28.

942 144 7
                                    

Apa yang harus dia lakukan sekarang? Mau berhenti tapi dia sudah penasaran, dia benci saat rasa penasarannya sangat besar.

Minggu depan akan ada pernikahan di keluarganya, lalu di awal bulan akan ada ulang tahun Chryssant, lalu tidak lama setelah itu akan ada acara Perburuan tahunan Kerajaan.

Kalau dia tidak salah ingat Pangeran akan benar-benar jatuh cinta pada Mariposa dan sejak saat itu akan mulai menjauh dari tunangannya. Lalu kehancuran Kacisea akan semakin dekat.

Dia bisa mengkonfirmasi setelah mendapatkan jawaban dari Mariposa. Keduanya mulai dekat. Petaka akan datang tidak lama lagi.

Chryssant terbaring di atas ranjang penginapan, dia seharian hanya berada di dalam kamar tapi dia sudah kelelahan karena pikirannya yang berlari ke sana kemari memikirkan banyak hal.

Suara ketukan pintu membuat Chryssant bersuara, paling itu Mariposa. Chryssant sedang tidak mau berbicara sekarang.

"Aku sedang malas bicara..." Chryssant terdiam melihat Seraphiel yang baru menutup pintu kamarnya. "Ada apa kau kemari?"

Mungkin rambutnya sudah berantakan, bahkan dia memakai bajunya yang paling sederhana sekarang karena tidak memiliki keinginan pergi kemanapun atau bertemu siapapun.

Ini hanya Seraphiel jadi tidak masalah. Chryssant bangkit dari tempat tidurnya, dia berjalan menuju sofa dan duduk di hadapan Seraphiel yang tampak meletakkan sebuah kotak di atas meja.

"Apa ini?" Chryssant menatap benda yang Seraphiel bawa. "Sejujurnya aku sedang malas untuk berbicara."

Pikirannya penuh dan ia lelah, untuk berbicara rasanya sangat melelahkan. Tenaganya sudah habis.

"Sudah aku bilang kau bisa anggap aku Kakakmu, santai saja." Seraphiel menatap Chryssant, gadis itu tampaknya sedang tidak ingin melakukan apa-apa.

Chryssant menjatuhkan tubuhnya dengan posisi miring menghadap Seraphiel yang ada di seberang. "Apa itu?"

"Aku sering memperhatikan, kau sepertinya selalu membawa semacam ramuan kemana-mana. Aku rasa kau akan menyukai ramuan ini, khasiatnya baik untuk tubuh." Seraphiel menatap Chryssant dengan senyuman.

"Kau tau hubungan ini hanya kontrak, kan?" Chryssant menatap Seraphiel dari posisinya. "Bahkan kau yang paling dirugikan. Jangan merepotkan diri untukku."

Seraphiel menatap Chryssant cukup lama sebelum membuang muka ke arah lain. "Kau selalu menolak kebaikan orang lain."

Helaan nafas Chryssant terdengar. "Bukan begitu. Aku hidup di tempat tanpa ada kebaikan, menerima hal-hal seperti ini rasanya berlebihan bagiku." Chryssant meraih kotak yang ada di atas meja. "Kau.. Baik Seraphiel. Semoga setelah semua ini berakhir kau menemukan seseorang yang baik."

Seraphiel diam. Dia hanya menatap Chryssant yang memeluk kotak obat yang ia bawa dengan mata tertutup. "Sebentar lagi hari ulang tahunmu, kan?"

"Hm? Kau tau darimana? Aku belum menyebarkan undangan." Rencananya saat pulang nanti dia akan menyebarkan undangan pada para bangsawan. Entah akan ada yang datang atau tidak.

"Apa kau merawat bunga itu?" Bunga yang setelah bertahun-tahun baru bisa ia berikan pada Chryssant. Bunga yang tahan pada suhu dingin, bisa juga hidup pada suhu panas tapi warnanya akan sedikit berubah. Setelah mempelajari sihir cukup lama dia bisa membuat bunga itu dingin untuk selama-lamanya.

"Ya, aku selalu menyiramnya. Kalau aku tidak ada pelayan akan menggantikan." Chryssant mengangguk pelan. "Menurutmu, Nona Biancia seperti apa?"

Menaikkan sebelah alisnya, Seraphiel menatap Chryssant yang sejak tadi berbicara dengan mata tertutup. "Dia baik."

TAWS (4) - ChryssantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang