***
“RUMI?!” Teriakan itu yang pertama kali Rumi dapatkan ketika ia berhasil menampakkan wujudnya di café tempatnya bekerja, ia sangat merindukan pemilik suara tersebut yang tentu saja milik Ryujin.
Langkah kaki Rumi mendekat kearah Ryujin, dan saat ia tiba dihadapan Ryujin, ia langsung diberikan hadiah pelukan serta tepukan di punggung yang mengisyaratkan agar Rumi kuat menghadapi semuanya. Selama ini Rumi hanya bertukar cerita dengan Ryujin, ia tak ingin menceritakan masalah perasaannya dengan Doyoung, karena kalau pria itu tahu, bisa-bisa dia menghampiri Sungchan dan memberikannya bogeman.
“Lo baik-baik aja, ‘kan?” tanya Ryujin sembari melepas pelukannya.
“Iya, maaf kalau gue terlalu lama ninggalin café ini. Untung gue enggak di pecat.” ujar Rumi yang diakhiri dengan tawanya.
Ya, itu suatu kesyukuran karena Rumi tak dipecat oleh sang atasan karena tak masuk bekerja selama hampir sebulan, Rumi pun tak tahu kenapa ia tak diberi hukuman itu saja. Bahkan dia sudah bersiap-siap jika dia diusir, dan hendak mencari pekerjaan baru lagi.
“Gapapa, selama lo baik-baik aja itu enggak masalah.” ucap Ryujin.
“GILA! GUE ENGGAK SALAH LIHAT? LO RUMI?” teriak Hyunjin.
Rumi hampir lupa dengan sosok kehadiran Hyunjin teman adu mulut Ryujin, sampai-sampai rasanya Rumi ingin menikahkan mereka berdua. Rumi pun merentangkan kedua tangannya pertanda agar Hyunjin memeluknya, dan Hyunjin tentu saja peka, ia langsung berlari kearah Rumi dan memeluknya sekilas. Tak ingin lama-lama, jangan sampai ia ketahuan Sungchan.
“Gila gila! Apa kabar lo? Baik-baik aja?” tanya Hyunjin.
“Baik kok. Ya udah, gue simpan tas dulu di loker terus ke meja kasir.” ucap Rumi.
Baru saja Rumi hendak berjalan menuju loker belakang, namun tertahan ketika mendengar pertanyaan dari Ryujin. “Sungchan udah tahu?” tanya Ryujin.
Rumi menelan salivanya susah payah, jika ia mendengar nama Sungchan, entahlah rasanya begitu mendebarkan. Bahkan Rumi masih belum siap ketika ia bertemu dengan Sungchan, ia bisa meyakini kalau Sungchan akan datang ke café ini siang nanti.
“Belum.” jawab Rumi.
“Kalau lo emang belum mau ketemu dia, biar gue yang jaga siang, gimana?” tawar Ryujin.
Rumi menggelengkan kepalanya sembari tersenyum kecil, “Enggak usah, udah seharusnya gue hadapin semuanya, ‘kan? Mau sampai kapan gue sembunyi dari dia?” tutup Rumi.
Sedangkan Ryujin dan Hyunjin yang memandangi punggung Rumi hanya bisa pasrah serta menyemangati sahabatnya itu, posisi Rumi itu memang sedikit sulit. Sungchan anak kaya raya, lalu Rumi hanya anak yang bekerja keras disuatu café agar bisa makan sehari-hari. Ryujin tahu beban Rumi, yaitu takut tak diterima oleh keluarga Sungchan walaupun Sungchan bersihkeras ingin memiliki Rumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jung Sungchan : Trust Me [Completed]
FanfictionSegalanya butuh uang? Jawabannya adalah iya, karena segala kebutuhan pasti memerlukan uang. Tapi, apa kebahagiaan benar-benar berasal dari uang? Atau malah sebaliknya? Uang. Satu kata yang sama sekali tidak terlalu berarti apa-apa bagi Sungchan, lah...