lagi sih?” balas Sungchan.


Bukannya menjawab pertanyaan Sungchan, justru Jaehyun malah mengambil posisi tidur terlentang diatas kasur sembari memejamkan sebentar kedua mata indahnya lalu ia buka kembali untuk memulai pembahasan yang sebenarnya tidak penting bagi kakak-beradik itu.


“Bunda tanya sama gue, katanya lo lagi dekat sama cewek dan minta gue buat cari tahu riwayat keluarganya cewek yang dekat sama lo itu,” jelas Jaehyun.

“Terus?” tanya Sungchan.

“Ya, tanpa gue cari tahu pun gue udah tahu latar belakang Rumi.” balas Jaehyun.


Sungchan menahan tawanya, ia melempari wajah tampan kakak-nya itu menggunakan bantal yang sedaritadi ia pangku. Sedangkan sang korban hanya meringis nan pasrah, tak ada niat untuk membalas perlakuan tersebut. Seorang kakak memang harus mengalah pada adik-nya.


“Lo seyakin itu kalau cewek yang dekat sama gue itu cuma Rumi?” tanya Sungchan dengan nada mengejeknya.


Spontan Jaehyun bangkit dari posisi tidurnya dan memberikan Sungchan tatapan tajam namun penuh tanya, tak mungkin sosok Sungchan es dingin itu bisa dekat dengan gadis lain selain Rumi. Ya, bisa dikata Sungchan menjadi jinak karena Rumi.


“Demi apa?! Bukan Rumi?!” balas Jaehyun.

“Dongo banget. Jelas Rumi lah, emang siapa lagi yang dekat sama gue selain dia?” ujar Sungchan.

“Vania.” gumam Jaehyun.


Pergerakan tangan Sungchan yang hendak melipat selimutnya malah terhenti saat mendengar sebuah nama yang keluar dari mulut sang kakak begitu santai, andai tak mengingat kalau Jaehyun kakak kandungnya, sudah ia lempar dari jendela kamarnya detik ini juga.


“Itu mulut belum pernah gue cekokin besi panas makanya bisa sesantai itu nyerocosnya.” gerutu Sungchan.


Jaehyun bergedik ngeri membayangkan hal tersebut menjadi nyata, ia menutup mulutnya menggunakan kedua telapak tangannya sembari menjauh sedikit dari Sungchan yang layaknya seperti psychopath.


“Seram banget sialan! By the way, gue penasaran, hubungan lo sama Rumi gimana? Baik-baik aja, ‘kan?” tanya Jaehyun.


Sungchan mengangguk pelan sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut, sehingga Jaehyun frustasi dibuatnya. Apa susahnya mulut terbuka lalu bersuara untuk menjawabnya? Ah, mungkin akan menghabiskan tenaga Sungchan.


Jung Sungchan : Trust Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang