***
SATU BULAN KEMUDIAN
Mata bulat Rumi yang dihiasi lensa kontak berwarna coklat terlihat sangat indah dan cocok untuk dirinya, make up tipis dan juga gaun sepanjang mata kaki turut menambah kecantikannya. Sedaritadi, senyumnya tidak pernah luntur menyambut para tamu yang hadir di acara pertunangannya dengan Sungchan. Ia pun berbalik sekilas menatap tunangannya itu yang terlihat sangat-sangat tampan, jas hitam melekat dengan rapih di tubuhnya, rambut hitamnya pun ditata berbeda dari biasanya.
Berkali-kali Rumi menelan salivanya susah payah, merasa tak percaya jika orang yang ada disampingnya ini akhirnya menjadi tunangannya. Satu step telah terlewati, Rumi berharap step selanjutnya tidak ada gangguan apapun. Untuk kali ini Rumi ingin egois, ia ingin memiliki Sungchan seorang diri tanpa ada gadis lain.
“RUMI!” Suara pekikan Ryujin berhasil memecah keheningan ballroom hotel, ia berjalan cepat kearah Rumi dan langsung berhambur berpelukan. Dibelakangnya ada Hyunjin yang juga tersenyum kearah Rumi, memberi selamat pada Sungchan lalu Rumi.
“One step udah selesai, semoga step selanjutnya lancar.” harap Hyunjin.
“Thank’s doa baiknya, Jin.” balas Rumi.
“Ya udah, kalian nikmatin menu-menu dulu. Jangan sungkan nambah sih kalau bisa,” ucap Sungchan.
Hyunjin mengerucutkan bibirnya lalu tersenyum ceria, “Calon suami lo tahu aja kalau gue banyak makan.” bisik Hyunjin.
“Ya, makanya lo cepat sana. Keburu dihabisin sama Lucas.” omel Rumi.
Selanjutnya, mereka berdua pergi menjauh dari hadapan pasangan itu. Sejak tadi, tangan kiri Sungchan melingkar di pinggang Rumi dengan indah. Rumi pun tak mempermasalahkannya, ia tetap membiarkan Sungchan melakukannya. Ia pun mendongakkan sedikit wajahnya agar dapat memandangi wajah tampan tunangannya ini, tingginya dengan Sungchan hanya sebatas dada pria itu hingga membuat Rumi insecure.
“Kenapa lihatin aku?” tanya Sungchan.
“Emang enggak boleh lihatin tunangan sendiri?” balas Rumi.
Sungchan langsung cekikikan dan menyentuh pipi Rumi menggunakan tangan kanannya, semakin ia perhatikan maka semakin menggemaskan juga ekspresi wajah Rumi. Inilah alasan mengapa Sungchan ingin cepat-cepat menikahi Rumi, karena dia tak ingin ada pria lain yang merebut gadisnya.
“Nanti kamu bakal puas lihatin wajah aku, Rum,” ucap Sungchan.
“I know. Sampai-sampai aku berpikir, apa nanti aku bakal bosan atau enggak, ya?” kata Rumi.
Lagi dan lagi Sungchan menampilkan tawa kecilnya. Ia terlalu bahagia hari ini hingga rasanya bingung harus mengekspresikannya bagaimana lagi, jadi dia memutuskan untuk tersenyum saja seperti orang gila kalau kata Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jung Sungchan : Trust Me [Completed]
FanfictionSegalanya butuh uang? Jawabannya adalah iya, karena segala kebutuhan pasti memerlukan uang. Tapi, apa kebahagiaan benar-benar berasal dari uang? Atau malah sebaliknya? Uang. Satu kata yang sama sekali tidak terlalu berarti apa-apa bagi Sungchan, lah...