***
Sudah dua hari sejak kejadian itu berlalu, Sungchan tak bisa tidur nyenyak karena ia digantung oleh jawaban Rumi. Gadis itu sama sekali tidak menjawab apapun setelah Sungchan menyatakan perasaannya, apa mungkin Sungchan salah ucap? Atau ada kata-kata yang menyinggung Rumi? Tapi, Sungchan rasa tidak sama sekali. Jadi, apa masalahnya?
CEKLEK
Sungchan langsung bangkit dari posisi tidurnya saat mendengar pintu kamarnya dibuka tanpa adanya ketukan, yang tak lain dan tak bukan adalah Jaehyun, kakak-nya sendiri. Dia membawa sepiring nasi dan menyimpannya di meja nakas milik Sungchan disertai wajah suntuknya.
“Makan! Galau juga butuh tenaga.” ejek Jaehyun.
Sungchan mendengus kesal lalu melempari Jaehyun menggunakan bantal yang sedaritadi ia peluk, tak lama ia mengacak frustasi rambutnya yang membuat Jaehyun heran dan sempat berpikir kalau adik-nya ini sedang gila.
“Gue bodoh banget.” gumam Sungchan.
“Daridulu, baru sadar?” tanya Jaehyun.
Andai Jaehyun bukan kakak-nya, detik ini pula Sungchan sudah mematahkan leher Jaehyun dan mencincangnya layaknya penjual ayam yang tengah memotong leher ayam. Kejam, jangan dicontoh.
“Lo bisa diam enggak? Gue lagi pusing.” ucap Sungchan.
“Ya, gimana gue bisa diam, yang ada di kamar ini cuma lo sama gue. Lo ngomong, ya udah gue balas, entar kalau gue enggak balas yang ada lo ngamuk lagi. Serba salah emang gue jadi kakak, mau pensiun aja gue.” omel Jaehyun.
Tak ada sejarahnya dalam kamus Sungchan itu kalah dari Jaehyun, dalam prinsipnya, sang kakak harus mengalah pada sang adik. Dan itu dipatuhi oleh Jaehyun, jadi jangan heran kalau Jaehyun takut dengan Sungchan.
“Lo tahu Rumi, ‘kan?” tanya Sungchan.
“Tahu dong, kenapa sama dia? Lo jadian, ya?” balas Jaehyun.
Lihatlah, baru saja Sungchan ingin memulai pembicaraannya tapi Jaehyun sudah memotongnya terlebih dahulu bahkan dengan pertanyaan yang membuatnya sedikit emosi. Jangankan jadian, jawaban saja tak ia dapatkan.
“Gue kemarin sama dia abis jalan, terus gue ungkapin perasaan gue ke dia.” ucap Sungchan.
“Terus?” tanya Jaehyun.
“Ya, gue ungkapin semua perasaan gue kek orang-orang gitu. Tapi dia tolak,” lirih Sungchan.
Spontan mata Jaehyun melotot tak percaya dan langsung mengambil posisi duduk disamping Sungchan, ia memukul gemas kearah Sungchan menggunakan bantal guling. Bisa-bisanya pria tampan keturunan Jung ditolak oleh seorang gadis, biasanya para gadis yang mengejar mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jung Sungchan : Trust Me [Completed]
Fiksi PenggemarSegalanya butuh uang? Jawabannya adalah iya, karena segala kebutuhan pasti memerlukan uang. Tapi, apa kebahagiaan benar-benar berasal dari uang? Atau malah sebaliknya? Uang. Satu kata yang sama sekali tidak terlalu berarti apa-apa bagi Sungchan, lah...