TAWS (4) - Chryssant

Prolog

Ada lima keluarga yang menjadi tombak dalam kejayaan di Kerajaan Galactica.

Keluarga pertama adalah Aorcha, keluarga dengan ciri khas rambut berwarna putih yang terkenal mampu mengendalikan berbagai hewan. Lambang keluarga mereka adalah serigala putih yang memakai jubah, sebagai tanda mereka adalah pelindung.

Kedua adalah keluarga Merahaia, keluarga dengan ciri khas mata berwarna merah yang mirip batu ruby. Keluarga yang terkenal dengan kemampuannya pada tumbuh-tumbuhan, pada alam. Lambang keluarga mereka adalah bunga mawar dan pedang. Tanda mereka cantik namun bisa berbahaya.

Keluarga ketiga, Zavrion adalah yang agak tertutup, namun selalu menjadi pusat perhatian jika ada. Keluarga dengan rambut berwarna emas, ciri khas keluarga mereka adalah es. Lambang kepingan salju dan tameng menjadi lambang keluarga itu. Dingin dan terlindungi.

Keluarga keempat, Aiteia adalah salah satu dari keluarga yang paling dekat dengan Raja. Karena adik Raja menikah dengan salah satu anak kepala keluarga. Memiliki ciri khas mata berwarna biru bagai permata. Memiliki lambang keluarga batu permata dan panah, berharga dan berani. Ciri khas keluarga ini adalah kemampuan untuk mengendalikan cuaca.

Keluarga kelima dan terakhir, Kacisea adalah keluarga yang paling dijauhi karena ciri khas keluarga mereka yang aneh. Darah mereka berwarna ungu, darah yang bisa membunuh orang lain jika tidak memiliki ketahanan terhadap racun. Mereka sendiri adalah racun. Keluarga yang berkali-kali mendapatkan peringatkan dari Istana namun karena satu dan lain hal tidak dapat dikeluarkan dari lima keluarga inti. Pengaruh keluarga ini dalam sangat kuat hingga Istana hanya bisa memberikan peringatan tanpa bertindak terlalu banyak. Lambang keluarga Kacisea adalah bulan sabit terbalik berwarna ungu dengan belati.

Ciri khas dari anggota kerajaan adalah mata hijau, hanya keturunan asli yang memiliki mata itu. Seperti Raja yang memimpin saat ini.

Gadis dengan wajah malas itu menutup buku tentang sejarah terbentuknya Kerajaan ini bertahun-tahun lalu.

Dia bukan berasal dari dunia ini, terus terang saja. Dia lahir di salah satu keluarga paling bermasalah namun paling berpengaruh juga. Walaupun dia bersyukur masih hidup di keluarga ini.

Setiap hari pasti ada mayat manusia ataupun hewan yang dibuang ke dalam sumur. Bukan sembarang sumur, sumur itu berisi hewan buas pemakan manusia yang telah di rawat oleh keluarga ini sejak awal.

Jangan heran jika ada bau darah atau suara teriakan kesakitan, paling-paling itu saudara atau Ayah, atau Bibinya yang sedang kambuh dan malah menyiksa orang lain.

Hanya ada satu peraturan di keluarga ini. Jangan membunuh keluarga. Hanya itu. Dengan kata lain menyiksa itu boleh.

Menatap tangannya yang di balut perban, dia melepas perban yang melingkar di lengannya. Kulitnya kembali seperti semula.

Salah satu saudaranya yang baik hati datang berkunjung dan memberikan hadiah padanya, yaitu beberapa goresan luka di lengannya.

Kalau saja dia tidak memiliki kekuatan ini dia pasti sudah mati sejak dulu. Bahkan dia masih hidup saja hanya karena fakta bahwa dia bisa menyembuhkan orang lain dengan darahnya.

Jika keluarganya yang lain memiliki darah beracun maka dia memiliki darah penyembuh. Bahkan lukanya saja hanya akan sembuh dalam beberapa menit tergantung tingkat serius luka yang dia alami.

Menghela nafas. Dia berdiri, berjalan masuk ke dalam mansion besar yang sayangnya adalah rumah tempat ia tinggal.

. . .

Holaaa

Aku kembali dengan cerita baru. Sebenarnya ini cerita lama, udah ada di draft dari tahun 2021, tapi ya nggak pernah di lanjutkan.

Aku akhirnya kembali menemukan minat dalam menulis dan sebenarnya mau di publish desember tahun lalu 2022 karena udah lama banget di draft, tapi akhirnya baru bisa publish januari 2023. Cukup lama dan berdebu di dalam draft.

Semoga respon kalian bagus.

Aku usahakan sih bakal lanjut terus ceritanya dan usahakan untuk cerita yang lain juga.

Jangan lupa kasih bintang dan komen.

First Publish - 16 Januari 2023